Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 115 Hadiah untuk Chelsea
Gina menghubungi Nadia dan memintanya datang ke rumah sakit.
” Hallo Nadia, bisakah kamu datang ke rumah sakit? ”
” Baik. Saya akan segera kesana ”
Jawab Nadia sebelum menutup sambungan teleponnya
” Apa yang sudah kamu rencanakan sayang? ”
Gina yang sedari tadi duduk di sampingnya bertanya dengan lembut
” Sebelumnya aku sudah meminta bantuan pada Nadia untuk mencari semua informasi mengenai Chelsea, kurasa semuanya akan dibutuhkan sekarang ”
Gina menjawab sang suami dengan begitu tenang dan yakin, disertai senyum yang terlihat begitu menyeramkan
” Jadi kamu sudah memiliki persiapan? ”
Mata Yudha mendelik pada Gina
” Tentu, saat aku melihat dia bersamamu kemarin. Aku merasa cemburu dan marah. Jadi aku langsung membuat persiapan yang sekiranya dibutuhkan ”
Yudha pun mengelus kepala Guna dengan lembut dan berkata ” Istriku sudah bisa mengambil langkah awal rupanya! ”
” Sayang, setelah keluar dari sini kita tinggal di rumah utama ya? ” Yudha menawarkan kepada sang istri karena dia harus bekerja dan tidak mungkin meninggalkannya sendiri
Gina mengernyitkan dahi mendengarnya
” Kenapa harus dirumah utama? Aku tifak ingin tinggal disana. Tinggal dirumah kita saja ya? ” Mata Gina berbinar seperti memohon saat bertanya pada Yudha.
” Kamu harus bad rest total, sayang. Dirumah utama kan ada kakek dan nenek yang memperhatikan kesehatanmu! ”
” Tidak mau, aku hanya ingin selalu berdekatan denganmu. Kalau di rumah utama. Terlalu jauh jarak kamu untuk ke kantor. Jadi dirumah kita saja ya. Aku bisa selalu ikut dengan mu ke kantor, jadi kamu bisa mengawasiku 24 jam. Aku janji tidak akan melakukan apapun yang membuatku kelelahan. Ya ya ya? ”
Yudha menghembuskan nafas kasar
” Ya sudah, kamu menang. Kita hanya kesana sebentar akhir pekan ini! ”
” Terimakasih ” Gina tersenyum lebar, sedangkan Yudha hanya menggelengkan kepala
Tok tok tok
tak lama terdengar suara ketukan pintu. Dilihatnya Nadia yang muncul dari balik pintu
” Permisi Gina, tuan! ”
Nadia menyapa ketika masuk ke kamar rawat Gina
” Masuklah Nadia! ”
” Sayang, aku keluar sebentar. Nanti aku kembali lagi! ”
Yudha mengecup pucuk kepala Gina dan meninggalkan kamar rawatnya setelah Gina mengiyakan.
” Bagaimana dengan informasi yang aku minta mengenai Chelsea? ”
Gina langsung bertanya pada Nadia tanpa basa basi terlebih dahulu
” Saya sudah mencatat semuanya dalam dokumen ini. Anda tinggal membaca dan menelitinya saja! ”
Nadia memberikan sebuah map coklat berisikan informasi mengenai Chelsea
” Owh.. Apakah ada yang menarik tentangnya? ” Gina bertanya sambil membuka map tersebut
” Tentu, Chelsea berasal dari keluarga sederhana, namun gengsinya sangat tinggi. Ibunya hanyalah buruh cuci dan ayahnya seorang penjudi. Saat masih bersekolah dia sering mendekati teman – temannya dari kalangan atas untuk bisa menghasilkan uang. Setelah beranjak remaja dia mengikuti casting sana sini dan hanya berakhir sebagai model tambahan”
” Dia mulai dikenal sebagai model karena sebuah iklan mengenai produk ‘pengaman’.
Dan dulu pernah ada gosip mengenai hubungannya dengan salah seorang sutradara atau petinggi dari sebuah kru film, untuk mendapatkan sebuah posisi dalam film atau iklan. Tapi itu menguap begitu saja tanpa ada kelanjutannya lagi ”
Nadia menjelaskan informasi yang dia tahu, dan Gina mendengarkan sambil membaca secara tertulis
” Bagus, selidiki semuanya secara rinci. kita akan mulai memberikan hadiah untuk Chelsea sedikit demi sedikit. Aku membiarkannya saat pertama kali. Tapi, orang yang memprovokasi ku harus dapat hadiah karena keberaniannya!
Jangan biarkan mereka kecewa! ”
Terlihat senyum licik dari wajah cantik Gina dan Nadia
” Baiklah, akan aku lakukan! ”
Kata Nadia sebelum meninggalkan kamar rawat Gina.
Sementara di sisi lain Yudha pun sedang membahas sesuatu dengan Hendri. ” Bagaimana dengan informasinya, apa kamu mendapatkan sesuatu? ”
Yudha dengan tangan di silangkan bertanya pada Hendri
” Tuan, ku dengar dia pernah melakukan aborsi dari hubungannya dengan seorang sutradara. Dan dia juga sudah berkali – kali terlibat skandal dengan sutradara atau pengusaha! ”
Terlihat seringai licik dari wajah Yudha saat mendengarnya
” Bagus, kalau begitu kamu bisa mulai dengan photo kecil ini ke media yang kita kenal. Aku yakin, photo ini akan memancing berita besar! ”
Yudha memberikan sebuah photo dimana Chelsea sedang bergandengan dengan seorang pria hidung belang.
” Tentu tuan, akan saya laksanakan. Tapi, bukankah nyonya ingin melakukannya sendiri? Bagaimana kalau dia sampai tahu? ”
Hendri bertanya dengan ragu
” Tentu saja jangan sampai dia tahu. Aku tidak suka di provokasi. Karena dia sudah berani memprovokasi ku, jadi dia harus terima bayarannya! ” Yudha memperlihatkan senyum indah namun penuh kelicikan