System Technology And Superpower - 14 Bab 14
Sehari berlalu.
Kemarin, Red Queen telah mencari manajer perusahaan profesional, hanya tinggal menunggu pihak manajer perusahaan .
Semakin banyak pengunduh Sky Booster di Google Play Store, terutama di kalangan anak muda yang sering bermain Mobile Legends, Arena of Valor, PUBG Mobile atau game yang sedang trend lainnya.
Meskipun yang membayar hanya sedikit, Daniel tak mempermasalahkan itu. Setidaknya biarkan mereka merasakan pengalaman yang android dioptimalkan.
Untuk rencana lebih lanjut, Daniel membuat website khusus untuk Sky Booster dan juga dia membuat Instagram, Facebook Fanspage, dan Twitter official Sky Booster.
Daniel pergi ke sekolah seperti biasanya. Mengobrol dengan Bella di pagi hari, lalu makan siang sendiri di belakang gedung sekolah, dan belajar. Kadang-kadang ia ke perpustakaan saat istirahat kedua.
Baru-baru ini, ketika hal berbau tentang teknologi didengar Daniel, ia bisa memahaminya dengan mudah. Bahkan ia bisa memikirkan beberapa teknologi yang tak bisa dilakukan oleh ahli masa kini. Seperti fusi nuklir, kecerdasan buatan, paduan logam, robotika, dan lain sebagainya.
Daniel tak bisa memulai melakukan penelitian fusi nuklir, paduan logam dan yang lainnya karena terbatasnya fasilitas, materi, dan kebutuhan lainnya. Tapi, ada hal yang membuatnya tertarik. Hal itu adalah robot medis cerdas, seperti yang ada di Big Hero 6, yaitu Baymax. Bahan yang digunakan oleh Tadashi Hamada bisa ditemukan di masa saat ini. Dan juga, harga bahan-bahannya terjangkau.
Untuk hal kecerdasan buatan, Daniel bisa membuatnya. Baik dari Smart Core, Chip Medis, dan lainnya bisa dilakukan Daniel. Untuk membuat kerangka Baymax, Daniel hanya bisa mencobanya. Tapi, itu tak bisa dilakukannya sekarang. Butuh laboratorium pribadi, atau setidaknya ruangan pribadi. Jika tidak, ia akan diganggu oleh kedua adiknya yang tentu saja akan bertanya tentang apa yang dibuatnya. Belum lagi Daniel membuat robot berteknologi tinggi, hal itu akan membut mereka sangat penasaran.
Saat ini fokus Daniel terletak pada Sky Booster. Hari ini Daniel ingin merilis Sky Booster di China. Dengan ratusan juta pungguna android di China, Daniel yakin kalau Sky Booster akan sukses disana.
“Red kecil, apakah perilisan Sky Booster di China sudah siap?”
“Semuanya sudah siap, Tuan,” Red Queen menjawab.
“Baiklah. Maka, rilislah segera.”
“Baik, Tuan.”
Red Queen dengan cepat merilis informasi mengenai Sky Booster di berbagai forum, app store, dan sosial media di China.
Untuk harga Sky Booster selama setahun hanyalah 20 yuan untuk region China. Jika dirupiahkan, maka harganya senilai 42 ribu rupiah.
Untuk komentar mengenai aplikasinya, Daniel tidak terlalu peduli. Bagaimana pun ia ada di Indonesia, tidak di China, sehingga tekanannya tidak tinggi.
Setelah memerintahkan Red Queen, Daniel sekarang mengetik kode-kode kecerdasan buatan. Sebenarnya Daniel bisa menyalin kode dari Red Queen namun kode kecerdasan dari Red Queen sangatlah besar ukurannya dan terlalu boros kode. Kode yang ada dalam pikiran Daniel lebih sederhana daripada kode Red Queen. Jika kode Red Queen 00000001 maka yang Daniel gunakan hanyalah 01. Dengan begitu, kecerdasan buatan yang Daniel buata bisa lebih efesien, cerdas dan lebih manusiawi.
Untuk membuat kecerdasan buatan, dibutuhkan banyak waktu. Bahkan jika Daniel menggunakan 24 jamnya untuk menulis kode kecerdasan buatan yang lebih maju tak akan mencapai 1%!
“Meskipun kode ini sudah disederhanakan, butuh waktu berbulan-bulan untuk membuat lebih maju lagi,” Daniel mendesah.
Jika para peneliti kecerdasan buatan mendengar keluhan Daniel, peneliti itu tak akan segan menghantamkan kepala Daniel pada tumpukan server.
Membuat kecerdasan buatan tak semudah itu. Bahkan, jika membuat kecerdasan buatan yang sederhana saja lebih susah daripada membuat hati cewek luluh.
Apalagi yang ingin dibuat Daniel tidak hanya kecerdasan untuk robotnya, tapi kecerdasan buatan yang lebih maju. Maka, itu hanya akan menghabiskan lebih banyak waktu untuk para peneliti menelitinya dan membutuhkan biaya milyaran Dollar Amerika!
Juga, alasan Daniel tak ingin mendesain ulang Red Queen hanyalah masalah sepele, yaitu karena kodenya terlalu banyak untuk diperbaiki. Hanya membuang-buang waktunya.
Jika para peniliti tau, para peneliti itu akan pensiun saat itu juga!
Dalam hal penelitian kecerdasan buatan, Google dan Apple di Amerika lebih maju dari negara manapun.
Kalau Indonesia? Tentu saja ketinggalan. Bagaimana pun juga, masih banyak keterbatasan fasilitas dan lainnya di Indonesia. Namun, Indonesia perlahan maju ke arah masa depan yang lebih cerah.
Daniel menulis kode kecerdasan buatan selama 5 jam. Daniel memasakkan makanan untuk kedua adiknya.
Setelah makan, dia mengobrol sebentar dengan kedua adiknya dan kembali bekerja mengetik kode selama beberapa jam dan kemudian tidur dengan nyenyak.
Keesokan harinya adalah hari sabtu. Daniel berolahraga seperti biasanya, butuh stamina besar untuk bekerja kasar.
Saat jam 7:15, Daniel berangkat ke sekolah. Setelah sarapan dengan kedua adiknya, Daniel sempat melihat statistik untuk pasae China. Respon pengguna di China sangat baik dan banyak yang membayar untuk biaya tahunan. Dengan ini kekayaan Daniel semakin besar.
Sampai di sekolah, Daniel mendengar banyak siswa-siswi membuat keributan.
Hal yang mereka bicarakan adalah Sky Booster!
Aplikasi yang membuat ponsel mereka lebih lancar, cepat dan tak ngelag lagi!
Apalagi dikalangan perempuan yang mempunyai banyak aplikasi seperti BeautyPlus, lalu Keyboard foto, Instagram, Facebook, TikTok, dan lain-lain yang membuat ponsel mereka lelet, tapi dengan adanya Sky Booster, Whatsapp dengan belasan grupchat pun tidak akan ngelag!
Daniel yang mendengar ini hanya tersenyum dan dengan tenang memasuki kelas.
Hari ini ada yang berbeda, yakni Bella sampai lebih dulu daripada Daniel.
Daniel datang, kemudian duduk di kursinya. Melihat Bella sedang berbicara dengan Yudhistira, dia tak akan mengganggu.
Bella yang sedang berbicara melihat Daniel datang langsung menayapanya, “Pagi, Daniel.”
Daniel menoleh ke arah Bella dan memberikan senyuman, “Pagi, Bella.”
Yudhistira sangat kesal melihat ini, tetapi wajahnya masih normal tanpa ekspresi cemburu, kesal ataupun marah.
Sedangkan Daniel, ia tak memperdulikan Yudhistira. Hanya dia dan segelintir orang yang tahu bagaimana sikap Yudhistira sebenarnya.
Bella kemudian membuka topik, “Daniel, apa kamu sudah tau tentang aplikasi Sky Booster? Itu sangat keren aplikasinya. Aku tak menyangka aplikasi seperti itu ada di Indonesia,” kata Bella dengan penuh kejutan di matanya.
Daniel tersenyum setelah mendengar ini. Jika Bella tahu bahwa dia yang membuat aplikasi ini, bagaimana ekspresi Bella nantinya?
Yudhistira mengikuti obrolan ini, ia dengan bangga mengakui, “Sebenarnya aplikasi ini adalah aplikasi dari perusahaan ayahku. Aplikasi ini dengan susah payah dibuat oleh tim R&D di perusahaan ayahku.”
Mendengar ini, Daniel ingin muntah. Dengan mudahnya Yudhistira mengklaim kalau Sky Booster adalah aplikasi buatan perusahaan ayahnya!