Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 123 Persiapan untuk bayi kembar
” Apa kamu sudah lebih baik? ” Gina bertanya kepada sang suami setelah mereka tiba dirumah mereka sendiri. Yudha tersenyum sebagai jawaban atas pertanyaan sang istri
” Aku ingin memintamu menemaniku bertemu dokter untuk memeriksa kondisi calon bayi kita hari ini! ”
” Apakah hari ini jadwal temu kamu dengan dokter kandungan? ”
Yudha mencoba memastikan sambil melambaikan tangan agar sang istri mendekat padanya. Gina pun berjalan mendekat dan duduk dipangkuan Yudha
” Iya, hari ini bisakah kamu menemani ku? ”
Gina berkata kepada Yudha dengan tangannya yang melingkar di leher Yudha
” Tentu saja, sayang. Papi juga ingin tahu bagaimana kondisi calon bayi papi ini! ”
Yudha tersenyum sambil mengelus perut Gina yang sedikit kelihatan membesar
Tak lama mereka tiba dirumah sakit. Yudha dan Gina langsung menemui dokter yang telah dijadwalkan. Mereka melakukan USG lagi untuk melihat kondisi si calon bayi
” Bagaimana kandungannya dok? Apakah istri dan bayi kami baik – baik saja?”
Yudha terlihat khawatir saat ini
” Tuan nyonya. lihatlah ke monitor ini.. Disini ada 2 janin kecil. Kemungkinan besar, bayi tuan dan nyonya akan lahir kembar. Tapi kita belum bisa tahu jenis kelaminnya. Disini baru terbentuk tubuhnya saja ”
Dokter menjelaskan sambil menunjuk ke arah monitor
Yudha dan Gina memperhatikan dengan seksama apa yang sedang dijelaskan oleh dokter kandungan mereka
” Benarkah bayi kami kembar? ” Mata Yudha seketika berbinar tak percaya mendengar kabar bahwa anaknya kembar
” Sayang, kamu dengar kan?
Kita akan punya bayi kembar. Aku sudah tidak sabar untuk melihat mereka ”
Yudha begitu antusias. Dia menatap Gina dan menggenggam kedua tangannya
” Apakah kondisi bayi kami baik – baik saja?
Bagaimana dengan perkembangannya? ”
” Mereka baik – baik saja dan perkembangannya cukup bagus. Nanti akan saya resepkan vitamin tambahan untuk nyonya ” Sang dokter kemudian bangkit dari kursi tempat dia memeriksa dan pindah ke kursi kerjanya sendiri kemudian menuliskan resep untuk Gina dan kandungannya..
” Terima kasih dokter ”
Gina dan Yudha pun bergegas meninggalkan rumah sakit setelah selesai bertemu dokter.
” Sayang, bagaimana kalau kita pergi ke mall untuk membeli perlengkapan bayi?
Sepertinya kita juga harus merenovasi kamar bayi dan kamar untuk bermain? ”
Kata Yudha ketika mereka hendak keluar dari rumah sakit
” Apakah harus sekarang? kita masih belum tahu jenis kelamin anak kita! ” Goba menoleh dan terlihat bingung
” Tenang saja. Untuk sekarang kita akan membeli barang dengan warna netral dan furniture bayi saja. Untuk popok dan pakaian, kita beli nanti saja! ”
” Baiklah, aku ikut dengan keinginan mu saja” Gina tersenyum dan setuju saran dengan sang suami.
Mereka pun bergegas pergi menuju tempat penjualan furnitire. Jadi pusat perhatian semua orang, sudah biasa untuk mereka berdua. Apalagi setelah Gina hamil, mereka terlihat bahagia sebagai pasangan suami istri.
” Apa yang akan kita cari terlebih dahulu sayang? ”
” Kita beli tempat tidur bayi terlebih dahulu ”
” Selamat siang tuan, nyonya. Ada yang bisa saya bantu? ” Tanya seorang pramuniaga yang melihat kedatangan Yudha dan Gina
” Kami ingin mencari furniture untuk bayi”
Yudha menjawab pertanyaan pramuniaga dengan ekspresi datar
” Baik, silahkan sebelah sini! ”
Pramuniaga pun mengarahkan ke tempat tidur terlebih dahulu.
Begitu banyak pilihan tempat tidur, hingga Yudha dan Gina bingung untuk memilih yang mana.
” Sayang cari tempat tidur dengan ukuran besar saja, jadi lebih lama digunakan, apalagi mereka juga berdua ”
Saran Gina kepada sang suami
” Baiklah! ”
Mereka pun memilih tempat tidur besar, bukannya box bayi kecil
” Kami juga mau box bayi yang besar untuk mereka bermain, agar lebih aman! juga lemari pakaian! ”
Yudha memilih dan memesan semuanya. Gina mengiyakan semua yang di inginkan sang suami
” Sayang, apakah kita harus membelinya sekarang? Kamu bilang kita akan renovasi dulu kamar dan ruang bermainnya? ”
Gina bingung melihat begitu banyak yang dipesan sang suami
” Tidak apa sayang. Kita bisa mengirimnya ke rumah kakek dulu atau ke apartemen mu! ”
Gina menganggukkan kepala tanda setuju
” Tuan, Nyonya silahkan ikut saya untuk pembayarannya!”
Sang pramuniaga mengarahkan pasangan ini menuju kasir
” Kamu ingin mendesain kamar mereka seperti apa sayang? ” Tanya Yudha pada sang istri setelah selesai berbelanja
” Aku ingin kamar mereka dibuat simpel dan kita bisa menambahkan stiker dinding untuk menghiasi kamar mereka nanti ”
Gina begitu ceria saat bercerita. Yudha hanya tersenyum sambil menganggukkan kepala
” Sekarang kita pergi mencari makan terlebih dahulu sebelum pulang”