Di Paksa Menikah - Chapter 158 BAB 155
Malam hari, saat Romi sedang rebahan di atas tempat tidurnya setelah makan malam, tiba – tiba ia teringat Sita. Sudah lama sejak Ricko kembali dari Singapura, ia tidak pernah mendengar kabar dari Sita. Ia pun memberanikan diri mengirim pesan pada Sita.
Romi : Hai, lama tidak berjumpa. Bagaimana kabarmu?
Romi mengirim pesan pada Sita dengan hati berdebar – debar. Entah apa penyebabnya, ia merasa sangat gugup dan gelisah. Ia menanti pesan balasan dari Sita dengan jantung berdebar –debar.
Sementara itu, Sita di rumahnya sedang menonton televisi bersama mama dan papanya di ruang tengah. Saat ia mendengar ponselnya berbunyi, ia segera mengambil ponsel itu dan membuka pesan masuk. Ia membaca pesan itu sambil mengernyitkan dahinya.
Kak Romi? Tumben mengirim pesan? Batin Sita. Ia pun membalas pesan dari Romi.
Sita : Alhamdulillah baik Kak. Kabar Kak Romi sendiri bagaimana?
Saat ponselnya berbunyi tanda ada pesan masuk, Romi segera membuka pesan itu. Saat ia membaca pesan itu, ia merasa senang karena Sita meresponnya. Ia pun membalas pesan itu kembali.
Romi : Baik juga. Kamu sedang apa? Apakah sudah makan?
Saat memencet tombol “kirim”, Romi menggigit bibir bawahnya.
“Apa yang sedang aku lakukan? Kenapa aku seperti ini?” gumam Romi sambil menjambak rambutnya dengan kedua tangannya. Ia pun berbaring sambil memeluk gulingnya dan tersenyum gemas.
Kini Sita sudah berada di dalam kamarnya setelah pamit pada mama dan papanya. Ia membalas pesan dari Romi sambil duduk di meja belajarnya.
Sita : Tadi sudah makan Kak. Sekarang mau tidur. Ada apa ya? Tumben Kak Romi kirim pesan sama Sita?
Romi : Tidak ada apa – apa. Hanya ingin tahu kabarmu, sudah lama tidak bertemu. Ya sudah kalau mau tidur, selamat malam. Semoga mimpi indah.
Sita : Malam juga Kak.
Setelah menaruh ponselnya, Romi memeluk gulingnya erat – erat dengan gemas. Ia merasa sangat bahagia karena Sita merespon pesannya. Ia pun menggigit ujung gulingnya.
Ceklek!
Brak!
Tiba – tiba Vina membuka pintu kamar Romi tanpa mengetuknya terlebih dahulu. Vina melotot saat melihat kakaknya menggigit guling dengan gemas. Begitu juga dengan Romi, ia merasa terkejut karen Vina tiba – tiba masuk ke dalam kamarnya. Ia merasa malu karena adiknya melihatnya sedang menggigit guling tanpa alasan.
“Kakak, kenapa menggigit guling seperti itu? Kakak masih lapar?” tanya Vina sambil menghampiri Romi. Ia berdiri di samping tempat tidur Romi sambil melipat kedua lengan di dadanya.
“Kamu!” Romi geram dengan Vina yang tiba – tiba masuk ke dalam kamarnya.
“Aku kira Kakak sudah tidur, jadi aku tidak mengetuk pintunya supaya Kakak tidak terbangun,” ujar Vina pada Romi.
“Ya, kamu tidak mengetuk pintunya, tapi membantingnya dan itu mengejutkanku. Mau apa malam – malam menggangguku?” tanya Romi sambil bangkit dan duduk menghadap Vina.
“Antar aku daftar kuliah dong Kak, aku pengen kuliah di tempat Intan juga,” rengek Vina sambil duduk di tepi tempat tidur Romi dan menggaet lengan Romi.
“Besok aku akan ambilkan formulirnya, kamu isi di rumah saja. Jadi tidak usah ikut ke kampusnya,” balas Romi sambil menarik lengannya dari pelukan Vina.
“Tapi … aku pengen melihat kampusnya Kak, boleh ya?” pinta Vina.
“Enggak! Besok aku harus bekerja. Intan sekarang sedang hamil, Ricko jarang masuk kantor, jadi aku yang sibuk sendiri,” balas Romi.
“Ya sudah, kalau begitu tolong ambilkan formulir tiga lembar. Aku mau ngajak Melly dan Rita kuliah di sana juga,” tukas Vina sambil berdiri hendak keluar dari kamar Romi.
Saat di ambang pintu, Vina menoleh ke arah Romi dan bertanya, “By the way, gulingnya enak ya Kak? Kok sampai digigit kayak gitu?” Vina cekikikan sambil menutup mulutnya dengan telapak tangan.
Romi yang mendengar ledekan adiknya segera melempar bantal ke arah Vina, tapi Vina segera kabur dan menutup pintu kamar Romi. Romi mendengus kesal lalu kembali berbaring ke tempat tidurnya.
Terima kasih sudah mendukung Di Paksa Menikah dengan cara vote poin atau koin. Terima kasih juga komennya tidak pedas seperti biasanya. Hehe. ????✌
Selagi menunggu Di Paksa menikah update, Kakak – Kakak readers bisa membaca novel saya yang berjudul “Kisah Cinta Arka”. Kenapa saya membuat novel baru? Karena suatu keadaan yang memaksa saya. Semoga kalian menyukainya. Untuk novel baru tidak perlu di vote, cukup dibaca, like dan komen saja. Terima kasih.????