Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 125 Terbukanya luka lama Nadia
” Mba Nadia, mas Satya ”
Risti masuk bersama Jimmy
” Sudah siap? Kita berangkat sekarang saja!
Ayo gadis kecil ku! “Satya meledek adiknya yang sontak membuat Nadia berteriak
” Kakak! ”
” Hahaha ”
Satya terbahak karena reaksi Nadia yang berjalan dengan cemberut. Jimmy dan Risti saling memandang dan tersenyum
” Ayolah sayang jangan marah begitu! ”
Jimmy berusaha membujuk Nadia yang maaih saja cemberut
” Sudahlah kak, hentikan! ”
” Kalian ini seperti anak kecil saja! ”
Risti tersenyum mengejek kakak beradik itu
” Kita mau makan dimana? ”
Nadia berusaha mengalihkan pembicaraan
” Kita ke restoran A saja. Tidak terlalu jauh dari sini dan makanannya juga lumayan enak! ” Risti memberikan sarannya. Dan yang lainnya hanya mengangguk – anggukan kepala
” Baiklah kita kesana ” Satya menyetujui dan merangkul sang adik ketika berjalan
Tak berselang lama, mereka tiba di restoran yang mereka maksudkan.
” Kalian mau makan apa? ” Satya bertanya sambil membuka buku menu
” Terserah kalian saja ”
Jimmy mengangkat bahu
” Baiklah ”
Satya pun memesankan makanan dan minuman untuk mereka semua
Mereka menikmati makan siang mereka dengan suasana yang nyaman hingga selesai makan.
” Mba Nadia, aku tidak langsung balik ke kantor ya? Ada yang harus aku beli dulu. Jadi aku mau sekalian saja ”
Risti berbicara sambil membersihkan mulut dari sisa makanan
” Biar aku yang menemani mu pergi ”
Satya langsung bersiap untuk pergi menemani Risti
” Tidak apa mas, biar saya peegi sendiri saja ” Risti melambaikan tangan dan menggelengkan kepala dengan cepat
” Tidak apa Ris. Biar kakak ku yang menemani mu. Lagi pula dia tidak ada pekerjaan lain selain mengganggu ku ”
Nadia menjulurkan lidah kepada sang kakak
” Dasar kamu ini ”
Satya mengusap kepala bagian atas Nadia dengan kasar, hingga rambutnya berantakan
” Kakak ini, huh! ”
” Jim, titip adik ku ya. Awas nanti dia berkeliaran dijalan ”
Canda Satya yang kemudian bergegas bersama Risti setelah mendapatkan senyum dan anggukan Jimmy
” Yuk Jim, kita juga harus balik kantor ”
” Baiklah! ”
Nadia berdiri dan hendak beranjak dari restoran bersama Jimmy..
Langkahnya berhenti melihat seseorang yang dia kenal. Dia terus memperhatikan petugas valet parkir. Wajahnya seketika murung. Tampak kebencian, kemarahan dan kekecewaan di matanya.
Perubahan ekspresi Nadia tidak luput dari pandangan Jimmy. Dia terus memperhatikan gadis cantik itu. ” Ada apa dengannya? Kenapa ekspresi wajahnya berubah? Apakah dia mengenal petugas valet parkir itu? “Pikiran Jimmy dipenuhi dengan banyak pertanyaan yang tidak tahu harus mulai bertanya dari mana
Pria itu terus menundukkan kepala ketika Nadia melewatinya.
Nadia menatap petugas valet itu dengan tatapan sinis dan senyum mengejek melihat kondisi pria itu sekarang. Pria yang menghancurkan keluarganya, hidupnya dan masa remajanya. Pria yang tidak lain adalah Riko yang menjadi bagian dari masa lalunya. Nadia terlihat kuat dihadapan pria itu
Namun ketika dia melewatinya dan hampir tiba di mobil, seketika tubuhnya lemas.
Bruk
Dia bersandar pada mobil. Jimmy dengan sigap menahannya ” Apa kamu baik – baik saja? ” Jimmy terlihat khawatir melihat Nadia yang tanpa sadar meneteskan air mata. Mengingat kembali apa yang terjadi pada keluarganya. Meskipun dia telah berhasil membalaskan dendam dan melihat keluarga Riko bangkrut, namun itu tidak bisa menghilangkan kepedihan yang dulu dirasakannya.
Dia menangis sambil tersenyum. Ada kegetiran yang dirasakannya. Jimmy pun merasakan sakit melihat Nadia seperti ini
” Apa kamu tahu siapa pria tadi? ”
Tatapan Nadia kosong, seperti menerawang. Jimmy hanya diam dan menyimak apa yang hendak Nadia ceritakan
” Dia adalah orang yang menghancurkan keluargaku. Orang tua kami dulu berteman baik, namun karena keserakahan, mereka merebut perusahaan kami. Orang tua ku meninggal setelah itu. Ayah terkena serangan jantung, sedangkan ibu sakit – sakitan karena terlalu sedih”
Nadia memberikan jeda pada kalimatnya. Dia menghela nafas sebelum melanjutkan cerita
” Tidak hanya itu, mereka juga merebut kesucian ku dan menjebloskan kakak ku ke dalam penjara! ”
Kalimat itu sontak membuat Jimmy terkejut hingga membelalakan mata. ” Betapa kejamnya mereka. Tidak hanya merebut perusahaan, tapi juga menghancurkan seluruh keluarganya ” pikir Jimmy
” Aku dan kakak sangat terpuruk saat itu. Tidak ada saudara yang bisa membantu kami. Beruntung kami bertemu keluarga Kusuma, keluarga tuan Yudha. Mereka merawat kami juga telah membalaskan dendam kami, yaitu melihat kebangkrutan keluarga itu. Tapi saat melihatnya tadi, kepedihan itu terasa lagi. Seakan sebuah luka lama terbuka kembali ”
” Kami hanya membuat keluarga itu bangkrut dan hidup di jalanan. Mereka tidak merasakan kepedihan seperti kami ” Air mata Nadia sudah tak terbendung lagi. Jimmy meraih Nadia, mendekapnya erat dalam pelukannya
” Sudah, jangan di ingat lagi. Itu hanya bagian masa lalu yang harus kamu tinggalkan. Jangan menoleh lagi ke belakang. Teruslah melangkah maju! ” Nadia menumpahkan semua kepedihan dan luka yang dia rasakan di pelukan Jimmy. Dia merasakan kenyamanan dalam pelukannya