Cinta di dalam perjodohan - Chapter 111 Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
- Home
- All NOVELs
- Cinta di dalam perjodohan
- Chapter 111 Bab 111. keluarga Fahri bersedih karna kepergian bi Ina...
Fahri yg sudah terlelap sambil memeluk istrinya di kagetkan dengan panggilan masuk di ponselnya,, sambil mengucak ngucak matanya Fahri bangung dan langsung menatap jam yg ada di atas meja samping tempat tidur dan jam sudah menunjukan pukul 4 dini hari…
“siapa yg telfon di jam segini,,? tanya Fahri..
kemudiam Fahri langsung meraih ponselnya yg masih berdering itu dan dia langsung kaget melihat nomor salah seorang polisi yg dia sempat ambil dan menyimpannya di saat berda di kantor polisi tadi,, dan dengan segera Fahri langsung mengangkatnya….
(“halo,, sapa Fahri setelah telfonnya tersambung…
(“pak Fahri maaf sudah mengganggu,, aku mau kasih tau kalau bi Ina tadi mendadak terkena serangan jantung dan kita sudah membawanya ke rumah sakit,, sekarang sudah di tangani oleh Dr di rumah sakit.. kata polisi itu…
(“ok,, aku langsung segera ke sana.. jawab Fahri dan langsung memutuskan sambungan telfonnya…
dengan segera Fahri langsung membangunkan Alira dan memberitahukan apa yg terjadi,, Alira yg kaget mendengar perkataan suaminya langsung menangis sedangkan Fahri sudak melangkah masuk ke kamar mandi untuk mencuci mukanya…
tidak berapa lama kemudian Fahri keluar dari kamar mandi dan melihat Alira sedang menangis sambil menelfon mama Rita untuk memberitahukan kabar bi Ina,, dan mama Rita yg mendengar kabar bi Ina itu langsung menangis dan membangunkan papa Indra…
dan tidak pakai lama Fahri dan Alira segera bersiap siap,, selesai bersiap siap Fahri langsung melangkah turun menuju rumah Refan untuk memberitahukan mereka,, sedangkan Alira dia sedang membangunkan Faris dan memberitahukan kabar bi Ina…
Faris yg mendengar kabar bi Ina sangat terpukul sampai dia tidak bisa berkata kata,, dia hanya menatap wajah mamanya yg sudah basah dengan air mata itu dengan mata yg sudah berkaca kaca…
“ayo nak,, papa, om Refan dan tante Mey sudah menunggu kita di bawah,, kita harus segera ke rumah sakit.. kata Alira sambil menarik tangan Faris yg masih terdiam itu…
sampainya di bawa mereka langsung masuk ke mobil dan Refan dengan segera melajukan mobil menuju rumah sakit,, begitupun dengan mama Rita dan papa Indra yg sudah dalam perjalanan ke rumah sakit…
setelah sampai rumah sakit mereka sudah di tunggu oleh seorang polisi yg ikut mengantarkan bi Ina ke rumah sakit tadi,, kemudian mereka langsung di bawah menuju ruang UGD,, dari jauh mereka melihat seorang Dr keluar dari ruanh UGD dan langsung berbicara dengan polisi yg lainnya.
akhirnya Fahri dan yg lainnya melangkah setengah berlari menghampiri Dr itu,, sampainya di depan Dr itu papa Indra dan mama Rita langsung bertanya dengan tatapan hawatirnya…
“bagaimana keadaannya Dok,,? tanya mama Rita dan papa Indra bersamaan…
“apa ini keluarga pasyen,,? tanya Dr itu…
“iya saya Indra permana dan ini istri dan anak anak saya,, kita keluarganya.. jawab papa Indra yg membuat Dr itu langsung kaget dan menunduk memberi hormat sambil berkata…
“maaf pak permana,, saya sudah lancang,, kata Dr itu..
Dr itu langsung meminta maaf setelah mengetahui orang di depannya itu adalah Indra permana yg punya rumah sakit pusat induk dari rumah sakit yg sedang menangani bi Ina,, karna papa Indra maupun Fahri tidak pernah menyombongkan diri dengan apa yg mereka punya jadi banyak yg tidak mengetahui mereka…
” begini pak,, pasyen terkena serangan jantung dan asma secara tiba tiba,, dan nyawanya sudah tidak tertolong,, karna pasyen di perkirakan sudah meninggal dalam perjalanan ke rumah sakit tadi.. jelas Dr itu…
mendengar penjelasan Dr itu membuat mereka semua menangis,, mama Rita dan Alira langsung histeris sambil memeluk suami mereka masing masing,, sedangkan Faris dia hanya menatap ke arah pintu UGD dengan berlinang air mata…
sambil menangis mereka melangkah masuk ke dalam ruang UGD untuk melihat bi Ina yg sudah di tutupi dengan kain putih dari kepala sampai kaki…
mereka semua mengelilingi bi Ina sambil menangis menatap wanita yg sangat berjasa buat keluarga mereka yg sudah terbujur kaku itu,, Faris yg berada tepat di samping kepala bi Ina langsung mengusap wajah yg sudah pucat itu sambil berkata…
“mbah, terimah kasih atas semua yg kamu lakukan padaku,, aku sangat menyayangimu seperti aku menyayangi oma dan nenekku,, aku akan menepati janjiku,, jangan hawatirkan dia mbah,, aku akan melakukan apa yg kamu minta padaku.. kata Faris yg membuat para orang tua yg ada di situ menatapnya dengan tatapan bingung…
“janji apa nak,,? dan dia siapa sayang,,? tanya mama Rita sambil mengusap ngusap kepala Faris…
“tadi di kantor polisi,, mbah meminta padaku,, untuk membantu cucunya kalau dia sedang kesusahan dan kalau mbah suda ngga ada.. jawab Faris yg membuat mereka semua tambah menangis…
keluarga Fahri sangat terpukul atas kepergian bi Ina yg tiba tiba terutama Faris,, tapi dia mencoba untuk tegar dan kuat setelah di nasehati Alira kalau bi Ina akan bersedih juga kalau melihat Faris bersedih…
setelah mengurus semuanya Fahri dan keluarganya langsung membawa pulang jenajah bi Ina ke rumah mama Rita,, karna itu permintaan mama Rita,, sampainya di rumah tepat pukul 6:30 pagi,, separuh dari tetangga mereka sudah ada di rumah bersama grenma yg sudah semakin tua itu…
dan pukul 7 pagi tepat orang tua Alira yg dari bandung pun tiba bersama Alfin juga Firman dan anak istrinya,, mereka di beritahu oleh Fahri tadi dan mereka langsung bergegas ke jakarta menggunakan mobil pribadi mereka yg di bawa Firman kakak Alira…
setelah semuanya sudah siap,, mereka langsung mengantarkan bi Ina ke peristirahatan terakhirnya,, tepat pukul 10 pagi pemakaman pun selesai dan mereka semua langsung kembali pulang ke rumah mama Rita,, selama 7 hari semua orang menginap di rumah mama Rita untuk mendoakan bi Ina…
mereka semua sangat menyayangi bi Ina dan sangat merasa kehilangan atas kepergiannya,, karna bi Ina sangat berjasa sama keluarga papa Indra,, bi Ina yg menyelamatkan mama Rita di saat mama Rita kecelakaan dulu…
dan bi Ina juga yg mengurus mama Rita di saat mengandung Fahri sampai mengurus Fahri juga anaknya Faris,, dan dia juga yg telah mengorbankan dirinya demi menutupi perbuatan Faris,, jasa bi Ina kepada mereka tidak bisa di bayar dengan apapun menurut mereka…