Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 145 Yudha yang imut dan menggemaskan
” Hai sayang, kamu sudah lama menunggu ku ya? ” senyum manis ditunjukkan Jenny saat menyapa kekasihnya, Andre
” Tidak sayang. Aku juga baru saja tiba di sini! ”
Mereka saling berpelukan melepas rindu
” Kita mau kemana sayang? ”
” Bagaimana kalau kita nonton saja? ”
” Tentu saja! ”
Jenny menautkan jari – jari tangannya di sela – sela jari tangan Andre. Mereka berjalan di mall dengan berpegangan tangan. Layaknya pasangan muda lainnya yang sedang kasmaran. Mereka pun menikmati setiap detik kebersamaan mereka.
Sementara muda mudi ini sedang kasmaran. Pasangan suami istri yang belum lama ini dikaruniai sepasang buah hati sedang menikmati waktu mereka dirumah.
Yudha terlihat sedang bersama sang buah hati. Dia terlihat sempurna dengan duduk sambil membaca dokumen di sofa. Dia menggendong Biru di tangan kiri, dan sebelah tangannya lagi memegang dokumen
Gina sedang menggendong Jingga yang baru saja tertidur di pangkuannya. Dia terus saja tersenyum melihat pemandangan indah di hadapannya.
” Kenapa kamu tersenyum begitu sambil memandangiku, sayang? ”
Yudha yang memperhatikan sang istri pun merasa penasaran dan bertanya padanya dengan lembut
” Tidak ada. Hanya saja aku seperti melihat sebuah maha karya yang begitu indah di hadapanku. Apa kamu sedang melatih anak kita untuk mulai berbisnis, sayang? Kenapa kamu membaca dokumen dengan menggendong Biru di tanganmu? Dia itu masih terlalu kecil untuk belajar bisnis! ” Gina berjalan mendekati Yudha dan berdiri tepat disampingnya
” Aku hanya tidak ingin melepaskannya. Tapi dia malah tertidur saat aku gendong. Jadi aku membaca dokumen ini selagi menunggu dia bangun ”
” Hahaha.
Sayang, dia tidak akan bangun untuk sekarang ini. Akan sangat lama jika kamu menunggunya hingga bangun ”
Gina terbahak mendengar reaksi sang suami
” Benarkah?
Tadi saat aku baru gendong, dia tidak tidur. Kenapa dia malah tertidur saat aku sudah menggendongnya? Apa kamu tidak ingin bermain dengan papi mu yang tampan ini, sayang? Padahal papi kan sangat merindukan kalian dan ingin bermain bersama kalian! ”
Yudha mengeluh kepada Gina, kemudian kembali melihat Biru yang ada di gendongannya dan Jingga yang sedang di gendongan Gina sambil berbicara, seakan kedua anak mereka itu sudah bisa berbicara. Padahal anak mereka baru saja berusia 3 bulan, dan baru bisa berbicara dengan menggunakan bahasa bayi. Sekarang pun si kembar sedang tidur jadi tidak menanggapi perkataan sang papi yang sedang mengeluh
Gina mengernyitkan alis mendengar apa yang dikatakan Yudha kemudian berkata dalam hati ” Sejak kapan Yudha si pebisnis muda yang dingin mulai bertingkah imut dan menggemaskan seperti ini, huh? ”
” Sayang,, Biru tertidur dipangkuan mu karena dia tahu kamu adalah papi yang akan selalu melindunginya. Jadi dia merasa nyaman bila berada di dekatmu. Lagi pula mereka baru saja mandi dan minum susu. Jadi wajar saja jika mereka mengantuk ”
Gina berusaha menenangkan sang suami
” Aku akan selalu melindungi kalian, sayang. Tidak akan pernah ku biarkan siapapun mengganggu kalian. Jika sampai ada yang berani menyakiti kalian. Maka aku akan jadi orang pertama yang menghancurkan mereka ”
” Aku percaya padamu sayang. Muach ”
Kecupan mesra dari Gina mendarat di pipi Yudha.
” O iya sayang, bukankan Steve pernah bilang kalau ada yang sedang mengawasi perusahaan mu? Apa kamu sudah tahu siapa? ”
” Biarkan saja, kamu tidak perlu khawatir. Mereka tidak akan berani macam – macam ”
” Tapi tetap saja kamu harus selalu waspada sayang. Karena aku yakin banyak yang iri padamu! ”
” Tentu sayang. Aku akan selalu waspada. Lagi pula selalu ada pengawal yang menemani kita kemana pun! ”
” Baiklah kalau begitu “