System Technology And Superpower - 39 Bab 39
Dengan senyuman dingin di wajahnya, Daniel kembali ke kamarnya.
Ia kemudian menghidupkan laptopnya dan tersambung dengan Red Queen.
“Red kecil, bagaimana situasi saat ini?” tanya Daniel.
Red Queen menjawab, “Semuanya terkendali, Kak. Ada peretas lain yang menyerang server kita.”
Alis Daniel mengeryit, ia tidak bisa tidak bertanya, “Benarkah? Ada berapa jumlahnya?”
“Ada dua puluh peretas. Semuanya menggunakan IP palsu.”
Daniel menghela napas panjang, ia kemudian berkata, “duapuluh ya? Lacak lokasi spesifik mereka.”
“Baik, Kak. Red kecil mengerti.”
Setelah menjawab, Red Queen melaksanakan perintah Daniel.
Daniel tak menyangka perusahaannya diserang dua puluh peretas. Meskipun ia tahu bahwa asisten pintar Teteh ini adalah sepotong kue yang menggiurkan, tapi ia tak menyangka sepotong kue yang ia punya menarik banyak serigala lapar.
Daniel menggelengkan kepalanya.
Saat Daniel sedang berpikir, Red Queen telah menyelesaikan tugasnya.
“Kakak, semua alamat IP palsu telah ditemukan alamat sebenarnya. Ada 5 dari Amerika Utara, 7 dari Eropa, 2 dari Jepang, 2 dari India, 2 dari China, dan 2 dari Korea Selatan. Untuk lokasi spesifiknya ….”
Daniel kemudian merenung setelah mendengar laporan dari Red Queen.
Setelah beberapa saat, dia bangun dari renungannya.
“Biarkan mereka menerobos secara perlahan. Jika keamanan kita terlalu mudah diterobos, mereka akan ragu dengan apa yang ambil dari kita.” Daniel kemudian berpikir sebentar dan berkata, “Kamu bermain dulu bersama mereka. Aku akan menerobos komputer mereka secara diam-diam dan mencari tahu untuk siapa mereka bekerja.”
Red Queen pergi bermain dengan para peretas. Sedangkan Daniel, dia dengan cepat menekan keyboard seperti seorang master piano yang menekan tuts piano dengan cepat dan merdu.
Setelah lebih dari selusin menit mengetik, dia akhirnya mendapat semua informasi yang dibutuhkannya.
Tapi sayang, ada berbagai bahasa di dalam informasi tersebut.
Daniel ingin memanggil Red Queen, tapi karena sedang bermain dengan para peretas, Daniel hanya bisa memanggil Via.
“Via, bisakah kamu kemari?”
Setelah beberapa saat, suara anak kecil yang ceria terdengar, “Halo, Kak. Sudah lama tidak bertemu. Apa yang Kakak butuhkan dari Via?”
Daniel menunjukan berbagai informasi, kemudian ia berkata, “Via, bantu aku menerjemahkan semua informasi ini ke dalam bahasa Indonesia.”
“Siap Kak, laksankan!” Sebelum melakukan tugasnya, Via memberi hormat dulu.
Melihat tingkah laku Via, Daniel tersenyum.
Setelah beberapa saat, informasi yang muncul sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia.
“Sudah selesai, Kak. Apakah Kakak butuh bantuan Via lagi?”
“Terima kasih, Via. Untuk saat ini, tidak ada. Jika aku membutuhkan bantuanmu lagi, aku akan memanggilmu. Lanjutkan pekerjaanmu.”
“Baiklah, Kak. Via akan kembali. Dadah!”
“Dadah!”
Setelah kepergian Via, Daniel kembali melihat informasi yang ditampilkan di laptopnya.
Tak ada informasi penting yang terlewat saat Daniel mengambilnya. Baik itu nomor pin bank, informasi transaksi, ataupun kata sandi akun media sosial, semuanya didapat oleh Daniel.
Setelah membaca beberapa informasi Daniel menemukan sesuatu.
“Google, Apple, Samsung? Teteh ternyata sangat menggoda.”
Melihat potongan informasi ini, Daniel tidak terlalu terkejut. Sudah sewajarnya bagi perusahaan elektronik besar seperti mereka ingin mendapat semi kecerdasan buatan ini. Jika mereka mendapatkan ini, mereka pasti akan mendapatkan. keuntungan yang tak ternilai harganya.
Daniel terus membaca informasi yang ia dapatkan.
Setelah lebih dari satu jam.
“Kak, peretas dari Jepang telah menerobos firewall dan memasuki basis data. Dia juga telah berhasil menyalin file palsu tersebut.” Red Queen tiba-tiba memberikan laporan pada Daniel.
“Biarkan saja dia mendapatkan informasi itu. Aku salut dengan kecepatan mereka menembus pertahanan perusahaan kita.” Daniel terkagum-kagum dengan kecepatan peretas tersebut, ia kemudian berkata lagi, “Red kecil, salin semua file yang ada di komputer peretas ini. Buat folder baru dan taruh di drive e.”
Red Queen membalas dengan cepat, “Baik, Kak.”
Setelah beberapa saat, banyak folder lainnya di folder yang baru dibuat.
“Buka folder tersebut,” kata Daniel sambil bersandar di kursi khusus game di kamarnya. Daniel tersenyum setelah merasakan sensasi bersandar di kursi tersebut.
Selain itu, Daniel juga ingin melihat apa sebenarnya isi dari komputer peretas yang menyerang perusahaannya.
“Aahh~ Aahh~ …”
Sebuah video ditampilkan dengan suara erangan yang manis terdengar.
Daniel terkejut melihat video ini, ia dengan cepat menutup matanya dan wajahnya langsung memerah.
Ia dengan cepat bertanya, “Bagaimana yang kamu tampilkan seperti ini? Siapa ini?”
“Bukankah Kakak yang meminta menampilkan informasi, Apakah ini salah? Orang itu adalah Maria Ozawa atau Miyabi.”
“Siapa itu Maria Ozawa atau Miyabi ini?” tanya Daniel bingung.
“Miyabi adalah seorang aktris film dewasa. Dia pertama kali dikenalkan pada industri AV melalui temannya yang bekerja pada perusahaan AV…”
Mendengar alasan dan penjelasan Red Queen, Daniel tak tahu harus tertawa atau menangis. Ia dengan cepat mengalihkan topiknya.
“Tampilkan informasi lainnya.”
Mendengar perintah dari Daniel, Red Queen dengan cepat melaksanakannya.
Tak butuh waktu lama, video lain ditampilkan di laptop Daniel.
Pemerannya masih sama, yaitu Maria Ozawa. Tetapi, menggunakan kostum lain.
Daniel hampir muntah darah melihat ini. Diperkirakan bahwa peretas ini adalah penggemar berat Maria Ozawa.
Ia kemudian mengalih topik lagi.
“Salin semua informasi di komputer peretas.”
“Baik, Kak.”
….
Sementara itu di supermarket aprilmaret.
Mereka berlima membeli mentega, cokelat batangan, tepung, dan berbagai hal lainnya.
Selain itu, mereka juga membeli banyak makanan serta minuman ringan.
Kinar memperhatikan hal-hal yang mereka beli, kemudian ia berkata, “Sepertinya sudah lengkap semua, yuk balik.”
“Yuk balik.” Silvia, Rika, dan Bella menjawab dengan gembira.
Sementara itu, Raka yang membawa banyak tas mengeluh, “Tak bisakah kalian membantuku membawa semua ini?”
Meskipun ia berkata dengan keras, tak ada yang membantunya.
Ia tak tahu harus tertawa atau menangis dengan nasib yang ia alami ini.
Di sisi lain, Nayla hanya tersenyum saja.
….
Lia Siyu menatap komputer dengan mata merah.
“Apakah serangan sudah berakhir?” tanya Lia Siyu.
“Sudah berakhir, Nyonya,” ucap seorang teknisi dengan wajah lelah.
Meskipun hanya beberapa jam, banyak energi mental yang mereka gunakan. Belum lagi serangan itu sangat intens.
“Apakah banyak data hilang?” tanya Lia Siyu lagi.
“Tidak ada data yang hilang, Nyonya.” teknisi itu menjawab dengan wajah senang.
Lia Siyu penuh dengan wajah bersyukur, ia berkata, “Syukurlah tak ada yang hilang.”
“Bocah itu sangat tenang sekali. Aku tak tau apa yang ada di otaknya sampai ia setenang itu.” Lia Siyu menghela napasnya.
….
Setelah menyalin semua informasi, Daniel sedikit menambahkan virus kecil yang sangat cepat menyebar di komputer.
“Saatnya menunggu kejutan dari mereka.”
Daniel bergumam dengan senyuman dingin.
“Red Queen, lebih perketat lagi pertahanan kita dengan bahasa komputer baru yang kuajarkan padamu. Mereka tak akan pernah menembusnya dengan bahasa komputer yang kuno ini.”
“Baik, Kak. Aku akan mengerjakannya dengan cepat.”
Red Queen kemudian menghilang.
….
Di sebuah kantor perusahaan besar.
“Bagaimana dengan peretasan yang kau lakukan? Apakah sudah selesai?” tanya seorang pria paruh baya dengan rambut berwarna pirang.
“Sudah selesai, Tuan. Meski mereka hanyalah perusahaan baru, keamanan mereka juga lumayan kuat. Tapi, dengan kemampuanku saat ini, hanya sedikit sulit untuk menerobosnya dan mendapatkan data tersebut.” seorang pria muda tampan menjawab dengan santai sambil memberikan sebuah USB Drive.
“Baiklah. Untuk sisa bonusmu, aku akan mengirimnya secepat mungkin. Pastikan bahwa file di USB drive ini belum dibuka oleh siapa-siapa.” Pria paruh baya itu berkata dengan serius. Tekanan dari tubuhnya membuat pria muda tampan itu tak berani menatapnya.
“Tentu, Tuan.” pria muda itu menjawab dengan singkat.
Setelah mendapatkan USB drive, pria paruh baya itu dengan cepat pergi ke kantor R&D perusahaannya.
Ia berkata pada kepala bagian R&D, “Cepat, buka file di flash drive ini. Datanya sangat penting, pastikan kerahasiannya.”
“Baik, Pak.” kepala bagian R&D dengan cepat melaksanakan perintah dari pria paruh baya tersebut.
Setelah memasukan flash drive ke usb port, kepala bagian R&D dengan cepat membuka kata sandi file dari flash drive tersebut.
Beberapa saat kemudian, kata sandi terbuka.
Namun, apa yang tidak diharapkan adalah komputer yang dipakai oleh kepala bagian R&D tersebut layarnya berwarna hitam.
Tak hanya sampai di situ, Komputer lain di kantor R&D pun semuanya berwarna hitam.
Sebuah tulisan bahasa inggris muncul di setiap komputer.
『Are you wanna play with me? Let’s play and have fun together:)』
Setelah lebih dari selusin detik, tampilan di komputer kembali seperti semula.
Tetapi, sebuah tab video player muncul.
Video yang muncul adalah seorang pria paruh baya berambut pirang sedang ‘bermain’ dengan seorang gadis cantik.
Tiba-tiba, wajah pria paruh baya itu muram. Ia menghantam layar komputer dengan kuat.
“Fuck Sky Technology! Tunggu saja kalian. Aku akan membalasnya cepat atau lambat!” Pria paruh baya itu berkata dengan penuh amarah.
Tak hanya pria paruh baya itu saja yang marah, baik dari Google, Apple, maupun Samsung mendapatkan hal serupa dan mereka juga sangat marah.
Sedangkan, orang yang membuat mereka marah, sedang asyik membuat kue dengan keluarga dan teman-temannya.
Apa yang tidak ia ketahui adalah badai besar akan segera datang.