Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 130 Aku cukup belajar banyak darimu!
Yudha dan Gina mengernyitkan dahi, melihat beberapa lembar uang yang di letakkan di atas meja oleh wanita itu.
” Maaf nona, kami sama sekali tidak membutuhkan uang anda yang hanya sedikit itu. Lebih baik anda gunakan untuk masuk kelas tata krama saja atau bisa anda sumbangkan kepada orang miskin”
Yudha berkata dengan tenang sambil membersihkan eskrim di jasnya. Dia sama sekali tidak menatap wanita itu
” Apa maksudmu? Kurang ajar sekali!
Sayang lihatlah, dia bersikap sombong dan tidak sopan padaku! “Wanita itu kesal dan merengek pada sang kekasih
” Tuan. Kami sudah minta maaf. Dan ini sebagai uang kompensasi atas jas anda yang sudah kotor. Anda tidak perlu bersikap tidak sopan kepada pacar saya” Sang pria pun akhirnya membela sang kekasih
Yudha mendongak, menatap pasangan kekasih itu dengan tenang. Namun aura yang di perlihatkan dalam sorot matanya begitu dingin. Membuat bulu kuduk merinding
” Saya sudah katakan kepada kalian sebelumnya, kalau kami tidak membutuhkan uang yang sedikit itu. Anda tidak akan sanggup membayar kembali jas saya ”
” Sayang, apa kamu masih. menginginkan eskrimnya? Akan aku belikan yang baru untukmu! ”
Pandangan Yudha berubah hangat menatap sang istri sambil tersenyum. Gina pun membalas senyumnya dengan indah
” Tentu saja sayang. Aku menunggumu disini! ” Yudha pun beranjak pergi untuk memesan eskrim yang baru tanpa mempedulikan sejoli yang masih berdiri dihadapan mereka dengan menatap kesal kepada Yudha
” Sebaiknya kalian segera pergi dari sini. Jangan sampai menunggu suamiku kembali. Kami sedang tidak ingin membuat keributan ”
Gina dengan tenang menatap sejoli itu, dengan sebelah tangan yang menopang dagu diatas meja
” Berani sekali kamu berkata seperti itu kepada kami! Kamu tidak tahu siapa pacarku? Dia adalah Jodi Dinata, putra dari pemilik perusahaan Dinata dari kota C! ” Wanita itu mulai kesal dan meninggikan suaranya kepada Gina.
Gina masih tetap tenang mendengarkannya. Dia hanya tersenyum menyeringai kepada mereka ” Oooh,,, jadi kalian dari kota C? Lantas apa pentingnya bagiku mengetahui siapa kalian dan apa keperluan kalian disini? Sepertinya sama sekali tidak penting untukku! ”
” Perempuan ini sama sekali tidak takut pada kekuasaan ku. Hampir semua orang tahu aku. Tapi dia, masih saja tetap tenang setelah mendengar namaku! ” Pikir pria itu sambil menatap Gina dengan herah
Tak lama Yudha kembali dengan membawa eskrim ditangannya. Dia menyipitkan mata melihat pasangan itu yang masih berdiri disana setelah lumayan lama Yudha membeli es krim
” Rupanya kalian masih ada disini. Apakah masih ada keperluan lain dengan kami? ”
Tanya Yudha tanpa menoleh kepada mereka dan langsung duduk di sebelah Gina
” Sudahlah, aku sudah mengatakannya kepada kalian. Untuk meninggalkan tempat ini sebelum suamiku kembali. Kami benar – benar sedang malas membuat keributan ”
Perkataan Gina membuat wanita itu semakin kesal. Dia hendak mendekat untuk membalas Gina namun sang pria menahan tangannya.
” Tuan, ini kartu namaku. Jas anda sepertinya mahal. Jika anda ingin meminta kompensasi, maka silakan hubungi aku! ” Pria itu memberikan kartu namanya kepada Yudha
” Baiklah kalau begitu!
Karena anda memiliki niat baik, jadi aku terima kartu namanya ” Yudha menerima kartu nama itu kemudian kembali menyuapi sang istri.
Dan sejoli itu meninggalkan Yudha dan Gina dengan perasaan kesal, terutama sang wanita.
Yudha melihat kartu nama yang diberikan pria itu lalu membacanya ” Jodi Dinata, Jimmy Dinata. Bukankah ini menarik sayang? ” Dia pun tersenyum dengan penuh kelicikan
Gina memicingkan mata melihat senyum sang suami ” Sepertinya kamu menemukan sesuatu yang menarik, sayang? ”
” Tentu saja. Kita bisa ikut menikmati permainan Jimmy. Kalau kamu mau, kita juga bisa ikut bermain dengan keluarga itu? ”
Gina menggelengkan kepalanya perlahan sambil memakan eskrim yang disuapi Yudha
” Tidak, kita nikmati dan lihat dulu saja pertunjukan Jimmy. Aku ingin melihat bagaimana permainan mereka. Jika pasangan tadi cukup menarik, barulah kita akan ikut bermain dengannya ”
Gina menyeringai penuh teka – teki
” Sepertinya istriku ini sudah mulai menikmati permainan dalam bisnis ya! ”
Yudha tersenyum mengejek sang istri
” Terimakasih. Aku cukup belajar banyak darimu tentang ini sayang! ”
Gina menganggap perkataan Yudha sebagai pujian baginya.
” Sudahlah, lupakan mereka. Kita pergi dari sini! ” Yudha berdiri dan membantu sang istri untuk beranjak pergi meninggalkan mall tersebut