System Technology And Superpower - 34 Bab 34
Minggu, 28 Oktober 2018, di sebuah hotel bintang 4 ternama.
Hari ini adalah hari bersejarah bagi Indonesia, karena hari ini, tanggal 28 Oktober, dikenal sebagai hari Sumpah Pemuda.
Selain itu, hari ini adalah waktu konfrensi pers peluncuran sebuah produk teknologi tinggi.
Daniel sedang duduk, ia memperhatikan pekerja yang sedang menghias panggung dan banyak tempat duduk.
Beberapa juga mengatur layar, penataan lampu, dan hal lain sebagainya.
Satu jam kemudian, acara konfrensi pers pun dimulai.
Lia Siyu mengundang banyak media-media besar seperti MNC Group, Transmedia Group, Viva Group, Metro TV, Kompas, NET Meditama, SCTV, Indosiar, dan berbagai media berita online maupun berita koran.
Selain media, ada berbagai pejabat pemerintah yang di undang, seperti perwakilan dari Kemenkominfo, dan pejabat lainnya.
Tokoh Masyarakat dan masyarakat umum pun turut hadir dalam acara ini.
Lia Siyu berdiri di atas panggung, menatap seluruh audiensi, ia mengambil napas dalam-dalam, kemudian membuka mulutnya.
“Selamat pagi. Selamat Datang di acara konfrensi pers peluncuran produk dari perusahaan Sky Technology, Asisten Pintar Teteh.”
Lia Siyu menjadi titik fokus semua audiensi yang hadir dan titik fokus dari berbagai kamera stasiun TV yang menayangkan secara live.
Para audiensi yang hadir bertepuk tangan.
Diantara para wartawan, ada berbagai diskusi di antara mereka.
“Apa kamu yakin ini produk teknologi maju? Aku rasa perusahaan ini baru saja didirikan, bagaimana mereka bisa membuat produk teknologi maju tersebut?”
“Entahlah, tapi aku dengar mereka menjual produk Sky Booster pada Google dengan harga mahal. Apakah mereka anak perusahaan baru Google?”
“Kalo mereka anak perusahaan Google yang baru, buat apa Google mahal-mahal bayar Sky Booster? Mikir dong.”
“Kan bisa jadi kalau itu cuma kamuflase mereka untuk mendirikan perusahaan mereka di Indonesia.”
“Bener juga, pembelian aplikasi berkedok investasi diam-diam. Aku yakin sebagian besar saham perusahaan ini dimiliki oleh Google.”
“Kalian kenapa sangat pesimis dengan perusahaan Indonesia? Fokuslah pada produk yang akan diluncurkan.”
Ada berbagai diskusi dari para wartawan yang sedang meliput.
….
Lia Siyu kemudian menunjuk ke arah layar besar yang ada dibelakangnya dan mulai menjelaskan tentang Asisten Pintar.
Dia memperkenalkan dirinya dan mulai menjelaskan secara singkat tentang sejarah mengenai asisten virtual.
Setelah itu, menjelaskan potensi asisten pintar pada bidang ekonomi dan juga kehidupan sehari-hari.
Dan akhirnya, Lia Siyu memperkenalkan Teteh, Asisten Pintar buatan purusahaan Sky Technology.
“Produk kami kali ini berkaitan dengan Asisten Virtual, yaitu Asisten Pintar Teteh. Teteh, silahkan beri salam.”
Langkah yang diambil oleh Lia Siyu membuat para audiensi yang hadir terkejut.
Apa yang dilakukan oleh Lia Siyu ini?
Kemudian, sesosok wanita muncul di layar besar, suara khas seorang wanita yang manis terdengar sambil melambaikan tangannya.
“Halo semuanya.”
Salam yang dikatakan oleh Teteh membuat mereka semua terdiam.
Kamera-kamera wartawan terfokus pada Gambar visual Teteh di layar.
Apa semaju ini teknologi Indonesia?
“Perkenalkan dirimu, Teteh,” kata Lia Siyu.
Teteh, yang ada di layar tersenyum manis dan mulai memperkenalkan dirinya.
“Perkenalkan, Saya adalah produk dari perusahaan Sky Technology. Saya adalah sebuah asisten virtual yang pintar. Namaku adalah Teteh. Um, kalian bisa memanggilku Teh ataupun Teteh. Salam kenal semuanya, Semoga bisa saling membantu di masa depan!”
Sekali lagi, mereka semua terkejut.
Penonton acara live streaming maupun di televisi semuanya terkejut.
Bahkan, staf dan kepala berbagai bidang dari perusahaan Sky Technology juga terkejut.
Bukankah nama ini terlalu tradisional untuk nama teknologi tinggi seperti ini?
Apakah ini masih asisten virtual yang sederhana?
Bukankah ini sudah masuk ranah kecerdasan buatan?
Apakah ini awal dari kebangkitan kecerdasan buatan di Indonesia?
Banyak pertanyaan-pertanyaan di benak para audiensi dan pemirsa di rumah atapun yang sedang menyaksikan live streaming.
Lia Siyu tersenyum melihat reaksi para audiensi. Ia kemudian melanjutkan, “Lalu, apa fungsimu?”
“Fungsi saya termasuk membuka kunci pengenalan suara, mengobrol, mencari, input suara, dan fungsi yang paling penting adalah saya dapat membantu kalian mengendalikan ponsel kalian.”
“Bagaimana caramu mengendalikannya?” tanya Lia Siyu.
“Dengan cara kontrol suara. Ketika kamu bicara, saya bisa melakukan sesuai apa yang kamu instruksikan…”
Dialog antara Lia Siyu dan Teteh dengan cepat menyebar melalui siaran langsung. Semua poin kunci ditarik keluar, mengontrol ponsel dengan suara, fitur ini terlalu mirip dengan SIRI milik Apple ataupun Google Assistant milik Google.
Mereka yang melihat adegan ini, apa yang muncul dalam pikiran mereka adalah adegan asisten virtual pintar dalam film dan dapat mengendalikan ponsel ketika mereka berbicara.
Kemudian, gambar di layar besar beralih ke layar ponsel milik Lia Siyu.
Lia Siyu mengklik aplikasi Asisten Pintar di ponselnya. Di layar besar pun menampilkan hal sama.
“Sambungkan ke jaringan WIFI.”
Setelah Lia Siyu berhenti berbicara, ponsel secara otomatis memulai gerakan sendiri.
Selama proses berlangsung, Lia Siyu menunjukan ponselnya ke arah audiensi. Ponsel Lia Siyu menjadi fokus kamera dan mata semua audiensi yang hadir.
Di ponsel itu, secara otomatis berubah ke pengaturan, memilih opsi WIFI, kemudian mulai menyambungkan ke WIFI yang tersedia di Hotel.
“Jaringan WIFI aktif, memilih opsi jaringan WIFI.”
“Hotel Terbaik.”
“Berhasil tersambung pada jaringan WIFI yang dipilih.”
….
Di Konfrensi Pers, kejadian ini membuat banyak keributan.
Tidak hanya keributan di lokasi konfrensi pers, orang yang menonton live streaming ataupun menonton tv dirumah semuanya terkejut dan menjadi ribut.
Kebanyakan mereka semua berpikir bahwa produk yang diluncurkan oleh perusahaan Sky Technology ini di bawah SIRI milik Apple atapun Google Assistant milik Google, tapi mereka semua salah.
Teteh milik Sky Technology ini melampaui kedua aplikasi asisten pintar milik dua perusahaan besar di dunia. Teteh benar-benar membunuh aplikasi asisten pintar SIRI dan Google Assistant. Teteh mengendalikan dengan kontrol suara tanpa menyentuh ponsel sedikit pun!
Tepuk tangan di lokasi konfrensi pers bergemuruh. Semua orang yang hadir pada konfrensi pers sangat senang menatap Lia Siyu yang berdiri di panggung.
Sementara itu, pada platform siaran langsung.
“Mantap jiwa!”
“Kapan aplikasi ini rilis? Aku ingin menggunakannya sekarang juga!”
“Apa aplikasi ini tidak palsu? Bukankah ada orang di belakang panggung sana?”
“Inilah kekuatan anak bangsa Indonesia! Bukan hanya koar-koar dan nyinyir di media sosial tanpa sedikit pun aksi. Dua puluh jempol untuk perusahaan Sky Technology!”
“Setuju +1”
….
Suasana di komentar sebuah platform live streaming panas. Ada berbagai pendapat yang memenuhi platform live streaming, ada yang mendukung, ada yang memuji, ada yang meragukan aplikasi ini. Tetapi, lebih banyak yang menunjukan dukungannya untuk aplikasi asisten pintar Teteh.
Apakah Asisten Pintar Teteh ini lebih baik?
Menurut apa yang didemonstrasikan oleh Lia Siyu, kemampuan menelusuri di internet, mangambil video dan foto, memutar video, input suara, ini semua melebihi apa yang semua audiensi dan pemirsa harapkan.
Ini semua menandakan bahwa era tanpa sentuhan akan segera datang.
Setelah demonstrasi selesai, Lia Siyu membukan file presentasi. Di sana muncul ikon aplikasi cerdas yang merupakan pola sayap garuda.
“Ini adalah produk kami, asisten pintar seluler, Teteh. Fungsinya benar-benar melebihi asisten pintar seluler yang di pasar saat ini. Tidak perlu perbandingan data, produk kami tidak perlu dibandingkan, karena produk lainnya tidak sekelas dengan produk kami. ”
Suara Lia Siyu penuh dengan kepercayaan diri.
“Setelah konferensi pers, situs web resmi perusahaan kami akan tersedia halaman untuk mengunduh, cukup unduh aplikasi kami dan instal di ponsel, kalian dapat mengontrol ponsel dengan suara kalian.”
Di layar besar, kelebihan asisten pintar semuanya ditampilkan, dan Lia Siyu juga memperkenalkan fungsi-fungsi ini dengan hati-hati.
Banyak orang media sekarang mengambil foto di layar.
Jika fungsi dari asisten pintar seluler benar, ini akan menjadi produk perubahan zaman. Konferensi belum berakhir, dan banyak orang sudah mulai menunggu aplikasi asisten pintar tersedia di situs web resmi perusahan Sky Technology.
“Namun, asisten pintar Teteh juga memiliki beberapa kekurangan, itu bukan sebuah produk yang sempurna.”
Tepat ketika semua orang gembira, keseriusan Lia Siyu menuangkan air dingin ke kepala mereka yang hadir.
Banyak orang dengan ragu menatap Lia Siyu.
Pada konferensi peluncuran produk, mereka mengatakan bahwa produk perusahaan mereka memiliki kekurangan.
Masalah apakah yang sebenarnya terjadi?