Jenius Yang Nakal - Chapter 524
Mengetahui semua kenyataan itu membuat Takeda dan Toshiro tidak bisa berbuat apa-apa. Bahkan kedua anaknya yang berada di sana hanya bisa menatap dengan kebingungan. Terlihat jelas kalau mereka sangat menentang apa yang sedang terjadi, namun mereka tidak bisa berbuat apa-apa di hadapan hukum yang menyatakan bahwa kepemilikan perusahaan itu sebenarnya atas nama Alisya. “Jika memang benar seperti itu, bagaimana bisa aku percaya kalau itu adalah cucu dari Takahashi. Kalian tentu bisa saja menipu kami dengan menghadirkan orang lain yang bukan merupakan cucu dari Takahashi.” Ucap Toshiro masih belum menerima kenyataan yang sedang dihadapi saat itu. “Kalian tentu saja tidak akan mengetahui siapa dia sebenarnya, sebab dari awal dia memang telah di jauhkan dari hadapan kalian. Kakak sangat menyayangi cucunya, Alisya. Oleh karena itu, dia tidak ingin kalian mengetahui mengenai keberadaannya. Akan tetapi, sejak awal kakak sudah memperkenalkannya padaku.” Masayuki akhirnya mengeluarkan beberapa foto yang memperlihatkan dirinya sedang bersama Alisya. Tidak hanya foto yang ada pada lembaran-lembaran yang ia tunjukkan, namun sebuah video hologram juga dikeluarkan oleh sang pengacara yang memperlihatkan antara Masayuki, Ayumi serta anaknya Alisya yang sedang bersama-sama. Dan dari situ juga, terlihat tanda lahir yang merupakan tanda bahwa, Alisya adalah benar anak dari Ayumi adalah tiga titik tahi lalat yang ada pada bagian lehernya. Melihat itu semua, Takeda maupun Toushiro akhirnya bungkam. Mereka sudah tidak memiliki hal lain lagi yang bisa mereka bantah mengenai kenyataan bahwa Alisya yang saat ini berada dan telah hadir di perusahaan mereka adalah benar cucu dari Takahashi. Melihat mereka sudah tidak bisa lagi berbuat apa-apa, Ayah Alisya memberikan tanda kepada seluruh pengacara yang datang pada saat itu untuk meninggalkan tempat itu. “Sekarang karena kalian sudah mengetahui kebenaran yang sesungguhnya, Aku akan kembali mengatakan bahwa kehadiran kami di sini bukanlah untuk merebut perusahaan ini melainkan mengambil apa yang memang menjadi hak dari Alisya.” Ucap Ayah Alisya ketika di ruangan tersebut hanya tersisa mereka saja. Tepat setelah apa yang dikatakan oleh ayah Alisya, seseorang mengetuk pintu dan masuk setelah Ayah Alisya mempersilahkannya masuk. “Maaf, saya belum memperkenalkan diri saya dengan baik. Halo semuanya, nama saya adalah Ralisya Quenby Lesham. Kalian bisa memanggil saya Alisya.” Ucapnya sambil menunduk dengan penuh hormat. Melihat Alisya yang memiliki rambut panjang dengan wajah yang benar-benar sangat mirip dengan anak dari Takahashi yaitu Ayumi. “Kalian mungkin mengira kalau kedatangan mereka saat ini adalah untuk mengeluarkan kelebihan dari perusahaan ini, namun yang terjadi mungkin adalah sebaliknya.” Ucap Masayuki melihat ke arah Lesham dan Alisya dengan menarik nafas pasrah. “Lalu, apa yang kalian inginkan sebenarnya?” Tanya anak Toshiro tampak mulai tak sabaran karena posisi mereka yang semakin terancam. Ayah Alisya melirik kepada Alisya untuk mulai menjelaskan kehadirannya di sana. Alisya tersenyum dan berusaha untuk semakin mendekat dan berdiri dihadapan mereka semua. “Aku akan tetap membiarkan kalian untuk terus berada di perusahaan ini, tapi tentu saja Ryu akan menjadi orang yang akan memimpin perusahaan ini. Ryu yang akan menjalani semua pekerjaan yang terjadi pada ada perusahaan ini, aku akan mendukungnya dari belakang.” Terang Alisya memulai penjelasannya. “Aku tahu betul kalau selama Ryu berada di Indonesia, perusahaan ini berjalan tanpa ada yang memimpin tapi itu tidak menjadikan Ryu mengalami kesulitan karena dia bisa menyelesaikan seluruh permasalahan perusahaan dengan bolak-balik ke dua negara dalam kurun waktu tertentu. Hal inilah yang menyebabkan perusahaan ini dapat bertahan.” Lanjut Alisya lagi dengan tersenyum sinis. “Namun ternyata dibalik semua itu, kalian sengaja bekerja sama dengan perusahaan Sengoku Group untuk menghancurkan Ryu dan merebut perusahaan ini. Hal inilah yang membuat aku terpaksa untuk menunjukkan diri.” Ucapan Alisya seketika membuat wajah mereka terkejut karena tak menduga kalau Alisya akan mengetahui hal tersebut. “Meski sebenarnya aku memiliki urusan lain, namun mengetahui tentang hal ini membuatku merasa tak tenang. Aku tak menyangka kalian bahkan bekerja sama dengan geng Yakuza untuk menbunuh Ryu dan juga Paman Yasashimura.” Alisya tersenyum dengan sinis dan menaruh tangannya di atas meja dan menatap sinis kepada mereka semua. “Apakah kalian lupa siapa pemimpin Yakuza yang sudah sejak lama mendukung perusahaan ini? Kalian mungkin mengira paman Yasashimura adalah pemimpin dari geng tersebut, tapi pemimpin yang sebenarnya adalah ibuku, Ayumi. Yang beberapa tahun lalu telah beralih padaku.” Suara dingin Alisya dan aura kuat yang menekan ruangan tersebut membuat mereka seolah sedang melihat Ayumi di dalam diri Alisya. Kedua orang tua itu seketika bergetar dan sangat takut menyaksikan hal tersebut, sedang Masayuki dan ayah Alisya tersenyum melihat Alisya yang begitu mirip dengan ibunya yang penuh akan kharisma yang sangat kuat. Mereka semua dibuat takjub oleh Alisya yang berbicara dengan bahasa Jepang yang sangat mirip juga dengan gaya berbicara ibunya, Ayumi. “Aku akan mengampuni kalian dan memberikan kalian kesempatan. Aku juga akan membuat kesepakatan dengan kalian semua. Tentu saja kesepakatan ini tidak akan merugikan kalian semua dan kalian tidak perlu takut mengenai permasalahan yang sedang terjadi pada perusahaan saat ini.” Alisya bangkit dari posisinya mulai berjalan mengelilingi mereka. “Kesepakatan? Kesepakatan apa yang bisa kami dapatkan? Aku tak mengira kalau kami akan mendapatkan kesepakatan pada saat ini.” Takeda merasa curiga dengan apa yang dikatakan oleh Alisya. “Kesepakatan untuk tetap berada di perusahaan ini dan menjalankan perusahaan ini. Meski sebenarnya aku juga mengetahui kalau kalian ingin menjual perusahaan ini pada Sengoku Group.” Sekali lagi ucapan Alisya membuat mereka semakin takut. “Perusahaan ini sudah mengalami banyak kerugian yang cukup besar, kita sudah tidak bisa menyelamatkan perusahaan ini. Hal ini memang belum di ketahui oleh orang luar, tapi saat ini sudah tak ada lagi yang bisa menyelamatkan perusahaan meskipun kau memiliki cukup uang sebab perusahaan ini sudah benar-benar bangkrut.” Jelas Takeda dengan tatapan merendahkan. “Apa yang harus aku lakukan pada dua orang tua bangka yang sangat begitu bangga mengatakan kalau perusahaan ini sudah tidak bisa diselamatkan lagi?” Alisya memijat kepalanya seolah itu sakit. “Bersikaplah sopan, mereka masih merupakan adik dari kakekmu!” Anak Takeda yang merupakan Ayah Akiko tampak tidak senang dengan apa yang dikatakan oleh Alisya. “Oy Jiji… (panggilan kakek dengan nada yang sedikit membuat kesal) tidak bisakah kalian bersikap baik saat aku juga masih bersikap sopan pada kalian? Saat ini aku masih terus berusaha menahan diri meski sudah mengetahui semua kebusukan kalian karena masih menghormati kalian yang merupakan adik dari kakekku.” Tatap Alisya kepada mereka berdua yang langsung membuat mereka terdiam tak bisa berkata apa-apa.