Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 129 Aku ingin berkencan dengan istriku
Seperti yang di janjikan Yudha sebelumnya. Mereka akan membeli perlengkapan untuk bayi mereka..
Mereka berdua tiba di salah satu mall besar di kota A. Terlihat mall sedang ramai pengunjung. Yudha bergandengan dengan Gina di ikuti oleh Hendri dan 2 pengawal yang biasa mengikuti Yudha.
” Sayang, kita langsung ke toko perlengkapan bayi saja ya? ”
” Baiklah! ”
Mereka langsung menuju toko yang dimaksud. Yudha mendorong sebuah troli dengan Gina berada di sebelahnya. Mereka memilih banyak barang yang dibutuhkan untuk si kembar nantinya. Mulai dari pakaian, popok, kaos kaki, tempat makan dan lain sebagainya.
” Sayang, apakah ini sudah cukup? Apa masih ada yang kita butuhkan? ” Gina memeriksa kembali barang belanjaannya dan menggelengkan kepala ” Sepertinya ini sudah cukup sayang. Semua yang dibutuhkan telah kita beli ” Gina tersenyum kepada sang suami. Mereka pun bergegas untuk ke bagian kasir dan membayar barang – barang yang dibelinya.
Sampai di kasir petugasnya terus memperhatikan Yudha tanpa berkedip
” Waah, sungguh pria yang sempurna. Dia terlihat seperti pahatan seni dengan wajah yanh tampan dan tubuh yang proporsional “pikir sang kasir
Gina tidak menyukai situasi ini. Dimana kasirnya malah menatap Yudha dan begitu terpesona padanya. Yudha sama sekali tidak mempedulikan itu, tapi Gina yang tidak nyaman tampak wajahnya berubah muram dan kesal.
” Nona, sampai kapan kamu akan memperhatikan suamiku seperti itu?
Apa kamu tidak ingin bekerja? ”
Gina terlihat tenang namun dingin dengan aura yang dia berikan
” Ah,, maaf nyonya! ”
Penjaga kasir pun tersadar dari lamunannya. Dia segera minta maaf dan menghitung barang belanjaan yang mereka bawa di troli
Yudha tersenyum melihat ekspresi Gina dan meraih pinggangnya, kemudian berbisik dengan nada yang sedikit mengejek” Sudahlah sayang, tidak usah di pedulikan. Sepertinya kamu begitu sensitif semenjak kehamilan anak kita “.
” Tuan, aku sungguh tidak suka jika wanita lain memperhatikan mu seperti itu ” Gina memandang sang suami dengan dingin lalu memalingkan wajahnya.
hahahaha
Yudha malah terbahak dengan apa yang Gina lakukan. ” Hendri, kalian bisa pulang terlebih dahulu dan tolong bawa barang – barang ini! ”
” Tapi tuan para pengawal kan,,,, ”
” Tidak apa. Aku ingin berkencan dengan istriku! ” Yudha tersenyum menatap sang istri dan mengabaikan yang lain
” Baiklah tuan kami akan kembali sekarang ”
Hendri dan kedua pengawal pergi meninggalkan suami istri itu dengan membawa barang belanjaan mereka bersamanya
” Kamu mau pergi kemana lagi sayang? ”
Yudha berjalan dengan sebelah tangan melingkar di pinggang Gina dan tangan satunya di masukkan ke dalam saku celananya.
Auranya terlihat begitu mendominasi. Begitu gagah melindungi sang istri.
” Aku ingin makan es krim di food court mall ini! ” Gina terlihat seperti anak kecil yang meminta kepada ayahnya untuk dibelikan es krim. Tapi yang membuat Yudha mengernyitkan alis adalah kata food court.
” Kenapa harus di food court mall sayang?
Kita kan bisa makan es krim di restoran?
Itu sudah pasti enak dan tempatnya juga nyaman! ”
Gina menggelengkan kepala perlahan berkali – kali. ” Aku tidak mau, aku hanya ingin makan di food court mall saja ”
” Fiuh,, baiklah, kamu menang sayang. Kita naik ke food court di lantai atas ” Yudha menghela nafas, lalu menyetujui permintaan sang istri
Yudha tidak terlalu suka makan di tempat umum, karena privasinya akan yerganggu dengan tatapan orang – orang terhadapnya. Benar saja, ketika mereka sudah memesan es krim dan duduk di salah satu kursi yang berdekatan dengan tiang. Mereka menjadi pusat perhatian. Terutama para wanita yang memandang Yudha dengan terkesima melihat ketampanannya dan wibawanya.
” Sayang, makanlah es krimnya. Nanti begitu meleleh rasanya tidak akan enak lagi! ”
Yudha hendak menyuapi es krim kepada istrinya. Hingga seorang pasangan kekasih lewat dan menyeggol lengan Yudha dan menumpahkan es krim kepakaian Yudha
” Maaf kami tidak sengaja ” Kata sang pria dengan sombongnya
” Tuan, nona. Tolong perhatikan langkah anda! “Gina memperingati dengan tenang
” Kami sudah meminta maaf. Dan ini untuk biaya anda memcuci jas anda yang kotor terkena tumpahan es krim! “