Jenius Yang Nakal - Chapter 540
“Permisi Nona, ada yang ingin bertemu dengan anda.” Yuriko datang menghampiri Alisya dengan seorang pria yang tampak mengenakan pakaian serba hitam dan topi berwarna senada yang tampak jelas kalau ia sedang menyembunyikan identitasnya.
“Kau tidak apa-apa jika muncul di rumah ini, Gin?” Alisya yang langsung mengetahui siapa orang di belakang Yuriko, langsung merasa takjub. Tidak terkecuali dengan Gin, sebab ia sangat memperhatikan Alisya yang belum menoleh ke arah dirinya.
“Bagaimana kau tahu kalau dia adalah Gin?” tanya Yani kepada Alisya dengan kagum. Yani tidak tahu siapa yang dimaksud dengan Gin, namun dia tetap bertanya karena Alisya seolah sudah mengetahui siapa yang datang tersebut.
Yuriko kembali melirik orang yang berada di belakangnya tersebut, namun ia tetap merasa mustahil kalau Alisya bisa mengetahui siapa sosok yang ada di belakangnya tanpa di lihat secara langsung.
“Aku bisa mengenali setiap orang dari ritme jantung mereka. Cukup sekali bertemu, aku sudah bisa mengenali ritme jantungnya. Hal itu karena selama ini aku sudah tidak memakai alat pemberian Adith padaku, dan aku sudah bisa mengatasi traumaku dengan baik sehingga tentu saja aku bisa mengetahui siapa dia tanpa melihat dan cukup dengan mendengar suaranya saja.” Jelas Alisya Panjang lebar sembari memperlihatkan telinganya yang sudah tidak memakai alat peredam pemberian Adith.
“Aku hampir lupa dengan kau yang dulu sempat memiliki trauma dan sangat sensitive terhadap suara-suara bising. Tak ku sangka kau sudah lebih baik sekarang, apa semua ini karena kau sudah bisa menerima dan menghadapinya?” Karin memandang wajah Alisya dan mengenang kembali masa lalu dimana Alisya adalah orang yang sangat pendiam dan tidak suka dengan suara bising.
“Anggap saja seperti itu.” Ucap Alisya tersenyum manis dan bangkit dari tempat duduknya.
Kedatangan Gin segera menghentikan Karan dan yang lainnya yang sedang latihan. Dengan satu tatapan mata dan anggukan pelan dari Alisya, mereka bertiga paham dan segera menuju ke tempat dimana mereka bisa berdiskusi dengan baik dan nyaman.
“Jadi, apa yang bisa kamu laporkan kali ini?” tanya Alisya yang sudah duduk dengan nyaman di atas sofa.
“Himes ama, soal itu…” Gin tampak ragu-ragu untuk memberikan laporannya kepada Alisya.
“Duduklah, kau tak perlu sungkan seperti itu.” Pinta Alisya dengan ramah. Gin tidak langsung melakukan apa yang di suruh oleh Alisya, sampai ia melihat anggukan pelan dari Ryu, barulan ia duduk dengan santai.
Sungguh perlakuan sederhana yang baru saja ia dapatkan dari seorang pemimpin, namun rasanya Gin menjadi sangat menghormati Alisya karena hal tersebut. Gin sudah tidak lagi merasakan keraguan terhadap Alisya sehingga dengan atu tarikan nafas yang dalam dia sudah yakin akan apa yang ia lakukan.
“Pemipin Yakuza di berbagai daerah lain sudah mulai bergerak. Dan ada beberapa hal yang perlu anda ketahui sebelum nona benar-benar mulai berhadapan dengan mereka” ungkap Gin dengan suara dan mimic wajah yang terlihat sangat serius.
“Lanjutkan!” ucap Alisya dengan tegas agar Gin melanjutkan apa yang ingin di laporkannya.
“Selama ini geng Yakuza semakin berkembang pesat dan sangat sulit untuk di tangani adalah karena mereka juga memiliki orang yang mendukung semua kegiatan mereka, dan itu ada hubungannya dengan dunia politik. Menteri, penjabat tinggi maupun politikus Jepanglah yang menjadi pendukung mereka.” Jelas Gin yang langsung membuat Alisya tersenyum getir mengetahu jaringan mereka yang cukup luas.
“Setiap anggota Yakuza adalah orang-orang yang direkrut dengan sangat ketat dimana mereka juga menjalani beberapa tes Fisik dan juga tes Tertulis, sehingga mereka tidak hanya kuat dan hebat, melainkan mereka semua juga sangat cerdas dan kompeten.” Lanjutnya lagi dengan tidak ingin menyisakan satu informasi apapun.
“Mereka yang berhasil masuk ke dalam Yakuza akan mengikuti beberapa ritual sebagai di resmikannya seseorang menjadi anggota Yakuza. Dimulai dengan meminum sake, hingga pembuatan tato yang menjadi lambing resmi seorang disebut anggota Yakuza. Seperti yang anda ketahui, tato pada Yakuza terdiri atas tiga tingkatan, yaitu Naga, Pegunungan dan perempuan.” Terang Gin sambil melirik kepada Ryu dan Yuriko yang berada disana.
“Tato dengan lambang Naga menandakan bahwa mereka adalah anggota yang sangat dekat dengan Hime, atau menjadi orang-orang kepercayaan Hime. Sedangkan Tato dengan lambang Pegunungan berarti mereka yang menjadi pemimpin di setiap Perfektur di Jepang, dan Tato dengan lambang Perempuan merupakan seluruh anggota yang tergabung dalam geng Yakuza.” Ucap Alisya menjabarkan apa yang ia ketahui mengenai tato tersebut.
“Benar, dan karena sekarang andalah yang menjadi Hime. Maka semua yang memiliki tato Naga akan kembali kepada Anda sesuai dengan sumpah setia mereka.” Tegas Gin dengan tatapan penuh keyakinan.
“Dan yang memiliki tato Naga tersebut selain tuan Yasashimura. Saat ini yang mungkin bisa anda ketahui adalah Saya, Yuriko, dan Gin.” Ucap Ryu yang langsung memperlihatkan tato Naga di bagian tangannya di ikuti oleh Yuriko yang ada bagian bahunya dan Gin pada bagian dadanya.
Mereka bertiga segera memperlihatkan tato tersebut sebagai bukti kalau mereka adalah orang kepercayaan Alisya yang tidak perlu di ragukan lagi, dan Alisya sangat tahu betul akan hal tersebut. Sehingga ia hanya mengangguk pelan memahami semua informasi yang sudah ia dapatkan tersebut.
“Lalu bagaimana dengan perusahaan Yamada yang bisa masuk dalam jaringan Yakuza tersebut?” tanya Rinto penasaran.
“Benar, sepengatahuan saya kalau perusahaan itu tidak ada hubungannya dengan geng Yakuza. Sebab pemimpin perusahaan tersebut adalah Tuan Takahashi Yamada, sedang pemimpin geng Yakuza dulu di pimpin oleh ibu Alisya, Ayumi Yamada. Keduanya tidak saling terhubung satu sama lainnya.” Tambah Karan juga mengingat beberapa informasi yang sudah ia dengar dari Alisya dan Ryu sebelumnya.
“Mereka melakukan Sokaiya!” ucap Gin yang langsung menangkupkan kedua tangannya. Alisya yang tidak memperhatikan kedua tangan dari Gin sebelumnya langsung mengerutkan keningnya ketika melihat ada yang aneh dengan kedua tangannya tersebut.
“Sokaiya? Ap aitu?” tanya Karin yang sedari tadi hanya menyimak bersama dengan Yani. Mereka berdua memang tidak ingin ikut campur, namun mereka juga tidak ingin menjadi orang yang tak mengetahui apapun.
“Sokaiya merupakan nama dari satu bentuk suap dalam skala besar yang selama ini dijalankan oleh Yakuza. Modusnya, Yakuza akan membeli saham satu perusahaan yang membuatnya mendapatkan kursi dan mengikuti pertemuan yang dihadiri oleh para pemilik saham. Setelah itu, mereka akan melakukan segala cara untuk mempengaruhi kepemimpinan perusahaan. Kemudian mereka akan meminta uang atau mereka mengancam akan mempermalukan pimpinan perusahaan itu di dalam pertemuan. Dan biasanya taktik Yakuza ini membuahkan hasil.” Terang Gin dengan sangat jelas.
Mereka akhirnya bisa menemukan benang merah antara keterkaitan perusahaan Yamada saat ini dengan geng Yakuza yang sudah sangat terlibat dalam perusahaan mereka.