Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 124 Aku tidak pantas untuknya!
Nadia disibukkan dengan urusan perusahaan Gina. Tapi dia selalu melaporkan setiap detil dari perkembangan yang terjadi di perusahaan. Dia selalu di dampingi oleh Risti.
” Ris, bagaimana dengan peluncuran produk baru kita? Apakah semua berjalan lancar? ”
Nadia bertanya kepada Risti yang membawakan dokumen untuk di tanda tangani olehnya
” Sejauh ini semua berjalan lancar. Tiara sebagai brand ambasador juga menerima sambutan cukup baik dari pelanggan kita”
Risti menjelaskan detilnya
” O iya mba. Menurut mba bagaimana dengan mas Jimmy? ” Nadia mengernyitkan dahi mendengar pertanyaan dari Risti
” Ada apa dengannya? ”
Nadia memasang wajah heran sambil menopang dagu dengan sebelah tangannya
” Sepertinya dia selalu memperhatikan mba Nadia ”
” Ach ngawur kamu. Mana mungkin dia memperhatikan aku. Mungkin kamu yang salah aja kali ” Nadia dengan tenang menjawab setiap pernyataan Risti
” Aku serius mba! ”
” Sudahlah. Jangan ngaco. Kita fokus kerja saja ” Nadia menutup pembicaraan yang menurutnya tidak akan ada ujungnya itu.
Ceklek
Terdengar suara pintu yang terbuka. Dan dilihatnya seorang pria yang nampak dari balik pintu
“Hallo sayang. kita makan siang bersama gadis kecilku?! ”
Satya langsung masuk ke kantor adiknya dan mendekatinya
” Kak, ini di kantor ku. Bisa kah kakak sedikit saja memberikan aku rasa hormat. Aku ini bukan gadis kecilmu lagi. Aku sudah dewasa ” Nadia terus menggerutu kepada sang kakak yang selalu memperlakukannya seperti anak kecil
” Memangnya kenapa? Mau kamu sudah dewasa atau sudah menikah sekalipun. Kamu tetap gadis kecilku titik ”
Satya yang sama – sama keras kepala tidak mau kalah dengan sang adik. Risti yang memperhatikan kakak beradik ini pun hanya mengulum senyum
” Apa kamu tidak malu kak? disini ada Risti tahu!” Nadia yang kesal mengerucutkan bibirnya
” Memangnya kenapa? Dia juga sudah terbiasa melihat kita berdua. Iya kan Ris? ”
Satya meminta persetujuan Risti dan dibalas dengan anggukan dan senyum
” Sudahlah, cepat kita keluar makan siang. Kamu juga ikut ya Ris! Ajak Jimmy juga supaya dia ikut bersama kita! ”
” Baik saya akan panggilkan mas Jimmy! ”
Risti meninggalkan ruangan Nadia dan bergegas memberi tahu Jimmy
” Hei,, Gadis kecil! Apa kamu menyukai Jimmy? ” pertanyaan Satya sontak membuat Nadia terkejut dan membelalakkan mata
” Kakak ini bicara apa?
Mana mungkin aku menyukai dia. Kami hanya rekan kerja saja! ”
Nadia menjawab dengan gugup dan salah tingkah. Satya tersenyum melihat sang adik salah tingkah
” Aku bisa melihat kalau kamu menyukai dia. Sepertinya dia juga pria yang baik ”
” Kak, kakak tahu kan bagaimana masa laluku? Karena dia pria baik, sehingga aku tidak pantas untuknya. Aku ini bukan gadis baik – baik kak! ” Nadia terlihat murung dan matanya mulai berkaca – kaca
“Nad, itu semua bukan salahmu. Itu salah keluarga Riko yang brengsek itu. Jika bukan karena mereka, keluarga kita tidak akan berantakan. Beruntung tuan Yudha sudah membantu membalaskan dendam kita ”
Pancaran kebencian dan kemarahan jelas terlihat di mata Satya
” Sudahlah kak, itu adalah bagian masa lalu yang menyakitkan, tapi kita juga tidak bisa terus mengingatnya! Biarkanlah itu semua berlalu! ” Nadia berusaha menenangkan sang kakak, meskipun dia juga merasakan kepedihan dalam hatinya
Tanpa mereka sadari, ada yang mendengar percakapan mereka dari balik pintu
” Ris, sebenarnya apa yang terjadi dengan masa lalu Nadia? ” Risti tertunduk mendengar pertanyaan Jimmy.
” Itu.. Itu.. Anu,,! “Dia terbata – bata dan tidak tahu harus menjawab apa..
” Sebaliknya nanti kamu yang tanyakan sendiri pada Nadia. Tidak etis rasanya jika aku yang menceritakan masa lalunya padamu! ”
Jimmy pun mulai menimbang dan penasaran mengenai masa lalu Nadia.
” Ada apa dengannya? Apakah masa lalunya sepedih itu? Bagaimana aku bisa menanyakan masa lalu yang sepertinya membuat dia begitu terluka ” Gumam Jimmy
” Jika kamu memang menyukainya, kamu harus belajar menerima masa lalunya yang buruk. Lebih baik kamu berusaha mendekatinya dengan perlahan. Karena kamu juga harus lebih mengenal dia, dan berusaha keras agar dia mau membuka hatinya untuk mu. Karena sejauh ini dia telah terbelenggu oleh masa lalu yang begitu menyakitinya ”
Terang Risti kepada Jimmy. Jimmy pun mendengarkan perkataan Risti dengan pandangan yang selalu tertuju kepada Nadia
” Sudahlah, ayo kita dekati mereka! ”
Ajak Risti dan di iyakan dengan anggukan kepala oleh Jimmy