Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 158 Maukah kamu menikah denganku?
Setelah Julian dan Jodi di tangkap oleh polisi. Semua aset yang mereka miliki, kembali di serahkan kepada Jimmy. Monik membawa Jenny untuk tinggal di pedesaan, tempat orang tua Monik berasal . Mereka dari kalangan biasa saja. Mungkin karena itu Monik suka sekali berfoya-foya. Rumah mereka juga tidak terlalu luas. Berbeda jauh sekali dengan rumah yang sebelumnya Jenny tempati. Rumah yang bahkan sangat luas
” Mama, apa benar kita harus tinggal di desa seperti ini? rumahnya sangat kecil dan juga disini sangat jauh dari kota. Aku tidak mau disini. Kita setuju saja dengan tawaran kak Jimmy untuk bekerja di perusahaan! ”
Jenny melihat sekeliling dan dia yang sangat manja dan biasa berlimpah materi sebelumnya, tidak dapat membayangkan jika harus hidup di pedesaan seperti ini.
” Tidak, kita tidak butuh bantuan dari dia. Kita pasti bisa hidup sendiri. Dulu mama besar disini. Mama yakin, nanti kamu juga akan terbiasa disini! ”
” Aku tidak mau. Aku akan kembali ke kota C dan mencari pekerjaan sendiri! ”
Jenny berbalik dan meninggalkan sang ibu
” Jenny, kembali. Kamu mau pergi kemana? ”
Jenny tetap pergi tanpa menghiraukan panggilan ibunya, meskipun ibunya telah berteriak sekuat tenaga untuk memanggilnya.
Dia mengambil ponsel yang ada di dalam tasnya dan menghubungi Andre
” Andre,,, ”
Jenny memanggil namanya dengan nada yang lemah setelah telepon tersambung
” Jen, kamu dimana sayang? Aku sudah mencari dirumahmu tapi tak ada! ”
Andre terdengar begitu panik dan Jenny tersenyum setelah mendengar perhatian kekasihnya itu
” Aku sedang dalam perjalanan pulang. Mama memaksaku ikut dengannya ke desa. Tapi aku akan segera kembali. Aku memutuskan kerja bersama kak Jimmy ”
” Baguslah kalau begitu, aku senang mendengarnya. Aku akan selalu mendukung mu! ”
” Terimakasih sayang! ”
Jenny menutup panggilan kemudian menghubungi Jimmy
Drrt drrt
Jimmy menatap ke layar ponselnya dan menerima panggilan dari sepupunya itu
” Halo Jen! ”
” Halo kak, kak, aku,, aku,,, ”
Jenny terbata – bata saat mengatakan tujuannya
” Katakan saja, ada apa? ”
Suara Jimmy terdengar begitu tenang
” Bolehkan aku bekerja di perusahaan? Aku tidak tahu harus bekerja apa. Aku tidak punya pengalaman kerja dan juga tidak ada tempat tinggal ”
” Kamu kembali saja kesini. Kamu bisa tinggal denganku dan bekerja di perusahaan. Tapi kamu akan bekerja sebagai karyawan biasa disana ”
” Iya kak, tidak apa. Yang penting aku punya tempat tinggal dan pekerjaan ”
Jenny terdengar begitu senangnya
” Terimakasih ya kak. Maaf juga atas perlakuan keluarga ku pada kakak ”
” Iya tidak apa. Kakak tunggu di rumah ya. Hati – hati! ”
Jenny dan Jimmy pun mengakhiri panggilan telepon mereka
” Apa Jenny akan tinggal denganmu? ”
Jimmy sedang bersama dengan Nadia di ruangannya
” Iya. Kamu tidak keberatan kan? ”
Jimmy tersenyum nakal kepada Nadia
” Kenapa aku harus keberatan? Dia itu kan adik sepupu kamu. Tidak mungkin kamu berniat mengkhianati ku dengan sepupu mu itu kan, hah? ”
Perkataan Nadia terdengar sedikit mengejek dan membuat Jimmy terbahak
” Hahaha..
Tidaklah sayang. Dia itu kan adikku. Ku harap kamu tidak cemburu padanya, karena dia akan menghabiskan waktu dengan melihatku setiap hari ”
Nadia mengerucutkam bibirnya kemudian memalingkan wajahnya dari Jimmy. Tingkah Nadia membuat Jimmy tersenyum puas, kemudian meraih Nadia kedalam pelukannya.
” Sayang. Meskipun ada wanita cantik dihadapanku. Aku hanya akan setia kepadamu. Dan seperti yang kujanjikan sebelumnya padamu… ”
Jimmy merogoh saku celananya dan mengambil sesuatu
” Maukan kamu menikah denganku? ”
Dia mengeluarkan sebuah kotak berisikan cincin dan memegangnya tepat di hadapan Nadia
Nadia terpaku. Tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. Dia hanya mengangguk sambil menitikan air mata. Di sematkanlah cincin itu oleh Jimmy di jari manis Nadia.
Dia memeluk Jimmy dengan erat, kemudian berkata dengan tersedu – sedu
” Ternyata kamu menepati janjimu! ”
” Aku selalu serius dengan setiap perkataanku. Aku sama sekali tidak berniat mempermainkan mu! Aku akan berusaha untuk selalu membahagiakan mu disisa hidupku. Aku ingin selalu mengukir kenangan indah bersama denganmu. Melewati setiap hari yang ku lalui bersama denganmu. Aku tidak ingin berpisah denganmu ”
Jimmy mendaratkan kecupan manis dikening Nadia.
” Kalau begitu, kita akan membicarakannya lagi nanti, serelah kakak ku kembali dari tugas luar negerinya. Sepertinya akhir – akhir ini dia selalu meninggalkan ku sendiri ” Nadia menghapus air matanya dan kembali mengeluh
” Sayang, setelah kita menikah, kamu tidak akan pernah ku biarkan sendirian lagi. Aku akan selalu ada disampingmu! ”
” Sudahlah, hentikan gombalanmu itu. Sepertinya kamu meminum obat yang salah hari ini! “