Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 127 Restu sang kaka
Nadia kembali ke kantor bersama Jimmy, dengan saling berpegangan tangan. Satya dan Risti sudah tiba terlebih dulu di kantor dan menunggu mereka di ruangan Nadia.
Satya mengernyitkan dahi melihat kedekatan mereka, sebelum akhirnya dia menoleh ke arah Risti dan mengangkat kepala dengan cepat, seolah dia sedang bertanya “Ada apa di antara mereka berdua”. Risti pun seolah mengerti dengan apa yang di isyaratkan Satya, dia hanya mengangkat bahu sebagai jawaban
Satya kembali menatap sang adik dengan wajah bingung . “Bukankah dia bilang tidak mungkin bersama? Kenapa mereka malah berpegangan tangan” Pikir Satya
” Ada yang ingin kalian jelaskan padaku? ”
Satya menunggu sebuah penjelasan dengan duduk bersandar dan melipat kedua tangan di dada, dia juga menyilangkan kakinya.
” Kak, kami,,, sebenarnya ,,, ” Nadia terbata – bata karena gugup, tak tahu harus bagaimana dia menjelaskan pada Satya, agar dia mendapatkan restu dari sang kaka. Padahal sebelumnya jelas dia mengatakan bahwa tidak mungkin terjadi sesuatu di antara mereka berdua.
Sebelum Nadia menyelesaikan kalimatnya, Jimmy memotong perkataannya
” Saya ingin menjadikan Nadia sebagai istri saya! “Sontak Nadia menoleh ke arah Jimmy. Suasana ruangan itu pun seketika hening selama beberapa saat. Hingga Jimmy kembali membuka suara
“Saya serius ingin menjadikan Nadia sebagai istri saya! ”
“Sejak kapan kamu menyukai adik ku? sepertinya selama ini kalian tidak terlalu dekat? Bukankah kalian hanya sebatas rekan kerja? Bagaimana mungkin tiba – tiba kalian ingin menikah? ”
” Saya sudah lama memperhatikan Nadia, tapi saya tidak punya keberanian untuk bisa mendekatinya. Tapi hari ini, entah dari mana datangnya keberanian saya. Saat melihat dia meneteskan air mata. Hati saya terasa sakit, saya tidak ingin melihat dia bersedih. Jadi saya memutuskan untuk menjadikan dia istri saya dan melindunginya”
Jimmy begitu tenang saat dia mengatakan semuanya. Tak terlihat ada keraguan yang terpancar dari wajahnya
” Punya jaminan apa kamu? kalau kamu tidak akan membuat adikku menangis atau bersedih. Kamu tidak mengenal kami dengan baik. Dan kamu tidak tahu banyak tentang Nadia ”
” Saya yakin akan perasaan saya pada Nadia. Dan saya juga yakin kami bisa hidup bahagia. Kami bisa saling mengenal setelah kami menikah. Dan aku yakin itu akan lebih baik. Karena kami bisa saling menerima kekurangan masing – masing jika kami langsung menikah”
Nadia dan Risti hanya membatu, menyaksikan perdebatan antara kedua lelaki ini. Mereka terus bergantian menatap Jimmy dan Satya
” Aku ingin adikku bahagia. Apa kamu yakin, kamu akan bisa menerima masa lalunya juga? Bisa saja kamu hanya melihat kecantikan dia saja, tapi setelah tahu keburukan adikku. Kamu akan membuat dia lebih menderita! ”
Satya terdengar dingin dan serius
” Aku sama sekali tidak peduli dengan masa lalu Nadia. Karena aku hanya ingin menjadi bagian dari masa depan dia, bukan masa lalunya. Meskipun masa lalunya buruk, aku yakin bisa menerimanya, karena aku juga sudah mengetahui semua itu ”
Satya terkejut dengan jawaban Jimmy, lalu dia menatap Nadia dan mengerutkan dahi ” Apakah dia sudah menceritakan semuanya ” Pikir Satya. Nadia hanya diam tertunduk
Satya terus melontarkan pertanyaan, untuk meyakinkan hatinya kalau dia benar – benar melepas Nadia pada pria yang tepat.
” Aku hanya ingin adikku bahagia. Sudah cukup penderitaan yang dia alami selama ini. Keputusan terakhir tetap ada ditangannya. Karena dia yang akan menjalani biduk rumah tangga nantinya. Jika kamu memang yakin dia adalah yang terbaik, aku akan memberikan restu pada kalian. Tapi jika kamu membuat adikku menderita. Maka aku tidak akan pernah membiarkan mu hidup tenang ” Satya mendelik, memberikan senyum licik, layaknya sebuah ancaman
“Tentu saja. Aku akan berusaha membuat dia bahagia ” Jimmy dan Nadia saling menatap dan melontarkan senyum yang hangat. Genggaman tangan Jimmy semakin erat dirasakan Nadia. Ada kebahagiaan dan kehangatan yang dia rasakan di dalam hatinya. Setelah semua yang dia lewati, akhirnya dia menemukan Jimmy
” Aku tidak ingin berlama – lama. Aku akan segera mengurus pernikahan kami ” Jimmy memancarkan senyum bahagia saat mengatakannya
” Bagaimana dengan orang tua mu? Bukankah kamu harus meminta restu dulu pada mereka? Aku tidak ingin keluarga mu nantinya mempersulit adikku ”
” Aku tidak punya orang tua. Kamu tenang saja. Aku akan berusaha melindungi Nadia. Bagaimana pun itu, tidak akan kubiarkan orang lain mengganggunya! “