System Technology And Superpower - 47 Bab 47
Daniel sudah sampai di rumahnya. Ia membuka pintu dan berkata, “Nay, aku pulang.”
Beberapa detik kemudian, suara seorang gadis terdengar dari dalam.
“Selamat datang kembali, Niel,” kata Nayla sambil membawa handuk di tangannya.
Daniel menerima handuk itu. Ia berkata, “Nay, ke kamarku sebentar.”
“Baik, Niel,” kata Nayla mengikuti Daniel ke kamarnya.
Sambil berjalan menuju ke kamarnya, Daniel bertanya pada Nayla.
“Bagaimana situasi perusahaan saat ini?”
“Semua baik-baik saja. Meski ada beberapa masalah kecil, perusahaan tetap berada pada jalurnya,” jawab Nayla.
Mendengarkan itu, Daniel berpikir sesaat. Kemudian ia berkata, “Baiklah, liburan sekolah nanti aku akan mengunjungi perusahaan. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan pada Lia Jie dan semua atasan di sana mengenai proyek selanjutnya yang harus kita kerjakan.”
“Baik. Aku akan mengatakannya pada Lia Siyu dan para atasan nantinya.”
Daniel mengingat sesuatu, ia bertanya, “Ngomong-ngomong, bagaimana dengan gedung perusahaan yang dibangun?”
“Gedung hampir selesai dibangun. Awal 2019 nanti kita bisa pindah ke sana.”
Daniel tersenyum senang, ia berkata “Seperti yang diharapkan dari Lia Jie. Dia bergerak dengan cepat.”
Keduanya sudah sampai di kamar Daniel.
“Nay, masuk. Setelah itu kunci pintunya,” kata Daniel sambil melepas semua pakaiannya.
“Baik,” jawab Nayla singkat.
Nayla menutup dan mengunci pintu. Ia kemudian berbalik dan melihat Daniel sedang melepaskan pakaiannya satu persatu.
Nayla menjerit kecil dan menutup matanya, wajahnya penuh dengan rona merah. Ia buru-buru bertanya, “Niel, apa yang ingin kamu lakukan? Mengapa kamu melepas semua pakaianmu? Apakah kamu ingin berkembang biak?”
Daniel yang sedang melepaskan pakaiannya hampir memuntahkan darahnya.
Hei, sejak kapan robot bereaksi seperti ini?
Pertanyaan itu bergema dalam pikiran Daniel.
“Nay, dimana kamu belajar tentang itu?”
Masih menutupi wajahnya yang memerah, Nayla menjawab dengan nada polosnya, “Di internet. Selain itu, di internet ada banyak video tutorial manusia berkembang biak.”
Daniel tak tahu harus tertawa atau menangis. Ia sangat tidak menyangka bahwa Nayla sangat manusiawi sampai tahu pada tahap ‘perkembangbiakan’ manusia.
Melihat Daniel tak menjawabnya, Nayla bertanya lagi, “Apakah Niel ingin berkembang biak sekarang juga?”
Daniel tak bisa berkata-kata mendengar pertanyaan dari Nayla. Ia membeku menatap Nayla.
Diamnya Daniel membuat Nayla berpikir bahwa Daniel memang benar ingin ‘berkembang biak’ dengannya sekarang juga.
Nayla melepaskan pakaiannya satu persatu, Daniel dengan tatapan kosong menatap Nayla.
Ketika Nayla ingin melepas branya, darah mengalir dari hidung Daniel.
Melihat Daniel mimisan, Nayla dengan cepat menghampiri Daniel.
*Boing Boing*
“Niel, apa kamu baik-baik aja? Kenapa kamu mimisan begini?” tanya Nayla sambil mengusap darah dari hidung Daniel.
Daniel akhirnya tersadar. Ia dengan cepat mundur beberapa langkah menjauhi Nayla.
Daniel dengan buru-buru menjelaskan, “Nay, cepat pakai pakaianmu lagi. Lupakan tentang mimisanku, aku menyuruhmu masuk ke kamar untuk membantuku mengeluarkan peluru dari dalam tubuhku.”
Dia kemudian menunjuk ke arah pinggang bagian belakangnya.
Nayla terlihat sedikit kecewa mendengar perkataan Daniel. ia bertanya dengan suara lemah, “Apakah Niel tidak tertarik pada tubuhku ini? Aku bisa mengubahnya lagi.”
Daniel dengan cepat menggelengkan kepalanya, “Bukan itu maksudku! Tubuh Nay sangatlah mempesona, itu membuatku bergairah. Tapi, sekarang bukanlah saatnya! Lain kali saja melakukan perkembangbiakan itu. Saat ini ada dua peluru bersarang ditubuhku, jika tidak cepat dikeluarkan, aku khawatir itu akan menyebabkan hal yang tak diinginkan.”
Setelah mengatakan itu, dia segera berbalik. Dia duduk di kasur menghadap ke dinding.
Mendengar jawaban Daniel, Nayla tersenyum gembira lagi. “Baiklah. Karena Niel berkata seperti itu, aku akan dengan cepat mengeluarkan peluru dari tubuhmu itu.”
Nayla segera mengubah tangannya menjadi alat yang digunakan untuk mengeluarkan peluru dari tubuh.
Proses pengeluaran peluru pun di mulai.
….
Setelah selesai melakukan proses mengeluarkan peluru dari tubuh, Daniel dan Nayla menyiapkan makan malam bersama.
Setelah makan malam bersama, Daniel kembali ke kamarnya. Ia penasaran dengan peningkatan level sistemnya.
Setelah mengunci pintu dan menutup seluruh gorden di kamarnya, Daniel memeriksa statusnya.
Nama : Daniel
Usia : 17 Tahun
Level Sistem : 2 (0%) ∇
Tugas : Tidak Ada
Penyimpanan : Pedang, Peti Hadiah Peningkatan Level.
Kesempatan Undian : Satu kali
Atribut :
Kekuatan : 140 | Kecepatan : 125
Ketahanan : 120 | Kecerdasan : 170
Roh : 0
….
Setelah melihat status dan atributnya satu persatu, Daniel kemudian mengerti sesuatu.
Jika meningkatkan level sistem, akan ada bonus atribut yang didapatkan.
Selain itu, perluasan otaknya jauh lebih signifikan jika sistem dan sistem teknologinya meningkat bersama.
Namun, hal yang masih membuatnya bingung adalah atribut Roh masih 0. Tetapi, ia tak memikirkan itu berlarut-larut, ia memindahkan minatnya pada pedang yang ia dapat.
Membuka penyimpanan sistemnya, ia melihat sebuah pedang gaya eropa. Terlihat tajam dan mengkilap.
Daniel mengambil pedang itu. Tapi, saat dia memegang pedang itu, ada sebuah tombol disana.
Daniel penasaran dan dia menekan tombol itu.
Namun, apa yang terjadi mengejutkannya.
“Aiyaiya, bang Doni tukang tepas¹.”
Sebuah nyanyian dari pedang mainan terdengar sebanyak tiga kali.
“Sky!” Daniel berteriak kesal pada Sky yang saat ini sedang santai dalam ruang pikirannya.
Sky terkejut mendengar teriakan Daniel. Ia dengan cepat menjawab, “Oh, Host. Lama tidak bertemu. Bagaimana kabarmu akhir-akhir ini?”
Daniel dengan kesal bertanya, “Jelaskan padaku, apa gunanya pedang dengan nyanyian seperti itu?”
“Ingin penjelasan penggunaannya? Bayar dulu. Aku mau beli skin legendaris Dracula dari Moba Legends. Hanya tiga juta rupiah,” kata Sky dengan mata penuh dengan uang.
Mendengar ini, Daniel tak akan tertipu lagi. Ia dengan tegas berkata, “Tidak, aku tidak akan membayar kali ini.”
Menghela napasnya, Sky berkata, “Baiklah. Karena hari ini aku baru saja naik ke rank mitos untuk pertama kalinya, aku akan berbaik hati menjelaskan sedikit fungsi tentang pedang ini. Sebagai System yang baik, pintar dan rajin menabung, tak baik kalau memanjakan Host. Tapi kali ini aku akan memberitahumu sedikit.”
Daniel memutar matanya setelah mendengar Sky memuji dirinya sendiri sendiri.
Sky dengan senyum cerah menjelaskan, “Fungsi pedang ini adalah untuk digunakan sebagai senjata saat pertarungan. Sekian dari penjelasanku, selamat tinggal.”
Sky menghilang dari pandangan Daniel.
Urat di dahi Daniel berkedut. Ia berteriak, “Sky!”
Tiba-tiba Sky muncul lagi. Ia berkata, “Satu lagi, fungsi lagu tadi hanyalah sebuah lelucon saja. Yah, pencipta senjata itu suka membuat lelucon yang tidak jelas. Jadi, selamat menggunakan pedang itu.”
Setelah mengatakan itu, dia menghilang lagi.
Daniel tak tahu harus menangis atau tertawa, pencipta pedang ini kemungkinan besar seorang penikmat komedi, namun tak bisa melawak.
Dia menggelengkan kepalanya. Ia kembali pada dunia nyata.
Dia menatap pedang di tangannya, kemudian mengayunkannya beberapa kali.
Perasaannya mengayunkan pedang seperti mengayunkan tangannya sendiri.
Pedang ini seakan menyatu dengan tubuhnya.
Seperti anak kecil mendapatkan mainan barunya, Daniel memainkan pedang itu dengan sangat gembira.
Tanpa sadar, dia telah membelah kursi yang ada di kamarnya.
Daniel sangat terkejut melihat ini. Ketajaman pedang ini melampaui imajinasinya.
Pedang ini membelah kursi besi seperti memotong mentega.
Daniel menghentikan tindakannya. Ia kembali menatap pedang lagi.
Ia melihat tombol itu lagi.
Dengan rasa penasaran yang tumbuh, ia menekan tombol itu lagi.
“Selamat datang di fitur Pedang Ajaib. Silahkan pilih fitur yang ingin Anda gunakan.”
Bersamaan dengan suara itu, sebuah layar virtual holografik muncul di gagang pedang itu.
Selain dari fitur pemilihan model senjata, ada juga fitur lainnya. Seperti Jenis Pedang, Warna, Efek Khusus, dan juga Transformasi.
Daniel memeriksa fitur yang tersedia satu persatu.
Dia mencoba mengubah pedang menjadi pedang laser.
Pedang yang sebelumnya terlihat tajam dan mengkilap, kini perlahan tenggelam ke gagang pedang.
Kemudian, pedang gagang pedang itu memancarkan laser berwarna kemerahan.
Daniel melihat pedang ini dengan takjub.
Pedang canggih!
Apakah pedang ini menggunakan teknologi pelipatan ruang seperti capsul di Dragonball? Atau menggunakan nanoteknologi seperti di Ironman?
Berbagai pertanyaan muncul di benak Daniel.
Daniel kemudian mencoba berbagai fitur Pedang Ajaib ini.
Ada berbagai pedang di sana. Misalnya, Katana, Parang, Keris, dan masih banyak jenis pedang lainnya.
Selain itu ada berbagai efek khusus, antara lain; Efek berapi, listrik, es, dan efek-efek lainnya.
Dia kemudian mencoba fitur transformasi. Di situ hanya ada satu pilihan, yaitu kalung.
Selain teknologi penggunaan virtual holografik, pedang ajaib ini juga bisa menggunakan suara ketika berubah menjadi kalung.
Ia mengetahui ini dari petujuk yang ada dibagian ujung layar virtual holografik.
Pedang ajaib itu menyusut menjadi kalung dengan simbol pedang.
Daniel kemudian bergumam, “Berubah menjadi pedang.”
Kalung itu perlahan berubah menjadi sebuah pedang normal.
Setelah mencoba lebih dari satu jam, Daniel menyimpan pedang itu di penyimpanan sistem. Menurutnya, saat ini ia tak memerlukan pedang ini.
Daniel kemudian memindahkan perhatiannya pada peti hadiah peningkatan level.
Ia mengkliknya dan ada sebuah gambar helm di layar sistem di depannya.
“Helm Animasi?”
Daniel kemudian berpindah pada penyimpanan sistem dan menemukan sebuah helm yang mirip dengan helm game virtual reality.