Menikah karena Ancaman - Chapter 374 episode 373 (S2)
Dokter Diki duduk di beranda villa, Jasmin mendatangi dokter itu.
” Udara yang sejuk.” Ucap Jasmin membuyarkan lamunan dokter itu.
” Eh dokter Jasmin, silahkan duduk.” Ucap dokter Diki memberikan ruang kosong untuk Jasmin duduk di sebelahnya.
” Terimakasih.” Ucap Jasmin sambil duduk di sebelah dokter Diki.
Jasmin mulai mencari informasi melalui dokter Diki.
” Dok, sepertinya anda sudah cukup dekat dengan tuan muda dan nona Zira.” Tanya Jasmin.
” Oh iya, kalau saya sama Ziko sudah berteman dari dulu dan Zira mungkin karena istrinya Ziko, maka dengan cepat kami langsung akrab.”
Jasmin manggut-manggut mengerti.
” Apa anda mengenal semua yang ikut dalam liburan ini.” Tanya Jasmin.
” Hampir sebagian saya kenal, dan sebagian lagi tidak kenal. Contoh yang masih belia itu, namanya Zelin, dia adalah adik Ziko.” Ucap dokter Diki sambil menunjuk kearah Zelin.
” Kalau Katherene? Apa dokter mengenalnya.” Tanya Jasmin.
” Saya baru mengenalnya hari ini, awalnya saya menduga dia kekasih Kevin, tapi sepertinya tidak. Mungkin dia kerabat dari Ziko dan Zira.” Ucap dokter Diki.
Jantung Jasmin sedikit lega ketika mendengar kalau Katherene bukan kekasih Kevin.
” Kalau pria itu, apa dokter kenal?” Tanya Jasmin lagi sambil menunjuk kearah Koko.
Dokter Diki menggelengkan kepalanya.
” Sepertinya dia bekerja sama Ziko.”
” Bagaimana dengan wanita yang topinya terbang, apa dokter cukup dekat dengannya.” Tanya Jasmin lagi.
” Maksud kamu Menik?” Ucap dokter Diki sambil melihat sekilas kearah Jasmin.
Jasmin menganggukkan kepalanya.
” Tidak terlalu dekat tapi mengenalnya. Kevin tergila-gila padanya.” Ucap dokter Diki.
Deg deg deg, jantung Jasmin berdetak cukup kencang, apa yang di lihatnya ternyata benar.
” Apa Kevin tidak cerita kepada kamu, kalau Menik adalah wanita yang dicintainya. Saya ingat banget ketika malam-malam Kevin membawa wanita itu kerumah.” Dokter Diki membayangkan kejadian pada saat dia mengenal Menik, wanita yang polos dan lucu.
Terjawab sudah kecurigaan Jasmin, ternyata memang ada sesuatu antara Menik dan Kevin.
” Apa hubungan mereka baik-baik saja.” Tanya Jasmin lagi.
Dokter Diki mengangkat kedua bahunya.
” Kenapa dokter bertanya seperti itu, apa yang terjadi? Sebenarnya bagaimana hubungan dokter dengan Kevin, hubungan saudara seperti apa.” Tanya dokter Diki.
Jasmin terlihat gugup, dia mengalihkan pembicaraan.
” Dokter malam semakin larut, sebaiknya kita beristirahat. Selamat malam dokter.” Ucap Jasmin sambil beranjak dari tempat duduknya.
” Malam.” Jawab dokter Diki.
Jasmin kembali ke kamarnya. Semua ucapan dokter diki seperti tidak nyata. Dia harus menerima kenyataan pahit kalau Kevin mencintai orang lain. Walaupun dia sudah mengikhlaskan Kevin, tapi rasa perih masih ada.
Karena malam semakin larut semua kembali ke kamarnya masing-masing. Mereka mengistirahatkan tubuh dan pikirannya masing-masing.
Setelah melewati malam yang singkat akhirnya sang mentari menunjukkan kemilau cahayanya. Pelayan yang bertugas menyiapkan dan membersihkan villa itu sudah bergumul dengan kegiatannya masing-masing. Mereka harus memberikan pelayanan yang terbaik. Makanan harus tersedia di meja makan sebelum tamu mereka bangun. Dan kebersihan villa menjadi prioritas utama untuk mereka.
Satu persatu sudah bangun, mereka membersihkan tubuhnya setelah itu langsung menuju meja makan. Zira sedang bersiap dan melihat pantulan tubuhnya dari cermin. Dia mengenakan celana pendek di atas lutut. Sehingga paha mulusnya terlihat.
” Kenapa kamu pakai celana pendek?” Ucap Ziko.
” Kitakan mau main di pantai, kan tidak cocok kalau aku pakai baju tidur.” Ucap Zira sambil sedang berhias di depan cermin.
” Tapi pahamu kelihatan.” Ucap Ziko lagi.
” Namanya celana pendek pasti pahanya kelihatan, kalau celana panjang tentu tidak kelihatan.” Jawab Zira.
” Ganti.” Perintah Ziko.
” Ganti pakai apa? Aku hanya membawa satu celana pendek, yang lainnya baju dress pendek. Apa aku pakai yang itu saja?” Ucap Zira.
Ziko menganggukkan kepalanya.
” Apa kamu yakin? Soalnya kita mau bermain di laut juga loh. Nanti kalau pakai dress malah naik semua bajuku. Apa kamu tidak khawatir celana dalamku kelihatan.” Ucap Zira.
Ziko menimbang-nimbang ucapan istrinya. Dengan berat hati dia mengizinkan istrinya mengenakan celana pendek itu. Mereka keluar dan menuju meja makan. Semua sudah berada di situ, hanya Menik yang belum bergabung dengan mereka.
Ziko memperhatikan wanita di situ semua memakai celana pendek.
” Kamu lihat suamiku, bukan aku saja yang memakai celana pendek, semuanya memakai celana yang sama denganku. Jadi kamu tidak perlu khawatir bukan aku saja yang obral paha semuanya juga obral paha.” Ucap Zira.
Tidak berapa lama Menik ikut bergabung di meja makan, dia juga mengenakan celana pendek di atas paha. Pahanya yang tidak pernah terlihat hari ini terlihat jelas.
Rudi dan Kevin memperhatikan Menik. Mata Menik sudah tidak terlalu sembab. Koko menarik kursi untuk Menik. Karena dia tau pasti temannya memilih duduk dengannya di bandingkan dengan Rudi dan Kevin.
Mereka sarapan cukup hening hanya suara dentingan sendok dan garpu yang terdengar di keheningan itu. Setelah selesai makan mereka menuju pantai, di sana sudah ada yang menunggu mereka.
Ada penjaga pantai yang bertugas sebagai pemandu permainan untuk mereka semua.
” Selamat pagi semuanya, nama saya Dodi, dan ini rekan saya yang bernama Stefani.” Ucap pria itu memperkenalkan dirinya dan temannya.
Semua pria membulatkan matanya melihat Stefani yang sangat seksi. Wanita itu mengenakan pakaian renang berwarna merah yang sangat seksi. Bentuk tubuhnya terlihat membentuk gitar, bokong yang penuh dan dada yang besar membuat kaum adam susah menelan salivanya.
Zira memperhatikan suaminya dan semua pria yang ada di situ. Para pria bukan hanya membulatkan matanya tapi membuka mulutnya lebar-lebar.
” Sayang tutup mulut kamu, kalau tidak akan aku buat mulutmu tidak bisa tertutup rapat.” Ucap Zira merapatkan giginya.
Ziko langsung menutup mulutnya, dia khawatir kalau Zira melakukannya.
” Pagi ini kita akan berlomba dengan menggunakan jet ski. Dimana ada lima jet ski dan kita akan buat lima kelompok.”
Penjaga pantai menyuruh pria dan wanita berbaris terpisah. Pria di sebelah kanan dan wanita di sebelah kiri. Semua pria berbaris dan mempunyai nomor masing-masing, yaitu satu sampai lima. Ziko mendapatkan nomor satu, Kevin nomor dua, dokter Diki nomor tiga, Rudi empat dan Koko lima.
Pihak wanita di suruh mengambil angka di dalam box dan di samakan dengan nomor pria.
Zelin mendapatkan nomor satu, dia satu tim dengan kakaknya. Katherene mendapatkan nomor dua, satu tim dengan Kevin, Jasmin nomor tiga bersama dengan dokter Diki. Menik nomor empat bersama dengan Rudi dan Zira nomor lima bersama dengan Koko.
” Silahkan bergabung dengan timnya.” Ucap Dodi.
Semua berdiri di sebelah timnya. Tapi Ziko protes.
” Saya mau satu tim dengan istri saya.” Ucap Ziko menunjuk kearah Zira.
” Tidak bisa seperti itu tuan, saya tau kalau anda bergabung dengan istri anda, maka bisa di pastikan kami semua kalah.” Ucap Kevin.
” Bukan itu, kalau istriku jatuh kelaut bagaimana?” Gerutu Ziko.
” Sayang tenang saja, aku bisa mengatasinya.” Ucap Zira menenangkan.
” Bagaimana aku bisa tenang, pasukan avengers selalu menaklukan lawannya di darat bukan di laut.” Gerutu Ziko lagi.
” Sayang tenang saja, aku sudah berguru dengan aqua man.” Ucap Zira.
Ziko dan Kevin saling pandang, entah benar apa tidak yang di ucapkan Zira, tapi memang perlu pembuktian apakah Zira juga bisa menaklukkan elemen air.
” Like, komen dan boom vote ya, terimakasih.”
ig: anita_rachman83