Cinta di dalam perjodohan - Chapter 101 Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
- Home
- All NOVELs
- Cinta di dalam perjodohan
- Chapter 101 Bab 101. Faris yg merasa kasihan dengan bi Ina....
Melda sangat ingin punya teman perempuan seperti dirinya dan karna itu sehingga membuat dia selalu merasa penasaran dengan cucu bi Ina yg bernama Aleta itu, dia tidak suka bermain dengan Faris abangnya itu karna Faris sering cuekin dia kalau dia banyak bertanya dan bercerita, jadi dia lebih memilih bi Ina untuk menemaninya bermain dan mendengarkan segala yg dia ceritakan, karna Melda itu anak yg sangat cerewet dan tidak pernah mau diam dan itu yg membuat Faris selalu menolak dan menghindar kalau di ajak main atau bercerita oleh Melda….
hari itu Faris hanya di rumah setelah pulang sekolah, dia tidak ikut papanya ke kantor seperti biasanya karna papanya sedang berangkat ke luar kota pagi tadi dan akan pulang besok, setelah membantu Melda mengerjakan tugas Faris langsung melangkah menuju kamar bi Ina menyusul Melda yg sudah duluan pergi”…
“eeh mas,, sini sini,,! kita dengar cerita mbah,, kata Melda setelah melihat Faris di depan pintu dan Faris pun langsung masuk dan duduk di samping bi Ina…
“memangnya mbah mau cerita apa,,? tanya Faris…
“iniiii,, Melda mau mbah menceritakan Aleta,, jawab bi Ina…
“ooooh,, jawab Faris…
“mas,, aku tu ingin sekali kenalan sama Aleta,, lihat wajahnya,, tapi mana bisa, nomor telfonya aja ngga bisa di hubungi,, kata Melda yg membuat mata bi Ina langsung berkaca kaca….
dan Faris yg melihat itu langsung mengedipkan matanya ke arah Melda, tapi Melda yg masih kecil dan belum mengerti apa apa bukannya diam tapi dia malah tambah bicara tanpa memperdulikan Faris…
“mbah,, tenang aja, pasti kita bisa bertemu sama Aleta dan mamanya, dan kalau bertemu, aku mau ajak dia main dan kita akan jadi teeman deeh,, kata Melda bersemangat….
“iya nak,, semoga aja kita bisa bertemu sama mereka, biar kalian berdua bisa jadi teman, kata bi Ina sambil menghapus air matanya dan langsung memeluk Melda si kecil yg cerewet itu….
melihat itu Faris langsung pergi meninggalkan mereka berdua yg sedang berpelukan itu tanpa berucap apa apa, dia melangkah menuju kamarnya, karna Faris tidak tega melihat bi Ina bersedih seperti itu, Faris sangat kasihan sama bi Ina yg setiap hari merindukan anak dan cucunya itu…
Faris ingin sekali membantu bi Ina, tapi dia tidak bisa berbuat apa apa karna dia masih terlalu kecil, dan dia pernah bilang sama bi Ina untuk meminta bantu kepada papanya biar papanya menyuruh orang untuk mencari Aleta dan mamanya,, tapi bi Ina tidak mau karna dia tidak ingin tambah merepotkan orang orang yg sudah menampungnya dan baik padanya selama ini….
pukul 8 malam Fahri yg sedang berada di luar kota sudah menyelesaikan segala urusannya dan dia memilih untuk langsung pulang ke jakarta, dan karna saking buru burunya sampai dia tidak sempat mengabari Alira, dan Alira taunya suaminya akan pulang besok sore karna itu yg di beritahukan Fahri padanya….
Fahri sampai di jakarta tepat pukul 9:30 malam dan dia langsung pulang ke rumah,, sampainya di depan rumah, Fahri di sambut dan di bukakan pagar oleh pak Fahmi satpam yg bertugas jaga malam di depan rumahnya…
“malam pak,,… sapa pak Fahmi..
“malam,, jawab Fahri dan langsung masuk menuju garasi mobilnya…
setelah memarkirkan mobilnya Fahri langsung turun dari mobil dan melangkah menuju pintu rumah, sampainya di depan pintu Fahri berdiri lalu menekan bel rumah berulang ulang, dan tidak berapa lama akhirnya pintu terbuka…
“bibi belum tidur,,? tanya Fahri setelah melihat bi Ina yg membukakan pintu…
“kita semua tidur dari tadi den,, tapi bibi haus jadi bibi bangun,, jawab bi Ina…
“oooo,, ya udah kalau gitu bibi tidur lagi,,,! kata Fahri…
“tapi aden ngga makan,,,? tanya bi Ina…
“aku udah kenyang bi,, tadi udah makan dan kalau aku lapar aku bisa ambil sendiri bi, bibi ngga usah repot repot di tengah malam kaya gini,, jawab Fahri…
“ya udah den kalau gitu bibi tidur dulu,, kata bi Ina dan hanya di anggukin oleh Fahri…
setelah bi Ina pergi Fahri langsung melangkah menuju kamar Faris, sampainya di sana dia langsung tersenyum setelah melihat putranya yg sudah semakin besar itu tidur dengan buku di atas perutnya,,…
Fahri sangat bangga dan bersukur memiliki anak laki laki seperti Faris yg sangat tekun dan giat dalam belajar, dia tidak seperti anak anak lain yg lebih suka bermain ketimbang belajar,, Fahri sangat menyayangi Faris tapi dia tidak memanjakan anak laki lakinya itu,, dan Faris pun tidak ingin di manjakan oleh orang tuanya terutama papanya….
setelah itu Fahri langsung menaikan selimut Faris dan langsung mengecup kening dan pipinya,, kemudian Fahri langsung keluar dan melangkah menuju kamarnya,, Fahri membuka pintu kamarnya dengan kunci yg ada padanya,, karna kunci kamar mereka itu ada tiga, dua ada pada Alira,, dan satunya ada pada Fahri,,…..
Fahri sengaja mengambil kunci yg satunya biar dia tidak mengganggu Alira yg sedang tertidur kalau dia pulang malam seperti saat ini,, dan setelah pintu terbuka Fahri segera masuk dan langsung terpana di saat dia melihat istrinya yg sudah terlelap di atas tempat tidur dengan hanya memakai cd berwarna hitam,, kemudian Fahri segera melangkah maju Sambil menatap Alira dengan tatapan yg tidak bisa di artikan,,…
setiap malam Alira selalu tidur tanpa mengenakan bra tapi dia selalu memakai baju tidur, tapi kali ini dia tidur tanpa memakai bra dan juga baju tidur, dia hanya memakai cd berwarnah hitam,, dan itu membuat Fahri jadi tidak bisa mengendalikan diri setelah melihatnya…
Fahri yg tadinya berniat tidak ingin mengganggu Alira yg sudah terlelap itu kini sudah berjongkok di tempat tidur dan langsung Alira yg sudah menantang di hadapannya,, awalnya lumatan Fahri sangat lembut dan membuat Alira hanya bergerak tapi tidak terbangun…
tapi makin lama lumatan Fahri makin menggila dan membuat Alira langsung kaget dan terbangun,, setelah menyadari ada orang yg sedang nya Alira dengan segera langsung berteriak dengan kencangnya dan membuat Fahri yg lagi asik asiknya langsung mengangkat muka dan menatap Alira sambil berkata….
“sssssst,,, ini akuuu,,, kata Fahri sambil menatap Alira dengan tatapan memangsa…
“mas Fahri,, ko kamu ngga bilang bilang mau pulang,,? kata Alira…
“ngga sempat,, sudah jangan banyak bicara,, mas sudah ngga tahan ni,, jawab Fahri dan langsung melanjutkan permainannya yg sempat terhenti tadi….