Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 133 Ingin masuk ke kandang singa rupanya
Beberapa hari telah berlalu,. Jodi masih mencari informasi mengenai kedua perusahaan yang ingin dia ajak kerja sama.
” Akhirnya aku menemukannya. Direktur utama perusahaan Sanjaya, Nadia Praja. Kukira ini perusahaan keluarga, tapi kenapa nama belakang direkturnya Praja, bukan Sanjaya? Aach,,, tidak masalah yang penting aku tahu pemimpinnya. Bagaimana dengan perusahaan Kusuma? kenapa begitu sulit sekali mendapatkan informasi mengenai perusahaan tersebut. Apa yang harus aku lakukan sekarang?
Sudahlah, sebaiknya aku mengurus proposal untuk perusahaan Sanjaya saja. Nanti baru aku cari informasi lagi mengenai perusahaan Kusuma”
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat Jodi menoleh ke arah pintu dan mempersilakan orang itu masuk
Ceklek
” Hai sayang, sepertinya kamu cukup sibuk akhir – akhir ini? Sampai – sampai kamu tidak sempat menghubungi ku sama sekali ” Jodi yang akhir – akhir ini sibuk dengan urusan perusahaan, tidak ada waktu untuk bertemu dengan Vivian, hingga akhirnya dia datang ke perusahaan. Vivian pun langsung berjalan mendekati Jodi dan berdiri di sampingnya kemudian merangkul pundak Jodi
” Maaf sayang. Aku cukup sibuk mengurusi proposal untuk kontrak kerja sama dengan perusahaan baru. Aku harus mempersiapkan ini dengan matang. Semoga kamu tidak marah ya! “Jodi melingkarkan tangannya di sekitar pinggang Vivian sambil tersenyum manis kepadanya
” Tentu saja aku tidak marah sayang. Kamu kan sedang bekerja. Mana mungkin aku marah karena kamu bekerja ? “Vivian pun menunjukkan senyum yang seolah dipaksakan di wajahnya
” Jika saja kamu tidak tampan dan cukup kaya, aku pasti sudah marah dan meninggalkan mu, karena kamu tidak memberikan kabar padaku dan tidsk memperhatikan aku beberapa hari ini ” Kata Vivian dalam hatinya
” Sayang, lusa aku harus pergi ke kota A untuk urusan bisnis. Aku harus datang ke perusahaan Sanjaya dan mengajukan kerja sama dengan perusahaan itu ” Jodi memandang Vivian yang sekarang duduk di pangkuannya
” Berapa lama kamu akan berada disana? Apakah aku tidak bisa ikut? ” Vivian sedikit muram saat berkata begitu
” Hanya beberapa hari saja. Kamu tidak bisa ikut sayang. Karena aku kesana untuk perjalanan bisnis. Kita tidak akan memiliki waktu untuk bersenang – senang. Aku tidak mau kamu kebosanan disana ”
Jodi memegang wajah halus Vivian saat berusaha membujuknya
” Baiklah kalau begitu aku tidak akan memaksamu! ”
” Terima kasih sayang. Muach ” Vivian pun mengalah untuk tidak ikut ke kota A, kemudian mereka saling berciuman .
Dikota A Nadia sedang menghubungi Gina melalui sambungan telepon
” Halo Gina,, ” Nadia langsung menyapa begitu teleponnya tersambung dengan Gina
” Iya Nadia, ada apa kamu menghubungiku? ”
Gina langsung menanyakan keperluan Nadia tanpa basa basi terlebih dahulu
” Ada perusahaan dari kota C yang ingin mengajukan kerja sama dengan perusahaan kita. Dan aku sudah membuat janji dengan perwakilan perusahaan itu lusa nanti ”
” Perusahaan apa itu? Apa kamu sudah menyelidikinya? ” Gina bertanya dengan nada dingin, dia sedang berdiri di depan jendela menatap keluar kantor Yudha. Sang suami sedang duduk di kursi kerja di belakangnya
” Iya. Itu perusahaan Dinata, sekarang mereka sedang mengalami penurunan dan mencari investor untuk proyek mereka selanjutnya
” Perusahaan Dinata? Hemn,,, Menarik! ” Gina pun sedikit tersenyum licik mendengarnya dan langsung berbalik menatap Yudha
Yudha pun menoleh dan langsung menatap Gina saat mendengar Gina menyebutkan perusahaan Dinata. Hanya dengan saling menatap saja mereka sudah mengerti maksud dari pasangan masing – masing.
” Baiklah, kamu temui saja mereka. Kamu akan suka dengan perusahaan itu Nadia ”
” Apa maksudnya? Apa ada sesuatu yang tidak aku ketahui? ” Nadia yang bingung kemudian mengerutkan kening dan bertanya kepada Gina
” Apa kamu tidak menyelidiki dengan benar perusahaan itu? Seharusnya kamu tahu banyak tentang perusahaan itu, karena itu harusnya menjadi perusahaan milik Jimmy ”
” Benarkah? Bagaimana bisa itu milik Jimmy? Tunggu, nama Jimmy,,, Jimny Dinata, apa mungkin dia merupakan bagian dari keluarga itu? ” Nadia semakin bingung dan penasaran dengan apa yang dikatakan Gina
” Hahaha,, Tentu saja itu milik Jimmy. Karena itu ku katakan kamu akan menyukai bekerja sama dengan perusahaan itu. Ini kesempatan mu untuk membantu Jimmy” Gina terbahak dengan Kepolosan Nadia. Meskipun dia pintar namun dia tidak terlalu peka dan peduli tentang hal yang menurutnya tidak berkaitan dengannya
” Baiklah kalau begitu, terimakasih! ”
Nadia pun langsung menutup panggilan teleponnya
” Kenapa sayang? Sepertinya kamu terlihat senang? Yudha menghampiri sang istri dan memeluknya dari belakang. Karena perut Gina sudah membesar, cukup sulit untuk memeluknya dari depan.
” Kamu tahu sayang. Perusahaan Dinata ingin bekerja sama dengan perusahaan ku. Bukankah itu cukup menarik? Mereka yang merendahkan kita dengan uang yang hanya beberapa lembar itu, malah ingin bekerja sama dengan kita. Hahaha!
” Jadi, mereka ingin masuk ke kandang singa ya? ” Yudha tersenyum sinis saat mengatakannya. Ada kelicikan di matanya