Cinta di dalam perjodohan - Chapter 109 Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
- Home
- All NOVELs
- Cinta di dalam perjodohan
- Chapter 109 Bab 109. Fahri berusaha untuk melakukan semua keinginan Faris...
akhirnya Fahri memutuskan untuk berusaha membebaskan bi Ina dan dia juga akan mencari keberadaan anak dan cucunya bi Ina seperti keinginan Faris…
“bi,, lebih baik bibi makan dulu sama Faris,,! soalnya dia belum makan apa apa,, dari tadi dia hanya minum susu kotak… kata papa Indara kepada bi Ina yg sedang asik mengobrol dengan Faris…
“tadi aku sudah di kasih makanan sama bapak polisi,, tapi ngga apa apa deh,, aku makan lagi sama Faris… jawab bi Ina…
akhirnya bi Ina kembali makan dengan Faris walaupun dia sudah makan,, karna setelah kejadian itu,, Faris yg tidak suka banyak bicara tambah menjadi sosok pendiam dan hanya bi Ina yg dapat membuat Faris banyak bicara dan bercanda juga menangis…
“bi,, sudah berapa lama kira kira bibi putus kontak sama anak bibi,,,? tanya Fahri setelah bi Ina dan Faris selesai makan…
“bibi juga sudah lupa den,, tapi sudah lama bangat,, mungkin sudah lima tahun… jawab bi Ina…
“bibi ngga usah hawatir,, aku akan berusaha untuk mencari kabar tentang mereka… kata Fahri…
“trima kasih den.. jawab bi Ina…
“tapi foto anak bibi ada ngga,,,? tanya Fahri lagi…
“ada den,, fotonya bersama suaminya ada di dompet bibi yg ada di kamar,, nanti aden cari saja di kamar bibi,,! namanya anak bibi itu Farah,, nama suaminya zidan dan anaknya Aleta… jawab bi Ina…
“ya udah,, bibi tenang saja,, aku pasti temukan mereka buat bibi…
“kenapa bibi ngga kasih tau dari dulu,,,? sudah lima tahun bibi merindukan mereka,, untung aja Melda yg bilang sama kita tadi di rumah sakit kalau bibi ingin cari Aleta dan mamanya… sambung papa Indra…
“aku hanya ngga ingin merepotkan tuan.. jawab bi Ina…
“astaga biiii,, kita ini satu keluarga,, kenapa di bilang merepotkan,,,? kata papa Indar…
“maaf tuan,, jawab bi Ina…
“ya sudah bi,, kalau gitu kita balik dulu ke rumah sakit nanti kita balik lagi ke sini,, bibi langsung istirahat ya,,,! kata Fahri…
“ooo iya den bibi jadi lupa,, bagaimana keadaan non Alira dan kandungannya,,,? tanya bi Ina…
“Alira dan kandungannya ngga apa apa bi,, cuman dia sangat lemas karna ngga makan.. jawab Fahri…
“sukurlah kalau gitu den,, kata bi Ina dan langsung memeluk Faris sambil berkata…
“Faris,, kamu harus jadi anak yg baik dan menyenangkan,, jangan seperti tadi ya nak… kata bi Ina dan hanya di anggukin oleh Faris..
dan setelah itu Fahri, papa Indra dan Faris langsung melaju kembali ke rumah sakit dan bi Ina yg merasa bahagia dengan perkataan Faris tadi langsung segera bergegas untuk tidur karna waktu sudah menunjukan pukul 12 malam tepat…
sampainya di rumah sakit mereka langsung melangkah menuju ruang rawat Alira,, dan sampainya di sana mereka langsung tersenyum bahagia karna melihat Alira yg sudah sadar dan sedang terduduk bersandar di kepala ranjang rumah sakit sambil di suapi makan oleh mama Rita…
setelah melihat putranya yg sedang menatapnya dari depan pintu membuat Alira langsung meneteskan air matanya seketika,, dia menangis sambil menatap ke arah Faris dan membuka lebar ke dua tangannya,, dan tidak pakai lama Faris pun segera melangkah ke arah mamanya dan langsung memeluk perut mamanya yg sudah membesar itu….
“sayang,, kamu baik baik saja kan,,,? tanya Alira sambil membelai rambut Faris dan Faris hanya mengangguk…
sedangkan Fahri yg sudah berada di samping mereka dengan penuh kasih sayangnya memeluk anak dan istrinya itu kemudian mencium mereka berdua bergantian dan para orang tua hanya menatap keluarga kecil itu sambil tersenyum bahagia….
“ini sudah larut,, kenapa dia belum tidur mas,,,? tanya Alira…
“soalnya kita baru pulang dari kantor polisi melihat keadaan bi Ina dan membawakan makanan buat bi Ina… jawab Fahri…
mendengar nama bi Ina seketika membuat air mata Alira yg sudah dia hapus kembali keluar,, karna Alira sangat menyayangi bi Ina,, dan dia merasa sangat berhutang budi dengan bi Ina yg sudah berkorban demi putranya,, dan semua yg melihat tangisan Alira jadi ikut sedih….
“sini nak,, naik ke sini dan tidur di samping mama… kata Alira kepada Faris yg sedang menatapnya itu…
dan setelah Faris naik dan berbaring di sampingnya Alira langsung memeluk putranya itu dengan air mata yg tidak berhenti mengalir,, Alira membelai rambut putranya itu sambil berkata…
“mas,, bagaimana keadaan bi Ina,,,? apa dia lemas atau dia sedih,,,? tanya Alira…
“tidak sayang,, bi Ina tidak bersedih ataupun lemas,, dia baik baik saja dan mas janji akan secepatnya membebaskannya dan akan membantunya mencari kabar tentang anak dan cucunya di malaysia… jawab Fahri…
“Faris,, apa yg sudah terjadi jangan sampai mempengaruhi atau merubah kehidupan kamu,, kamu adalah anak mama yg punya hati yg tulus,, dan apa yg sudah kamu lakukan itu adalah perbuatan seorang pahlawan,, bukan seorang penjahat… kata Alira kepada putranya…
“kamu punya hati yg penyayang,, kamu anak yg baik,, dan kamu harus bisa membalas budi bi Ina yg sangat mulia itu… kata Alira sambil memeluk putranya yg sudah mulai mengantuk itu…
“iya ma,, aku berjanji padamu akan selalu mengingat apa yg sudah bi Ina lakukan pada kita dan akan membalas jasa bi Ina… jawab Faris sambil memejamkan matanya…
Alira berkata pajang lebar kepada Faris karna bukan hanya Fahri yg menghawatirkan keadaan Faris,, tapi Alirapun sangat menghawatirkan keadaan putranya itu, apalagi Alira dengan ke dua matanya menyaksikan keganasan dan kesadisan Faris saat melenyapkan Bela dan Dedi…
dan setelah itu,, Fahri segera memita kedua orang tuanya dan kedua mertuanya untuk segera pulang,, karna waktu sudah menunjukan pukul 2 dini hari dan mereka belum sempat beristirahat,, akhirnya para orang tua pun pulang dan tinggal hanya Fahri dan Faris yg menemani Alira di rumah sakit…