System Technology And Superpower - 11 Bab 11
Kinar menarik Daniel menuju kursi kosong.
Setelah duduk, Kinar menunjuk pada makanan dan minuman yang dia inginkan,”Daniel, aku ingin ini, kemudian ini dan ini.”
Daniel memutarkan matanya, berkata, “Hei ketua osis, aku bukan pelayan di kantin ini. Silahkan pesan sendiri ke ibu kantinnya.”
Kinar menggelengkan kepalanya, “Hei, kamu mentrakrirku, jadi kamu yang melayaniku. Siapa kemarin lusa yang bilang akan menraktirku?”
Daniel menghela napas pasrah dan mengikuti apa yang dinginkan oleh Kinar. Ia kemudian berkata dalam hatinya kalau tidak akan lagi memtraktir seseorang.
Beberapa menit kemudian, semua pesanan telah di bawa Daniel ke meja yang ditempati oleh Kinar.
Daniel berlagak seperti pelayan, kemudian berkata: “Nyonya ketua osis, pesananmu sudah selesai. Silahkan nikmati makananmu.”
Daniel menaruh makanan tersebut didepan Kinar.
Kinar memutarkan matanya, berkata dengan candaan, “Aktingmu lumayan. Maukah kau kuajak ke sutradara?”
Daniel kemudian duduk dan menatap Kinar, “Aku sudah biasa melakukan ini. Bagaimana pun juga menjadi pelayan adalah salah satu pekerjaanku. Meski tempat kerjaku dulu bukanlah restoran mewah.”
“Wah, kamu sangat terampil. Apa lagi pekerjaan yang kau lakukan selain itu?”
“Daripada ditanyai mengenai itu, lebih baik memgobrol tentang hal yang lagi tren dilakukan jaman sekarang. Sama halnya gadis sepertimu, Ketua Osis.”
“Tidak perlu. Bagaimana kalau mengobrol tentang dirimu?” Kinar melahap makanannya dan menujuk Daniel dengan sendok yang ia gunakan.
Daniel sedikit terkejut, kemudian ia mengangkat bahunya dan berkata, “Oh! Tentangku? Aku tak tau kalau ketua osis akan tertarik dengan laki-laki sepertiku.”
Kinar menatap Daniel dalam-dalam. “Dimataku kau sangat menarik.”
“Ternyata Ketua Osis suka berondong,” Daniel berkata dengan sedikit tertawa.
“Kamu! Aku belum tante-tante. Umurku belum menginjak 18 tahun,” kata Kinar dengan sedikit kesal.
“Baiklah, baik. Jadi, apa yang ingin ketua ossis ketahui tentangku?” Daniel berhenti makan, ia menatap Kinar.
“Oh, tatapanmu bagus. Sayang sekali tak bisa membuatku jatuh cinta,” Kinar langsung berkomentar, ia melanjutkan, “Daniel, apakah kau sudah mempunyai pacar?”
Ketika Kinar selesai bertanya, murid di sekita meja yang ditempati Kinar berhenti melakukan aktivitasnya karena kejutan dari pertanyaannya.
“Ternyata Ketua Osis langsung to the point ya,” Daniel melihat murid di belakang Kinar berhenti makan, kemudian tatapan mereka berbalik padanya. Ia kemudian melanjutkan, “aku-”
Belum selesai Daniel berkata, jawabannya dipotong oleh seseorang.
“Daniel!” panggil Bella.
Suara Bella membuat banyak murid sekali lagi terkejut.
“Oh, Bella. Kebetulan sekali bertemu denganmu di kantin,” Daniel berkata dengan jenaka.
Kinar memutar matanya, berkata: “Oh, ini murid pindahan dari luar negeri itu ya? Salam kenal, aku Kinar.”
Bella menatap Daniel kemudian berpindah pada Kinar, ia menjawab dengan senyuman, “Salam kenal, ketua osis Kinar.”
Saat keduanya bertatapan, ada jejak listrik diantara mata mereka.
Daniel mengabaikan ini dan meneruskan makannya.
“Ada apa kamu kemari, Bella? Mau ikut bergabung?” tanya Kinar dengan sedikit sarkasme.
“Oh, tidak. Hanya sedikit urusan saja dengan Daniel. Bisakah aku menanyakan sesuatu?” Bella berhenti sebentar, lalu melanjutkan “Ketua osis, apa kamu nggak sibuk di masa-masa penerimaan siswa baru ini?”
“Oh!” Kinar membuat seruan.
Saat keduanya sibuk berbicara, Daniel dengan cepat menghabiskan makanannya dan kemudian membayar makanannya. Tentu saja dia juga membayar makanan Kinar.
Kepergian Daniel membuat banyak murid terkejut. Bagaimana bisa ada lelaki yang mengabaikan dua wanita cantik? Ini hanyalah Legenda!
Hari ini banyak sekali kejutan. Bisa menjadi hari kejutan internasional.
Saat Bella menghampiri Daniel, Nurul terkejut. Tentu saja Silvia dan Hana terkejut, tapi tak sehisteris Nurul terkejut.
“Bella ngapain sih hampirin Daniel? Udah tau murid miskin begitu malah didekati.” gerutu Nurul kesal.
Silvia sedikit kesal ketika mendengar Nurul menggerutu hal tentang Daniel, ia mencoba untuk tak memperdulikan Nurul dan melanjutkan makannya.
“Nurul benar. Ngapain Bella deketin Daniel gitu? Apa gara-gara kemarin itu ya, yang dia ngobrol sama Daniel itu?” Hana mulai bergosip dengan Nurul.
“Mungkin itu benar! Awas saja kau Daniel!” Nurul menatap Daniel dengan tatapan marah.
Jika tatapan bisa membunuh seseorang, Daniel telah terbunuh berkali-kali.
Melihat Daniel pergi, Nurul berkata dengan senyum dingin. “Akhirnya sadar diri kalau dia murid miskin dan tidak cocok dengan mereka berdua.”
Tentu saja Daniel yang sudah kembali tak memperdulikan perkataan Nurul. Daniel lebih memikirkan tentang Sky Booster yang dibuat oleh Red Queen.
Saat sampai di kelas, Daniel membuka ponselnya dan mulai membaca hal-hal mengenai manajemen bisnis dan juga mengenai perangkat lunak Android.
Daniel dengan cepat menyerap berbagai hal yang ia baca. Ia juga bingung dengan kecepatan membacanya ini.
Daniel ingin bertanya pada Sky, namun waktu saat ini lebih berharga daripada dihabiskan dengan Sky. Ia melanjutkan bacaannya.
20 menit kemudian, bel masuk berdering.
Daniel membuat ponselnya menjadi silent dan menguncinya.
Murid-murid yang dari berbagai tempat istirahat masuk lagi ke dalam kelas dan menunggu guru masuk.
Bella dan teman-temannya masuk ke kelas. Pertama kali yang dilakukan oleh Bella saat masuk kelas adalah mencari Daniel. Ia kemudian melihat Daniel dengan tenang menyiapkan buku pelajaran selanjutnya.
Bella kemudian berlari menghampiri Daniel.
Bella bertanya, “Daniel, Kenapa kamu meninggalkanku dengan Kak Kinar?”
Daniel menatap Bella yang kesal, “Oh, kamu sedang asyik bicara dengan ketua osis, jadi aku tak enak hati mengganggu percakapan kalian berdua.”
“Apakah kamu tau alasan kenapa aku menghampirimu?” tanya Bella dengan serius.
“Karena … kamu ingin berkenalan dengan Kinar?” Daniel menjawab dengan sedikit berpikir.
“Dasar cowok nggak peka!” Bella kemudian duduk di kursinya dengan wajah cemberut.
Daniel melihat ini tak tahu harus menangis atau tertawa. Ia berkata dalam hati, “Kukira hanya cewek dalam negeri saja yang bilang seperti itu. Ternyata cewek luar negeri juga bisa bilang gitu. Apa cowok di luar negeri juga gak peka?” Daniel menundukan kepalanya seperti kelihatan merenung dan berpikir.
Daniel menggelengkan kepalanya kemudian memfokuskan dirinya pada pelajaran.
Hari sekolah berlalu seperti biasanya. Bel pulang kemudian berdering.
Daniel pulang dengan berlari kencang.
Saat pelajaran berganti, ia melihat ponselnya dan Red Queen memberitahunya bahwa Sky Booster versi 15% sudah selesai dibuat.
Sampai di rumah, Daniel tak mengganti bajunya, langsung mengambil laptop dari tempat rahasianya dan membukanya.
Daniel menghubungkan ponselnya ke laptop.
Red Queen kemudian muncul dan berkata, “Tuan, Sky Booster versi 15% optimasi telah selesai. Apakah memulai propaganda di Indonesia?”
Daniel dengan semangat berkata, “Lakukan!”
Red Queen menjawab, “Baik, Tuan.”
Kemudian Red Queen melakukan tugasnya.
Beberapa menit kemudian, sebuah akun bernama Sky Booster berkomentar di berbagai sosial media dan forum di Indonesia.
Setelah beberapa jam, akhirnya menjadi viral.