Istri Manja Tuan Kusuma - Chapter 165 Memulai persiapan pernikahan
Gina menikmati perannya sebagai seorang ibu. Dia selalu menghabiskan waktunya bersama sikembar. Mereka mulai merangkak dan Gina asyik sendiri memperhatikan mereka yang merangkak kesana kemari..
Ceklek
Terdengar suara pintu dibuka dan terlihat Yudha yang baru kembali.
Jingga langsung merangkak menuju sang papi dan meminta untuk di gendong.
Gina memperhatikan ekspresi Biru yang berubah menjadi muram saat memperhatikan Jingga, kemudian dia sibuk dengan mainannya.
” Hahaha
Sayang, lihatlah Biru yang iri dengan adiknya? ”
Gina terbahak dan memberitahukan Yudha akan apa yang dilihat. Yudha menoleh kepada Biru yang mengacuhkannya, kemudian berjongkok di hadapannya
” Apa kamu marah? Papi hanya menggendong adikmu yang merangkak kesana. Kamu mau papi gendong juga? Kamu juga anak papi”
Biru diam saja cukup lama, kemudian dia berbalik dan merangkak kepada Yudha. Akhirnya Yudha menggendong keduanya.
Gina cukup takjub melihatnya
” Ini sungguh menakjubkan, di usianya sekarang mereka sudah mengerti kata cemburu ” Gumamnya kemudian tersenyum
” Sayang apa kamu sudah dengar kalau kakek dan ibu merencanakan pesta kebun untuk kita. Ibu meminta kita untuk pulang 2 minggu lagi dan melakukan poto prewedding ”
Gina berkata dengan lembut dan senyum terpancar diwajahnya
” Benarkah, kita bisa sekalian berlibur disana. Aku juga belum pernah mengajak mu untuk berbulan madu kan? Kamu mau pergi kemana? ”
” Tidak, aku tidak ingin kemana – mana. Aku hanya ingin menghabiskan waktuku bersama kalian saja ”
” Baiklah, kita akan menghabiskan waktu bersama disana. Apa mereka sudah mulai melakukan persiapan? ”
” Sepertinya sudah. Mereka sudah merancang semuanya ”
Yudha mengangguk – anggukan kepala perlahan .
Sementara dikediaman Sanjaya, kakek Wijaya dan kakek Dirga tengah membuat rekapan tamu undangan
” Apa kamu sudah mengundang semua temanmu, Wijaya? Apa masih ada yang ingin kamu undang? Coba periksa lagi semuanya! ”
” Aku sudah mengundang semua yang ingin aku undang. Kenapa? Apa ada yang tertinggal? Tapi, apa kamu tidak mengundang Budi? Dia kan ayahnya Gina! ”
” Entahlah, apa perlu aku mengundang ayah seperti itu, yang tidak bisa menjaga dan melindungi putrinya sendiri. Sepertinya aku juga sudah mengundang semua orang yang ingin aku undang ”
Sementara para kakek sibuk dengan tamu undangan, ibu dan neneknya mempersiapkan dekorasi juga gaun pengantin
” Gadis, bagaimana dengan gaunnya? Apa sudah siap? ”
” Sudah bi, gaunnya akan segera dikirim. Jadi Gina bisa segera mencobanya ”
” Baguslah, semua persiapan kita akhirmya selesai. Kita tinggal memastikan semuanya kembali sebelum hari H. Gina dan Yudha juga pasti akan segera kesini, karena pemotretan akan segera dilaksanakan ”
” Iya bi, benar sekali. Aku jadi tidak sabar menantikannya ”
Hahaha
Mereka akhirnya tertawa bersama dan ikut bahagia membayangkan pernikahan putri dan cucunya
Hari untuk melakukan photo prewedding akan segera tiba. Yudha dan juga Gina beserta Biru dan Jingga bersiap untuk melakukan penerbangan ke kediaman Sanjaya. Seperti biasa mereka ditemani dengan Hendri yang selalu setia menemani dan membantu Yudha
“Hendri, apa semuanya sudah siap? ”
Yudha menoleh kepada Hendri yang ada dibelakangnya
” Sudah tuan, kita sudah bisa berangkat sekarang ”
” Ya sudah, kita berangkat sekarang! ”
Hendri menyempatkan untuk mengirimkan pesan teks terlebih dulu sebelum berangkat
” Aku akan berangkat sekarang menuju kediaman Sanjaya, kamu nanti menyusul bersama Jimmy dan Nadia ”
Itu pesan teks yang dikirim kepada Risti
“Baiklah, kamu hati – hati diperjalanan. kita ketemu disana saar acara pesta ”
Hendri terlihat tersenyum tipis setelah menerima balasan dari Risti.
Biru dan Jingga tidur selama dalam pesawat. Mereka sama sekali tidak menangis.
” Mereka terlihat begitu tenang dalam tidurnya ” Kata Gina saat memperhatikan si kembar yang tengah tertidur
” Benar, kuharap mereka selalu beesikap tenang seperti ini ”
Kata Yudha menjawab Gina
Genggaman tangan Yudha tidak lepas dari tangan Yudha.
Merekapun menikmati perjalanan pertama mereka bersama Biru dan Jingga.
” Huh mereka terus saja mengumbar kemesraan dihadapanku. Padahal pasanganku tidak disini. Risti, melihat mereka, aku jadi merindukan mu. Hiks Hiks ”
Gumam Hendri yang menyaksikan kemesraan Gina dan Yudha