Cinta di dalam perjodohan - Chapter 84 Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
- Home
- All NOVELs
- Cinta di dalam perjodohan
- Chapter 84 Bab 84. Fahri sedih karna melihat putranya sakit dan menangis...
“jangan lepaskan alat alat itu dokter,, biarkan alat alat itu terpasang di tubuh istri saya,, kata Fahri…
“baiklah pa,, tapi alat alat itu terpasang hanya sampai besok pagi,, karna kalau lewat dari itu,, kita bisa di tuduh menyiksa jenajah.. kata dokter itu dan hanya di anggukin oleh Fahri…
setelah itu dokter hermawan langsung masuk kembali ke ruangan Alira,, sedangkan Fahri dan keluarga besarnya hanya bisa menangis kehilangan Alira,, mereka tidak bisa membayangkan semua yg telah terjadi,, dan tidak berapa lama,, tiba tiba ada seorang suster yg datang menghampiri mereka kemudian berkata……
“apakah ada pak Fahri,,? tanya suster itu,,,…
“iya ada apa suster,,,? tanya Fahri…
“putra bapak sudah melewati masa kritis,, jadi bapak dan keluarga sudah bisa melihatnya,, kata dokter itu…
Fahri tidak bisa menjawan apa apa,, dia hanya mengangguk kepada suster itu dengan berlinang air mata,, dadanya terasa amat sesak,, kesedihannya semakin bertambah setelah mendengar suster itu menyebutkan putranya,,…
dengan langkah kaki yg berat Fahri berjalan masuk ke ruang perawatan anaknya yg berada tidak jauh dari ruang rawat Alira…
sampainya di dalam ruangan itu,, mata Fahri langsung tertuju ke dalam incubator yg terdapat malaikan kecil dan mungil yg sedang terlelap di dalamnya…
Fahri mendekatinya dengan langkah yg lemah dan air mata yg berlinang,, keluarganya yg berada di belakangnya pun tak kuasa menahan tangis melihat kondisi Fahri dan anaknya itu,, mereka semua menangis tanpa suara….
Fahri meletakan ke dua tangannya di atas incubator sambil menangis,, dia tidak sanggup membayangkan hidupnya dan putra kecilnya itu tanpa Alira,, air matanya jatuh membasahi incubator itu….
setelah beberapa menit Fahri memandang putranya dengan air mata yg tiada henti,, tiba tiba dia teringat dengan Alira,, dan dia langsung melangkah meninggalkan ruangan itu dan pergi menuju ruangan Alira….
Fahri masuk ke dalam ruangan Alira tanpa mengetuk pintu dan tanpa bersuara,, para suster dan dokter yg ada di dalam jadi kaget dengan kedatangan Fahri,,……
dan kemudian keluarganya pun ikut menyusul,, Fahri melangkah mendekati Alira yg sedang terlentang di atas ranjang dengan wajah yg pucat dan tubuhnya di penuhi alat medis dan selang yg masih terpasang,, dia menangis sampai terisak di saat dia menyentuh tangan Alira,, Fahri merasa dunianya akan kiamat dengan kenyataan yg sedang dia hadapi ini….
dia mencium tangan Alira berulang ulang kemudian dia mencium kening dan wajah Alira dengan air matanya yg mengalir tidak henti hentinya,, Fahri tidak sanggup untuk menerima semua ini,, para keluarga dan tim medis yg melihatnya pun ikut menangis…
karna Alira sudah di nyatakan meninggal tapi Fahri belum bisa untuk menerimanya,, Fahri memutuskan untuk bermalam di ruang rawat Alira,, entah apa yg dia harapkan tapi yg pastinya dia ingin melewatkan malam ini dengan berada di samping istrinya itu…
para tim medis mulai melangkah meninggalkan ruangan itu,, sedangkan Fahri dan keluarga besarnya hanya berdiri mengelilingi Alira sambil menangis,, mereka semua sangat menyayangi Alira,, mereka tidak sanggup kehilangannya terutama Fahri.
setelah hampir dua jam mereka berada di dalam ruangan itu,, tiba tiba ada suster yg datang untuk memanggil mereka karna bayi Alira menangis dari tadi dan badannya panas,, akhirnya mereka dengan buru buru langsung lari ke ruangan bayinya Alira terkecuali Fahri,, dia hanya duduk di tempatnya dengan air mata yg tidak henti hentinya menetes….
setelah semuanya pergi,, Fahri langsung menatap wajah Alira dan menggenggam tangannya sambil berkata….
“Alira,, apa kamu tidak kasihan sama aku dan anak kita,,? aku dan dia sangat membutuhkanmu sayang,, apa jadinya kita nanti menjalani hidup tanpa kamu Alira…
“ya tuhan,, kembalikanlah istriku,, tolong aku tuham,, aku janji,, aku ngga akan meminta apapun lagi padamu asalkan istriku kembali… kata Fahri sambil terisak…
dan setelah itu Fahri langsung melangkah pergi menuju ruang perawatan bayinya,, sampainya di sana,, dia melihat bayinya yg menangis dalam gendongan ibu Vivi,, Fahri melangkah maju dan langsung mengambil bayinya dari tangan ibu mertuanya yg sedang menggendongnya itu dan kemudian dia langsung pergi tanpa berkata kata…
semua yg melihatnya jadi bingung dan kaget,, dan akhirnya mereka semua melangkah setengah lari mengejar Fahri,,…
“apa yg mau kamu lakukan nak,,,? tanya ibu Vivi,, tapi Fahri tidak menjawabnya…
Fahri mempercepat langkahnya menuju ruang rawat Alira dan di ikuti yg lainnya dari belakang,, sampainya di samping tempat tidur Alira,, Fahri langsung meletakan bayinya yg masih menangis itu di samping Alira kemudian dia berkata….
“Alira,, dengar suara itu,,,! itu suara putra kita,, kamu harus bangun Alira,, dia sakit dia butuh kamu Alira,, aku mohon sayang,,,! kasihanilah aku dan dia Alira,, hiks….hiks…hiks… Fahri berkata kata dan langsung berlutut ke lantai di samping tempat tidur Alira….
Fahri menundukan kepalanya di samping tempat tidur Alira sambil menangis,, sedangkan bayi kecilnya yg berada di samping Alira itu pun tidak henti hentinya menangis karna dia sedang sakit,, semua yg ada di situpun ikut menangis menyaksikan semuanya….
dan tiba tiba hal yg mengejutkan dan tidak di sangka sangka terjadi,, alat yg berada di samping Alira berbunyi menandakan kalau detak jantung Alira sudah berdetak,, Meymey yg menyadari itu langsung berteriak dengan kerasnya….
“om tante,, Alira masih hiduuup,,,! teriak Meymey dan membuat semuanya kaget…
mereka semua langsung menatap ke alat itu dan kembali menatap wajah Alira,, setelah melihat dan menyadari apa yg terjadi,,mereka semua langsung menangis dan berteriak memanggil manggil dokter,, sedangkan Fahri,, dia langsung mencium kening Alira dan juga anaknya yg juga sudah mulai tenang itu,, seakan akan bayi kecil itu mengerti apa yg sedang terjadi….
“makasih sayang,,, kamu harus berjuang,,,! aku dan putramu selalu menunggumu,,, kata Fahri sambil menggenggam tangan Alira dan menciumnya…
dan kemudian para tim medis pun datang,, mereka meminta Fahri dan yg lainnya untuk menunggu di luar,, dengan segera Fahri menggendong kembali bayinya dan melangkah keluar bersama keluarganya…
sampainya di luar,, mama Rita langsung mengabil cucunya yg sudah tenang dalam gendongan papanya itu,, mama Rita membawanya kembali ke ruang rawatnya dan memberikannya kepada suster yg ada di situ untuk menanganinya….
sedangkan Fahri dan yg lainnya sedang menunggu di depan ruang rawat Alira dengan wajah cemas dan juga gelisah…
mereka menunggu di luar hampir satu jam akhirnya dokter yg menangani Alira pun keluar dengan wajah yg tidak bisa di artikan…
“bagaimana keadaan istri saya dokter,,,? tanya Fahri dengan wajah yg penuh harapan..
“ini benar benar keajaiban,, ibu Alira sudah kembali,, detak jantung dan denyut nadinya sudah normal,, aku sendiri bingung dan aku sangat bangga dengan pendirian pak Fahri yg mempertahankan alat alat medis di tubuh ibu Alira sampai dia bisa kembali lagi,, aku turut bahagia pak Fahri,, kata dokter itu sambil memeluk Fahri…