Cinta di dalam perjodohan - Chapter 107 Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
- Home
- All NOVELs
- Cinta di dalam perjodohan
- Chapter 107 Bab 107. ketakutan Fahri akan mentalnya Faris....
“mbah maafkan aku,, aku janji akan melakukan semua yg kamu katakan,, kata Faris sambil menangis,,…
dengan segera mama Rita dan papa Indra yg juga sudah berada di situ langsung melangkah menghampiri cucu mereka dan memeluknya,, sedangkan Fahri dan mertuanya sudah dalam perjalanan ke rumah sakit membawa Alira,, karna kondisi Alira semakin lemah…
sampainya di rumah sakit Alira langsung di larikan ke ruang UGD dan di tangani oleh Dr yg dulu menanganinya di saat kelahiran Faris….
sedangkan mama Rita dan papa Indra yg baru selesai menenangkan Faris langsung segera bergegas menyusul Fahri dan mertuanya ke rumah sakit,, mereka pergi bersama Refan,, Meymey dan juga Melda…
sampainya di sana mereka segera melangkah menuju Fahri dan yg lainnya yg sedang menunggu di depan UGD dengan tampang yg cemas dan hawatir….
“Faris,, sini nak,,! panggil Fahri kepada anaknya dan Faris hanya terdiam sambil melangkah ke arah papanya…
“mandi ya,,? biar papa minta oma buat mandiin kamu,,! kata Fahri dan Faris hanya menggeleng…
“kamu sudah makan,,,? tanya Fahri lagi dan Faris hanya menggelengkan kepala…
“tadi mama mau suapin dia di dalam mobil tapi dia ngga mau,, dia hanya minum susu kotak dan dia juga belum mandi hanya ganti baju di dalam mobil tadi,, sambung mama Rita karna melihat Faris tidak menjawab apa apa…
“ya udah kalau gitu tunggu sebentar biar papa yg madikan kamu,, dan setelah itu kamu makan ya,,,? kata Fahri karna anaknya tidak mau di mandikan oleh ke dua neneknya…
dan tidak beberapa lama akhirnya Dr yg menangani Alira pun keluar,, dengan segera Fahri dan yg lainnya langsung buru buru menghampiri Dr itu dan bertanya…
“bagaimana keadaan istri saya Dok,,,? tanya Fahri…
“istri bapak tidak apa apa,, dia hanya mengalami lebam di wajahnya dan dia sangat lemas karana belum makan dan minum,, tapi kandungannya tidak berpengaruh sama skali… kata Dr itu…
“tapi kenapa dia ngga sadar Dok,,? tanya ayah Ilham…
“itu karna pengaruh suntikan yg saya kasih biar dia bisa beristirahat…
“tapi dia belum makan Dok,,,! kata mama Rita…
“ngga apa apa bu,, karna saya sudah memberinya infus penambah cairan dan kekuatan,, jadi nanti dia sadar baru di kasih makan dan skarang ibu Alira akan di pindahkan ke ruang rawat… kata Dr itu…
mendengar perkataan dokter membuat Fahri dan keluarganya merasa legah karna Alira dan bayi dalam kandungannya tidak apa apa,, tapi setelah itu mereka kembali sedih mengingat bi Ina yg sudah di tahan di kantor polisi,, dan mereka semua masih belum percaya bi Ina bisa melakukan hal itu…
setelah Alira sudah di pindahkan,, ayah dan ibu Alira langsung menemani Alira di dalam ruang rawatnya sedangkan Refan dan Meymey sudah pamit pulang karna Melda sudah mengantuk dan besok harus sekolah..
sedangkan Fahri dan orang tuanya memilih untuk pergi membawa Faris yg masih saja terdiam itu ke kamar khusus yg sudah di siapkan pihak rumah sakit kepada mereka,, sampai di dalam kamar itu mereka bertiga saling menatap dengan tatapan bingung karna merasa aneh dengan tingkah Faris…
“Faris,, kamu kenapa sayang,,? tanya mama Rita tapi Faris tetap diam…
“nak,, apa yg kamu fikirkan,, apa kamu memikirkan mbah,,,? tanya papa Indra dan di anggukin oleh Faris…
“ya sudah,, kalau gitu ayo mandi dan setelah itu makan baru kita ke kantor polisi nemuin bi Ina… sambung Fahri…
mendengar perkataan Fahri membuat Faris langsung berdiri dan melangkah menuju kamar mandi,, Fahri dan orang tuanya bukan hanya bingung tapi mereka juga takut dengan mental Faris,, karna mereka berfikir Faris juga meliat apa yg di lakukan bi Ina kepada Bela dan Dedi…
Fahri dan yg lainnya belum tau kalau Faris yg melakukan semua itu,, yg mereka tau itu perbuatan bi Ina sesuai pengakuan bi Ina…
sampainya di kamar mandi Fahri langsung memandikan Faris yg masih saja terdiam,, setelah selesai mandi,, Fahri langsung membawa Faris ke luar dan mengeringkan rambutnya menggunakan handuk kecil,, dan tiba tiba Faris yg dari tadi terdiam langsung bersuara di saat mendengar obrolan papa dan oma juga opanya itu…
“Fa,, kasihan bi Ina,, dia harus menjalani hukuman karna telah menghabisi Bela dan juga Dedi… kata papa Indra…
“iya,, dan mama tidak menyangka bi Ina bisa senekat itu,, sambung mama Rita…
“iya ma,, aku juga ngga menyangka… jawab Fahri sambil memakaikan pakain Faris…
“bagaimanapun caranya,, papa dan opa harus membebaskan mbah,,! karna bukan mbah yg melakukannya tapi aku… kata Faris yg membuat Faris dan orang tuanya kaget setengah mati….
“apa katamu Faris,,,? tanya mama Rita kaget sambil menatap Faris…
“aku yg melenyapkan ke dua orang itu,, karna kalau aku tidak melakukannya mereka akan membunuh mama dan aku juga mbah.. jawab Faris…
“astaga pa,, paaa,, bagaimana ini pa,,,? mama ngga percaya,, kata mama Rita panik…
sedangkan papa Indra dan Fahri hanya menatap Faris dengan tatapan bingung dan kaget tanpa berkata kata,, dan orang yg di tatap itu hanya terdiam sambil menatap kosong ke depan…
Fahri dan papa Indra takut kalau mental Fahri akan terganggu dengan apa yg dia lakukan,, karna papa Indra maupun Fahri yg sudah dewasa dan sudah tua saja tidak pernah melenyapkan nyawa seekor kucing,, sedangkan Faris yg masih sekecil ini sudah menghilangkan dua nyawa orang dengan cara yg begitu sadis…
“Faris,, Faris,, kamu ngga perlu takut dan memikirkan semua itu,, papa akan membebaskan mbah asalkan kamu jangan murung seperti ini,, kamu ngga usah merasa bersalah sayang,, mereka itu orang yg mau membunuhmu dan mama kamu,, jadi apa yg kamu lakukan itu bukan seutuhnya kejahatan,, kamu melakukan itu untuk melindungi diri dan orang yg kamu sayangi…
Fahri berkata panjang lebar untuk menengkan anaknya karna dia takut mental anaknya akan terganggu dengan semua itu…
“aku ngga takut pa,, dan aku ngga merasa bersalah,, karna mulai dari sekarang,, kedua tanganku ini akan menjadi samurai untuk melenyapkan siapapun yg menyakiti keluargaku,, dan badan ini akan menjadi bajah untuk melindungi orang orang yg aku sayangi,, jawab Faris panjang lebar dan membuat mata ke tiga orang tua yg sedang menatapnya langsung berkaca kaca…
mereka tidak menyangkah anak sekecil itu sudah memiliki sifat dan pemikiran seperti itu,, dengan segera Fahri langsung memeluk anaknya itu sambil meneteskan air mata begitu juga dengan ke dua orang tuanya yg merasa haru dengan perkataan Faris dan pengorbanan bi Ina yg begitu luar biasa…