Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 160 Berita duka
Kakek Wijaya dan nenek Julia langsung menyiapkan penerbangan mereka untuk mengunjungi kakek Dirga juga Gadis. Mereka sudah tidak sabar untuk membuatkan pesta pernikahan cucunya.
Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang, akhirnya mereka tiba di negara D. Dirga sudah meminta seorang supir untuk menjemput Wijaya dan Julia di bandara.
” Tuan Wijaya, Nyonya Julia. Silakan lewat sini. Tuan Dirga sudah menunggu anda dirumah ”
Kata supir Dirga yang sudah menunggu di pintu kedatangan penumpang
Kakek Wijaya dan nenek Julia menganggukkan kepala kemudian mengikutinya menuju mobil yang telah disiapkan.
” Silakan tuan, nyonya! ”
” Terimakasih ”
Pak supir membukakan pintu mobil untuk mereka kemudian mulai berkendara menuju kediaman Dirga
Rumah Dirga berada di kawasan yang sepi. Bukan di perumahan mewah seperti kakek Wijaya. Tapi rumahnya tak kalah luas jika dibandingkan dengan rumah Wijaya.
Rumah yang terdiri dari 3 lantai itu di kelilingi oleh taman bunga yang sangat cantik. Karena mendiang istri kakek Dirga sangatlah menyukai bunga. Jadi taman ini ditanami oleh berbagai macam bunga. Ada begitu banyak jenis bunga yang terdapat disini. Dengan warna warni yang cantik, terlihat seperti hamparan bunga di padang yang luas. Taman pun di tata dengan begitu rapih.
Disana juga ada tempat duduk yang telah disediakan ditengah taman, dengan dikelilingi bunga di sekelilingnya, sangatlah menenangkan untuk dapat duduk ditemani teh atau kopi
Dirga dan Gadis terlihat berdiri di depan pintu ketika Wijaya dan Julia tiba di kediamannya.
” Halo, selamat datang di kediaman ku. Bagaimana perjalanan kalian? ”
Dirga menyambut Wijaya dengan uluran tangan kemudian saling berpelukan ketika mereka tiba disana
” Perjalanan kami sangat baik dan tidak ada masalah selama perjalanan kami! Bagaimana kabar kalian? ”
” Kami baik. Mari kita masuk!
Tolong bawakan barang – barang mereka! ”
” Baik tuan! ”
Dirga meminta supir tadi membawakan barang – barang Wijaya dan Julia ke dalam. Setelahnya mereka masuk ke dalam bersama – sama
” Aku sungguh senang sekali mendengar mereka mau mengadakan resepsi pernikahan. Kita bisa mengundang banyak kolega bisnis kita di pesta ini ”
” Tentu saja. Kita akan adakan pesta meriah dengan mengundang kolega bisnis kita! ”
Para kakek sedang terbahak bersama dengan catur dihadapan mereka
Sementara para kakek asyik main catur sambil bercengkrama, Julia dan Gadis berada di dapur sedang asyik membuat kue
Ditempat lain Yudha sedang menghabiskan waktu bersama istri dan kedua anaknya
” Sayang, katanya kakek dan nenekmu pergi ke tempat kakek ku? ”
Gina bertanya dengan lembut kepada suaminya
” Ya. seperti dugaan, kakek dan nenek tidak sabar untuk mengurus acara pernikahan kita ” Senyum Yudha begitu lembut sambil menggendong Biru di pangkuannya
Tiba – tiba ponsel Gina berdering
Drrrtt Drrttt
Dilihatnya panggilan dari sang ayah yang sudah lama tidak menghubunginya
” Halo ayah ”
Gina langsung menyapa setelah mengangkat panggilan
“Gina, bisakah kamu datang ke rumah sakit X sekarang juga? ”
Suara ayah Gina terdengar lemah
” Ada apa yah? Apa ayah sakit? Atau kakek yang sakit? ” Gina begitu terkejut dan ia pun seketika menjadi panik
” Kamu kesini dulu saja. Ayah tunggu ya! ”
” Iya ayah, aku segera berangkat kesana! ”
Gina mengakhiri panggilannya. Yudha yang melihat sang istri sepertinya khawatir pun akhirnya bertanya
” Ada apa sayang? Kenapa wajahmu jadi terlihat pucat begitu? “Dia menghampiri sang istri dan duduk di dekatnya
” Ayah baru saja menghubungi ku. Dia meminta ku untuk datang ke rumah sakit X sekarang! ”
Dia terlihat panik saat mengatakannya
” Baiklah, kita pergi kesana sekarang. Kita bawa Biru dan Jingga. Sekalian mengenalkannya pada kakek dan buyutnya ”
Gina tidak berkata apa – apa, dia hanya mengangguk kemudian bergegas mempersiapkan Biru dan Jingga terlebih dahulu..
” Apakah sudah siap semua? ” Yudha menghampiri sang istri dan memastikan semuanya
” Iya, kami sudah siap. Kita berangkat sekarang? ”
Mereka pun bergegas pergi menuju rumah sakit yang di tuju.
Kali ini mereka pergi ditemani supir, karena Yudha dan Gina menggendong Biru dan Jingga. Tapi mereka tidak membawa serta pengasuhnya. Ya pengasuhnya hanya dipersiapkan untuk membantu Gina saja, jika Gina bisa melakukannya sendiri, dia tidak meminta bantuan pengasuhnya.
Setelah menempuh perjalanan selama beberapa waktu, tibalah mereka di rumah sakit yang dituju. Gina dan Yudha segera masuk dan mencari kamar yang di maksud ayahnya.
Mereka menemukan kamar yang di cari kemudian mengetuk pintu
Tok tok tok
Ceklek
” Kakek,,,,”