Cinta di dalam perjodohan - Chapter 124 Bab 124. kehangatan keluarga..
Alira, Fahri dan keluarga besar mereka ingin menyambut kedatangan Aleta di keluarga mereka dengan penuh kebahagiaan, karna mereka ingin melakukan semua yg terbaik untuk Aleta, setelah mendengar kabar kehidupan Aleta yg tersiksa dan menderita selama ini setelah kepergian orang tuanya..
tapi mereka tidak tau kalau orang yg membuat hidup Aleta hancur itu adalah Faris, putra mereka yg sangat mereka banggakan..
mereka semua ingin menjodohkan Faris dan Aleta biar Aleta bisa menjadi anggota keluarga mereka, karna mereka ingin membalas jasa bi Ina dengan menjaga Aleta di tengah tengah keluarga mereka..
Aleta dan Faris yg masih dalam perjalanan ke Indonesia memilih untuk tidak saling bicara, karna di mata Aleta Faris adalah orang yg sangat dia benci, jangankan untuk bicara, menoleh ke arah Faris pun dia tidak sudi..
pukul 3:30 dini hari waktu Indonesia Faris dan Aleta tiba di bandara Indinesia, semua keluarga Faris selain grenma sudah berada di bandara sejak setengah jam yg lalu, mereka menyambut Faris dan Aleta dengan penuh keceriaan dan kegembiraan..
Faris melangkah duluan dan di ikuti Aleta dari belakang dengan tampang yg sangat tidak bersemangat, dan setelah melihat keluarganya Faris langsung kaget dan bingung dengan keberadaan semua keluarganya yg sedang berdiri dengan hebohnya melambaikan tangan ke arah mereka, sambil menggaruk kepalanya Faris menatap mereka dengan tatapan yg tidak bisa di artikan..
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1586908767641.jpg-original600webp?sign=5669d6ec182ac52ace6e0aff32463a02&t=5eaa1500)
sedangkan Alira mamanya Faris dan omanya yg paling hebo, langsung tersenyum sambil meneriaki nama Aleta berulang ulang dengan penuh semangat, dan Aleta yg di teriaki langsung kaget, dia tidak percaya kalau dia akan di sambut seperti ini, dengan senyum yg tidak terlalu lebar di wajah cantiknya, Aleta terus melangkah di samping Faris menghampiri keluarga Faris..
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1586908767649.jpg-original600webp?sign=3394c419ff5c876bf7f18f45f6627bc1&t=5eaa1500)
“Aleta sayang,, kamu cantik bangaaaat,, kata Alira dan mama Rita sambil tersenyum dan memeluk Aleta bergantian, kemudian di ikuti Meymey, Melda dan Almira adiknya Faris..
Aleta yg tadinya tidak bersemangat dan bersedih kini sudah tersenyum lebar karna kehangatan keluarga Faris terhadapnya, sehingga dia bisa merasakan sedikit kebahagiaan, kasih sayang dan kehangatan keluarga yg selama ini dia dambakan..
dengan malu malu Aleta langsung menyalami tangan para orang tua di situ dan menciumnya dengan penuh hormat, dan setelah itu mereka langsung melangkah menuju parkiran mobil, mereka pulang ke rumah menggunakan 3 buah mobil..
mereka semua melaju menuju rumah Fahri dan Alira, karna Alira ingin sekali Aleta tinggal bersama mereka, walaupun mama Rita sudah memintanya tinggal di rumah besar mereka tapi Alira tidak setuju, dan mertuanya pun akhirnya menyetujuinya..
sampainya di rumah mewah itu Aleta turun dari mobil dan melangkah masuk bersama Melda dan Almira yg sejak tadi menempel sama dia..
Aleta adalah anak yg sangat ceria, tapi setelah kepergian orang tuanya, dia menjadi sangat tertutup dan tidak banyak bicara, dia selalu merenung dan melamun, apalagi dengan semua penderitaan yg dia alami selama ini, membuat dia seperti orang yg tidak punya penopang hidup..
sampainya di dalam rumah, setelah mengobrol sedikit tentang bi Ina dan orang tua Aleta, Alira langsung menyuruh Almira dan Melda untuk mengantar Aleta ke kamar yg terdapat di lantai dua yg sudah di siapkan untuk dia, kamar yg di siapkan untuk Aleta bersebelahan dengan kamar Faris si kutub utara yg cueknya minta ampun itu..
mereka naik ke lantai dua menggunakan tangga dan tiba tiba Aleta langsung kaget, di saat melihat Faris yg sedang berdiri di depan pintu kamarnya dengan hanya memakai handuk berwarna putih untuk menutupi sebagian tubuhnya yg gagah itu..
Aleta menatap Faris dengan tatapan yg tidak bisa di artikan, dia sangat membenci Faris karna perbuatannya yg tidak terpuji, tapi di saat melihat Faris yg seperti itu bulu kuduknya langsung berdiri, entah karna dia menegang atau karna ketakutan..
sedangkan Faris dia biasa biasa saja, malahan dia cuek dengan tatapan Aleta itu, Faris seperti makin tidak perduli dengan Aleta, apalagi saat ini sudah ada keluarganya yg memperdulikan Aleta, dan dia juga tau Aleta sangat membencinya jadi dia memilih untuk cuek dan tidak banyak bertindak ataupun berbicara..
dan perubahan sikap Faris itu membuat Aleta bingung dan makin geram padanya, entah apa yg terjadi dengan Aleta,,? kalau di dekati atau di perhatikan oleh Faris dia akan sangat marah, tapi kalau di cuekin seperti ini, dia malah kepikiran dan merasa geram terhadap Faris..
“mas dari mana,,? tanya Melda kepada Faris..
“berendam air hangat di kolam,,! jawab Faris dan langsung masuk kemudian menutupi pintu kamarnya tanpa menoleh Aleta yg sedang menatapnya..
Aleta masuk ke dalam kamar yg sudah di siapkan untuknya sambil memikirkan Faris yg tidak memperdulikannya sama skali, tapi di lain sisi dia juga merasa legah, karna dia lebih memilih di cuekin daripada di perhatikan oleh Faris..
Aleta, Melda dan Almira memilih untuk bercerita banyak mengenai banyak hal termasuk kuliah dan sebagainya, mereka bercerita sampai masing masing tertidur, sedangkan Faris, selesai mandi dia memutuskan untuk mengerjakan pekerjaannya di dalam kamar sebelum berangkat ke kantor..
Faris mengerjakan semua pekerjaannya dengan penuh konsentrasi, dia sudah tidak memikirkan Aleta sama sekali,, karna dia merasa Aleta akan baik baik saja dan akan bahagia di tengah tengah keluarganya..
dan Aleta juga tidak ingin di dekati oleh Faris, jadi karna alasan itu sehingga Faris memilih untuk cuek dan tidak terlalu memperdulikan Aleta..