Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 102 Peran Gina di kantor
Setelah beberapa hari Gina mulai bekerja di perusahaan miliknya sendiri. Dengan produk pertama yang dia buat adalah produk perawatan wajah.
Gina sedang berada di dalam kantor bersama Nadia dan Risti
” Nadia, aku tidak mau menjabat sebagai petinggi perusahaan. Aku ingin kamu yang memegang kendali dan aku hanya akan mengawasi sebagai bagian dari HRD. Aku tidak mau berurusan dengan para penjilat. Jadi ku serahkan jabatan direktur padamu! ”
Gina berkata dengan tenang
” Baiklah kamu tenang saja. Aku akan mengurus semuanya dan akan melaporkan setiap detilnya kepadamu! ”
Nadia tersenyum dan Gina hanya menganggukkan kepala
” Bagaimana dengan produk pertama kita? ”
Gina bertanya sambil melihat dokumen ditangannya
” Semua berjalan lancar, kita sudah melakukan berbagai uji coba dan akan segera di pasarkan ”
Risti menjawab dengan sopan.
“Kita juga akan mulai mempromosikannya melalui media iklan. Untuk pemasarannya akan dilakukan pada awal bulan ”
” Kita sedang menyiapkan kontrak untuk aktris yang sedang naik daun saat ini agar menjadi brand ambasador produk kita ”
Gina menganggukkan kepala mendengar penjelasan Risti
” Baiklah, persiapkan semua sesuai rencana. Periksa kembali kelayakan produk kita. Jika sudah layak untuk dikonsumsi maka buat persiapan untuk lounching produk. Pastikan semua aman! ”
Gina memberikan instruksi kepada Nadia dan Risti
” O iya, jangan biarkan identitas ku sebagai pemilik perusahaan terbongkar. Kalian berdua yang akan mengurus semuanya ”
” Baik! ”
Nadia dan Risti menjawab dengan serempak, kemudian meninggalkan ruangan Gina
Seperti yang direncanakan di awal, Nadia yang menjabat sebagai Direktur namun kendali perusahaan tetap dimiliki oleh Gina
Gina bekerja seperti karyawan biasa. Diruang kecil dan dengan pekerjaan seorang bagian HRD.
Yudha selalau mengantar dan menjemput Gina dari kantor. Dia tidak dibiarkan membawa mobil sendiri.
Jam pulang kerja pun tiba. Gina tidak langsung ke luar dari ruangannya, karena dia menunggu Yudha terlebih dahulu. Jika Yudha sudah tiba di kantornya baru lah dia akan keluar.
Drrrt drrrttt
Ponsel Gina bergetar, dilihatnya sebuah pesan dari sang suami
My Hubby
Sayang aku sudah tiba dikantormu. Aku tunggu di mobil ya
Gina tersenyum membaca pesan dari suaminya. dibalasnya chat itu dengan segera lalu dia mengambil tas kerjanya. dan bergegas meninggalkan ruangan
My Sunshine
Tunggu ya sayang, aku akan segera turun ????
Yudha tersenyum mendapat balasan pesan dari sang istri. Tak berselang lama dia melihat istrinya keluar dari kantor. Yudha pun segera keluar dari mobil dan membukakan pintu untuk istrinya.
‘ Hai sayang! ”
Yudha segera meraih pinggangnya Gina dan membukakan pintu mobil
” Terimakasih ”
Gina tersenyum menerima perlakuan sang suami kemudian masuk ke dalam mobil
Yudha pun melajukan mobil meninggalkan kantor Gina
” Bagaimana dengan produk baru perusahaan mu? ”
Yudha bertanya sambil mengemudi. Dia memandang lurus ke depan, sesekali dia menoleh kepada sang istri
” Sejauh ini semuanya berjalan lancar. Ku harap produk baru ku bisa dengan mudah diterima dipasaran ”
” Tentu, aku yakin kamu bisa melakukan yang terbaik sayang! ”
Senyum Yudha merekah, sebelah tangannya mengelus rambut panjang Gina dengan lembut.
” O iya, aku membiarkan Nadia yang memegang posisi direktur. Aku hanya akan mengawasi perusahaan melalui jabatan HRD saja. Aku tidak mau berurusan dengan para penjilat ” Wajahnya nampak seperti anak kecil yang kesal saat berbicara, tentu Yudha mengerti maksud istrinya. Dia hanya ingin mengawasi perusahaan tanpa di repotkan oleh orang yang bermuka dua.
” Aku yakin kamu sudah mempertimbangkan semuanya. Kamu tidak perlu meragukan apapun ”
Dimata orang lain Yudha dan Gina adalah orang yang dingin dan acuh tak acuh. Tapi ketika mereka berdua pasangan ini selalu menunjukkan kehangatan dan pengertian satu sama lain.
Gina bahkan tampil apa adanya dekat sang suami. Bersama Yudha dia akan jadi gadis yang manja dan selalu ingin diperhatikan. Tak pelak tingkahnya seperti anak kecil yang lucu dan menggemaskan.
Dan Yudha yang dimata orang lain seorang laki – laki yang dingin dan kaku. Saat bersama Gina dia akan berubah lembut, hangat juga perhatian. Dia memperlakukan Gina layaknya anak kecil yang butuh di manjakan dan diperhatikan