System Technology And Superpower - 17 Bab 17
“Anda…”
Dalam sekilas melihat, Daniel mengingat siapa wanita ini.
Wanita itu terlihat seperti Dewi, wajah putih seperti susu murni, alis yang tebal, dengan mata agak sipit berwarna kecoklatan dibarengi dengan kacamata, dengan bibir yang merah jambu, rambut hitam terurai, lalu lekuk tubuh yang proposional dengan pakaian Office Lady menunjukan bahwa wanita ini sangatlah cantik. Bahkan jika tak menggunakan make up tipis pun akan jauh lebih cantik daripada wanita biasanya.
Wanita itu sadar kalau dia belum memperkenalkan dirinya.
“Maafkan saya. Nama saya adalah Lia Siyu.”
Meskipun di depannya adalah anak muda, Lia Siyu tetap bersikap sopan. Juga, dia berpikir bahwa anak ini memiliki sedikit aura spesial.
“Itu dia!” Daniel langsung berdiri dari kursinya. Untung saja yang ia sewa adalah ruang pribadi, jika tidak, ia akan menjadi pusat perhatian.
Tentu saja Lia Siyu terkejut dengan teriakan Daniel. Ia bertanya, “Ada apa?”
Setelah beberapa detik, Daniel kembali mendapat ketenangannya, ia sedikit malu atas tindakannya.
“Maafkan saya karena hal yang tidak sopan,” Daniel menundukan kepalanya meminta maaf.
Melihat anak muda di depannya berinisiatif meminta maaf, Lia Siyu tersenyum dan menilai bahwa anak ini pasti anak baik-baik.
“Tidak masalah.”
Daniel menghela nafas lega, dia memperbaiki sikap kemudian berkata, “Benar, saya adalah Daniel, seorang siswa SMK. Nyonya Lia Siyu, apakah anda benar-benar ingin bergabung dengan perusahaan saya?”
Lia Siyu tersenyum kecil mendengar pertanyaan Daniel. Tentu saja Lia Siyu tak akan langsung bergabung dengan perusahaan yang ditawarkan Daniel.
“Tentu saja saya akan bergabung dengan perusahaan Anda jika yang Anda tawarkan adalah hal menarik.”
Daniel tersenyum percaya diri mendengar ini. Tentu saja dia sangat yakin bahwa Sky Booster akan menarik perhatian Lia Siyu ini.
“Baiklah, saya akan memberitahu Anda hal yang membuat anda menarik,” Daniel berhenti sebentar, agar terlihat lebih menarik lagi apa yang dia sampaikan.
Lia Siyu tersenyum melihat tingkah pemuda ini, ia hanya diam menunggu perkataan Daniel selanjutnya.
Daniel merasa bahwa Lia Siyu tertarik pada apa yang ia sampaikan, kemudian ia melanjutkan dengan senyum percaya diri, “Sky Booster, itu adalah proyek pertama perusahaan saya yang telah selesai dikerjakan.”
Mata Lia Siyu cerah. Ia adalah salah satu pengguna Sky Booster. Dia sangat menikmati fitur yang disediakan oleh Sky Booster. Tak hanya optimasinya, tapi juga kecepatan internet, kelancaran operasi, virus yang mudah dibersihkan, dan banyak hal lainnya. Namun, ada satu kekurangannya, yaitu aplikasi ini hanya ada di ponsel android, tidak ada di sistem operasi komputer.
Meskipun sedikit ragu dengan pernyataan Daniel, suaranya terisi dengan sedikit antusias, “Benarkah?”
Daniel mengambil laptop yang ia bawa. Daniel sudah memperkirakan akan dipertanyakan seperti ini, juga dia akan mempresentasikan beberapa hal untuk Sky Booster di masa yang akan datang.
Daniel tentu saja menyembunyikan mode virtual laptop. Itu adalah senjata di masa depan.
Daniel menunjukan pekerjaan Red Queen pada Lia Siyu. Yang ditunjukan Daniel adalah Sky Booster bagian 15% optimasi.
“Ini adalah apa yang saya lakukan,” jawab Daniel.
Lia Siyu terkejut melihat ini. Awalnya ia tak yakin bahwa anak muda di depannya akan membawa bisnis yang menarik. Setelah melihat ini, Lia Siyu semakin tertarik dengan anak muda di depannya.
Ketenangan Lia Siyu kembali, ia bertanya, “Bagaimana dengan pengembangan lebih lanjut aplikasi ini?”
Daniel mengambil kembali laptopnya, dan menunjukan PPT untuk presentasinya.
“Saya akan menjelaskannya.
Dalam dua bulan kedepan, saya akan membagi beberapa paket optimasi menjadi 5%, 20%, dan 30%. Kemudian 5% untuk pengguna gratis, 20% untuk anggota yang sudah membayar, dan 30% untuk anggota VIP. Saya akan merilis ini dua bulan kemudian.
Dua hari lalu, saya merilis aplikasi ini di China. Untuk pasar Amerika Utara dan Eropa akan dimasuki 1 minggu kemudian.
Saat optimasi telah mencapai 75%, saya akan membuat sistem operasi SkyOS. Ini akan diluncurkan dalam 6 bulan kedepan. Kemudian melakukan peningkatan secara perlahan. Yang dimulai dari segi kamera, sinyal, kemudian fitur lainnya.
Tentu saja ini proyek lanjutan dari Sky Booster. Untuk Proyek lainnya, itu akan menjadi rahasia perusahaan.”
Daniel tersenyum, ia menjadi lebih percaya diri lagi.
Lia Siyu lagi-lagi terkejut dengan ini. Siswa SMK didepannya mempresentasikan dengan baik, meski masih muda, dia bisa mempresentasikan ini dengan lancar dan baik.
“Penyusunan rencana yang sangat bagus. Meskipun masih memiliki celah di dalamnya, saya tertarik untuk bergabung dengan perusahaan Anda.”
Lia Siyu berkata langsung. Ia memang sangat tertarik dengan proyek ini, juga dengan pemuda di depannya ini.
“Oh, benar saja. Di mata pebisnis seperti Anda, rencana saya memang memiliki banyak celah. Baiklah, jika memang tertarik, saya sudah membawa kontrak di sini.”
Daniel menyerahkan kontrak yang telah ia susun sebelumnya kepada Lia Siyu.
Lia Siyu membaca kontrak yang di tangannya. Isinya membuat Lia Siyu puas. Meskipun rencana yang dipresentasikan oleh Daniel itu memiliki celah, tapi kontrak yang ditulis oleh Daniel isinya kompleks.
“Juga, bisakah Anda menjadi Presiden perusahaannya?” tanya Daniel.
Daniel sadar pertanyaannya agak ambigu, jadi dia melanjutkan, “Oh, tentu saja Ketua perusahaan tetap saya. Saya akan mempercayakan Anda mengatur segala hal tentang bisnis. Sedangkan saya akan melakukan penelitian untik produk perusahaan saya kedepannya.”
Lia Siyu menatap dalam pada Daniel. Pemuda ini tidak tahu kenapa sangat mempercayainya. Apakah pemuda ini jatuh cinta padanya? Lia Siyu mulai mempertanyakan itu.
“Apa alasan Anda mempercayai saya sebanyak ini?” tanya Lia Siyu dengan penasaran.
Daniel tersenyum mendengar pertanyaan Lia Siyu, ia menjawab, “Tentu saja ada alasannya. Yang pertama, pengalaman Anda dalam mengurus bisnis perangkat lunak atau perusahaan teknologi sangat kaya.
Kedua, tak ada catatan ‘hitam’ dalam kehidupan Anda.
Dan yang paling penting, 4 tahun lalu, aanda adalah dermawan yang menolong saya dan keluarga saya saat keluarga saya tak bisa membayar biaya kontrakan. Anda memberi kami rumah kecil yang sampai sekarang kami tinggali.
Kakek juga sangat berterimakasih kepada Anda karena kebaikan anda yang menolong kami saat kesusahan.
Karena itulah saya mempercayai aanda dan mengenali Anda sejak awal. Jika bukan Anda, saya tak akan mempercayai sebanyak itu.”
Lia Siyu yang mendengar ini seperti tersambar petir. Dia sangat tak menyangka bahwa pemuda di depannya adalah orang yang pernah dia tolong sebelumnya. Juga, pemuda ini sangat mengingatnya.
Lia Siyu merasa malu karena mengira bahwa pemuda ini jatuh cinta padanya. Ternyata pemuda ini membalas budinya karena telah menolong keluarga pemuda ini saat-saat kesulitan.
Lia Siyu juga tak menyangka bahwa kebaikan yang ia tanam akan menghasilkan kebaikan lainnya, baik untuk dirinya ataupun untuk orang lain.
“Saya tak menyangka bahwa bocah itu adalah Anda. Terima kasih telah mempercayai saya sebanyak itu. Saya tak akan mengecewakan Anda.”
Lia Siyu langsung menandatangani kontrak. Adapun tentang alasan pertama dan kedua, dia tak peduli. Karena di era sekarang, jejak digital bisa dengan mudah ditemukan.
Daniel juga sangat senang dengan Lia Siyu. Karena dia bisa mempercayai Lia Siyu sepenuhnya.
Meskipun Daniel mempercayai Lia Siyu sepenuhnya, ia juga tetap memasang antisipasi. Daniel bukanlah orang bodoh yang mempercayai orang lain secara membabi buta.
Manusia adalah makhluk yang sangat serakah, bahkan jika manusia itu adalah orang baik, jika ia bisa mendapatkan sesuatu yang menurutnya lebih menarik, maka ia bisa saja berkhianat.
Kedua orang ini bersalaman kemudian makan bersama dan mengobrol mengenai hal perusahaan.
Setelah selesai, Daniel ingin mengantarkan Lia Siyu pulang, tapi apa daya, dia tak mempunyai kendaraan.
Malah sebaliknya, Lia Siyu yang mengantar Daniel karena Lia Siyu menggunakan mobil sport berharga ratusan juta rupiah untuk bertemu dengan bos barunya.
Mengenai dana operasional, Daniel menyerahkan 2 Milyar rupiah pada Lia Siyu. Ia pikir ini cukup untuk gedung perusahaan, peralatan kerja, dan hal lain mengenai perusahaan.
Dana pribadinya sendiri pun masih banyak di akun bank luar negerinya. Ia akan menyimpan uangnya di akun bank luar negeri sampai dia cukup untuk tampil di depan umum sebagai ketua perusahaannya kemudian dia akan mentransfer seluruh uangnya di bank dalam negeri.
Saat sampai rumah, itu sudah pukul 7 malam. Daniel tak lupa membawa makanan untuk kedua adiknya.
Ketika melihat makanan yang kakaknya bawa, Rika menatapnya dengan aneh, karena kakaknya jarang keluar rumah untuk ke restoran. Bahkan membawa makanan ke rumah. Dipastikan bahwa makanan ini adalah makanan mahal.
“Kakak dari mana aja?” tanya Rika penasaran.
“Oh, kakak dari Cafe’99 bertemu dengan seseorang,” Daniel menjawab santai.
“Apakah itu seorang wanita?” suara Rika semakin tajam.
“Iya, benar sekali,” Daniel merasa agak aneh mendengar pertanyaan Rika.
“Apakah kakak yang bayar semuanya?” kali ini tatapan Rika semakin intens pada Daniel.
“Oh, tentu saja aku yang membayarnya. Bagaimana pun juga, aku yang mengajak bertemu di sana,” meskipun merasa aneh, Daniel tetap menjawab jujur.
“Kakak! Kenapa Kakak bertemu seorang wanita tidak bilang-bilang padaku! Aku nggak mau Kakak disakitin lagi sama wanita nggak tau diri kayak Mitha itu,” mata Rika memerah menahan amarah sekaligus kesedihan untuk kakaknya.
Mendengar ini, Daniel ingin tertawa tapi juga merasa hangat di hatinya, adiknya mengkhawatirkannya sejauh ini.
Daniel tersenyum kemudian mengusap rambut adiknya dengan lembut dan berkata, “Rika, yang Kakak temuin bukan seorang yang membuat Kakak jatuh cinta. Tapi, Kakak membicarakan bisnis padanya. Kamu akan tau nanti siapa wanita yang bertemu dengan Kakak.”
Rika sedikit tak mempercayai perkataan kakaknya, namun ia tetap mengangguk. Ia berkata dengan nada bercanda, “Baiklah, Kak. Kalau Kakak disakitin lagi, mending Kakak sama aku aja.”
Daniel cukup terkejut dengan pernyataan adiknya, ia pun bergurau, “Adikku ternyata adalah seorang brocon. Aku terharu dengan kebaikan adik perempuanku ini.”
Keduanya tertawa bersama.