Cinta di dalam perjodohan - Chapter 83 Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
- Home
- All NOVELs
- Cinta di dalam perjodohan
- Chapter 83 Bab 83. Alira di nyatakan meninggal...
“bagaimana dok,,,? tanya mama Rita dan ibu Vivi bersamaan…
“oprasinya sudah selesai,, anaknya selamat walaupun sedikit lemah,, jawab dokter itu…
“trus ibunya bagaiman dokter,,,? tanya ayah Ilham dengan tatapan yg tidak bisa di artikan…
“kita sudah berusaha sekuat dan semampu kita tapiiii,,, kata kata dokter itu tertahan…
“tapi apa dokter,,,? apa yg terjadi sama putrikuuu,,,? sambung ibu Vivi…
“apa maksud kamu dokteeer,,,? teriak mama Rita…
“detak jantuk dan denyut nadi ibu Alira sudah semakin melemah,, kita sudah melakukan berbagai cara tapi tidak ada perubahan membaik,, malahan semakin memburuk,, kata dokter itu yg membuat semuanya langsung menangis,, terutama mama Rita dan Ibu Vivi mereka langsung histeris sambil memeluk suaminya masing masing….
“dan saya mau mengatakan sesuatu,, kata dokter itu lagi…
“apa dok,, apa yg mau kamu katakan,,? tanya papa Indra…
“detak jantung dan denyut nadi ibu Alira yg masih ada itu hanya karna adanya alat yg masih terpasang di tubuhnya,, jadi ada baiknya kita segera melepaskan alat alat medis dari tubuhnya biar dia tidak terlalu lama tersiksa,,, tambah dokter itu…
setelah mendengar perkataan dokter itu,, ibu Vivi langsung pingsan,, sedangkan mama Rita langsung terduduk lemas di atas lantai sambil menangis dengan kencangnya memanggil manggil nama Alira…
“Alira putriku,, mengapa semua harus kaya gini pa,,,? bagaimana dengan Fahri dan anaknya pa,,? kata mama Rita kepada suaminya yg sudah memeluknya…
“tunggu dulu dokter,, biarkan alat itu terpasang,, kita harus menunggu suaminya,, karna dia lebih berhak untuk memutuskannya dok,, kata ayah Ilham ke dokter itu….
sedangkan Fahri masih berada di dalam mobil menuju rumah sakit,, karna cuaca yg buruk dan hujan lebat,, membuat pesawat yg di tumpangi Fahri mendarat di bandara tepat pukul 6:30 sore,, dan pukul 7 mereka baru dalam perjalanan ke rumah sakit,,,…
Fahri sangat terpukul,, seakan akan dunianya akan kiamat setelah mendengar kabar dari papanya barusan kalau Alira sudah tidak bisa di selamatkan,, dan dia juga meminta kepada papanya untuk tidak melepaskan alat alat medis dari tubuh Alira,,….
Fahri menangis sampai tidak bisa untuk berkata kata,, dia tidak bisa menerima semua ini,, dia tidak bisa hidup tanpa wanita yg teramat sangat dia cintai itu,, sedangkan Refan yg berada di sampingnya hanya bisa mengusap ngusap pundaknya dan memeluknya….
dan tiba tiba mobil mereka terhenti karna macet yg di sebabkan ada banjir besar di depan sana,, dan tidak bisa di lewati kendaraan,, Fahri yg begitu memikirkan istrinya langsung turun dari mobil dan berlari meninggalkan Refan tanpa berucap satu katapun,,…
Fahri berlari menuju rumah sakit dengan berlinang air mata,, dalam fikirannya hanya ada Alira,, dia tidak bisa membayangkan hidupnya tanpa Alira,, air mata yg membasahi wajahnya bercampur dengan air hujan yg membasahi seluruh tubuhnya…
![](http://up.pic.mangatoon.mobi/contribute/fiction/154659/markdown/6462814/1582981943681.jpg-original600webp?sign=2a21908716b7389d8fbbd81c2f7f0c8f&t=5e72b600)
m
“Alira,, kamu ngga bisa ninggalin aku begitu saja,, bagaimana aku bisa membesarkan putra kita tanpa kamu,,? Alira jangan tinggalkan aku Aliraaaaaaaa,,,! Fahri berlari sambil berkata kata dan berteriak dengan kerasnya di tengah jalan…
sedangkan Refan yg melihat Fahri pergi langsung menyusul,, karna dia takut terjadi apa apa sama adiknya itu,, Refan sangat kasihan kepada Fahri,, karna dia tau betapa besar cinta Fahri terhadap Alira,, karna selama ini yg tau Fahri hanyalah Refan…
Refan tau kalau Fahri tidak bisa menerima kenyataan ini,, karna selama ini hanya Alira wanita satu satunya yg mengisi hati Fahri,, Fahri hanya mencintainya seorang,, dia selalu menjaga hati dan dirinya hanya untuk wanita manjanya itu….
Fahri berlari sampai dia terjatuh dan terluka,, lutut tangan dan juga jidatnya berdarah karna dia terbentur aspal,, namun dia tidak menghiraukannya,, karna sakit di tubuhnya tidak seberapa sakit hatinya saat ini,, dia bangun dari jatuhnya dan kembali berlari sambil terus menangis,, dan Refan yg melihatnya pun ikut menangis….
sampainya di rumah sakit,, Fahri langsung berlari ke dalam mencari keberadaan keluarganya dan di susul Refan dari belakang,, semua orang yg melihat mereka hanya menatap tanpa suara,, karna kebanyakan dari mereka sudah mengenali Fahri dan juga Refan,, apalagi keberadaan Alira dan kondisinya sudah di ketahui semua orang yg ada di situ…
setelah berada tidak jauh dari ruang UGD,, Fahri melihat keluarganya di depan UGD sedang menangis sambil berpelukan,, dan itu membuatnya seperti tersambar petir,, dengan buru buru dia langsung mengahampiri mereka sambil berteriak…
sedangkan keluarganya yg melihat tubunya yg basah kuyup dan terdapat darah di beberapa bagian tubuhnya tambah menangis,, karna mereka sangat mersa kasihan melihat Fahri yg begitu hancur…
“mamaaaa,,, ma di mana Alira ma,,,? pa,, di mana diaaa,,,? ayah,, Alira dia mana,,? ibuuuu,, Fahri bertanya ke semua orang tuanya dan terakhir dia bertanya ibu mertuanya dan tanpa menjawab,, ibu Vivi langsung memeluknya dan menangis histeris sambil berkata….
“”Alira Fahri,, Alira tidak akan bersama kita lagi,, Fahriiii,, kenapa harus beginiii,,,? hiks….hiks…hiks…. ibu Vivi berkata kata sambil menangis…
“jangan berkata seperti itu bu,, aku ngga bisa membayangkan itu,, kata Fahri sambil mendekap ibu mertuanya ke dalam pelukannya…
“apapun yg terjadi,, kita harus bisa menerima dan mengikhlaskannya nak,, kata ayah Ilham sambil mengusap ngusap pundak Fahri…
“ngga,,! aku ngga bisa yah,, aku ngga bisa,, aku ngga bisaaaaaa,,, hiks….hiks….hiks…teriak Fahri dan langsung terjatuh bersimpuh di lantai sambil menangis….
semua yg melihatnya ikut menangis,, mereka semua hancur tapi Fahri yg lebih hancur,, dia seperti orang yg kehilangan arah,, sampai sampai dia sudah tidak memikirkan putra kecilnya yg selama ini dia nantikan…
“maaf pa,, bu,, apakah pa Fahri sudah ada,,? tanya dokter Hermawan,, dokter yg menangani Alira..
“bagaimana istri saya dok,,? tanya Fahri yg buru buru berdiri dari lantai setelah mendengar namanya di sebut…
“begini pa,, kita ingin meminta izin dari bapa untuk melepaskan alat alat medis dari tubuh ibu Alira,, karna ibu Alira sudah di nyatakan meninggal,, detak jantung dan denyut nadinya sudaj berhenti,, kata dokter itu…
“apaa,, apa yg kamu bilang dokter,,,? ngga,,, ngga mungkin,, ngga mungkin Aliraa,, Alira,,, Aliraaaaaaa,,, hiks…hiks…hiks… teriakan Fahri dan tangisan Fahri yg membuat mereka semua menangis histeris..
“mamaa,, maaaaa,, aku harus gimana mamaaaa,, aku ngga bisa hidup tanpa dia maaa,, hiks…hiks….hiks… tangisan Fahri dalam pelukan mamanya….
semua orang yg menyaksikan Fahri ikut menangis,, walaupun ada beberapa dari keluarga pasien lain yg belum mengenalnya,, karna mereka sangat terharu melihat seorang lelaki yg begitu hancurnya kehilangan wanita yg amat dia cintai…