The Demon CEO Finds Lost Love - Chapter 452
“Huft.. datang satu lagi orang yang tidak di undang! Apakah bagi mereka itu menyenangkan datang ke rumah orang tanpa permisi, Menyebalkan!”. Gerutu Silvia.
Langkah pria itu terlihat santai dan lamban menuju halaman samping layaknya orang dari kalangan bangsawan, seakan sedang memberikan kesan berwibawa dari cara dia bersikap.
Orang – orang yang ada di sekitar halaman samping sejenak teralihkan perhatian mereka pada pria yang baru datang tersebut, terutama Wangchu dan Zhenyi yang cukup merasa risih pada pria yang menurut mereka cukup mencurigakan. Terlebih keadaan saat ini tidak ada pemimpim mereka yang juga suami dari Silvia.
“Zhenyi, kau awasi pria yang baru datang barusan, Aku akan awasi si brengsek Daniel..!”, perintah Wangchu yang sedang mempersiapkan pembakaran bersama Zhenyi dengan setengah berbisik di telinga bawahannya itu.
“Tuan Wangchu.. mengapa kau memerintahkan hal yang merepotkan ini padaku.. bukankah kita ke sini untuk berlibur, mengapa justru menjadi ajang pengintaian?!” balas Zhenyi beralasan, padahal dia juga tahu dengan jelas ada yang tidak beres dengan orang yang di perintahkan Wangchu untuk mengawasi mereka.
“Jangan membantah perintahku, Zhenyi. Apa kau ingin ada tragedi di saat kepergian Ludius! Kau hanya bertugas untuk mengawasi, tidak lebih. Lagi pula kita masih memiliki penjaga bayangan dari anak buah kita dan dari Kerajaan Hardland yang di kirimkan khusus oleh Pangeran Richard. Aku tidak tahu apa yang di bicarakan Ludius dengan Pangeran Richard hingga membuat dia diam – diam menaruh penjaga bayangannya di Mansion..” kata Wangchu lirih dengan terus menyiapkan segala sesuatunya agar tidak menarik banyak perhatian.
“Tuan Wangchu.. bagaimana bisa hal itu terjadi?! jadi menurutmu.. Master Lu memiliki hal yang di bicarakan dengan Pangeran Richard tanpa sepengetahuan kita! Mengapa Master Lu sampai berbuat seperti ini..” gumam Zhenyi.
“Aku juga belum tahu pasti mengapa Ludius menyembunyikan hal ini pada kita semua, yang jelas dia pasti memiliki alasan yang tidak bisa di katakan untuk sementara waktu. Kita tunggu saja sekembalinya Ludius dari Kerajaan Hardland. Kembali ke tugas masing – masing, jangan membahas hal ini kembali..” kata Wangchu. Ia langsung memisahkan diri dari Zhenyi dan kembali ke tugas masing – masing.
–
“Permisi.. ada acara apa ini di kediaman Nyonya Lu, Apakah kedatangan saya mengganggu aktifitas kalian..?!”. sapa Dokter Martin yang datang dengan jas silver dan terlihat santai, tidak membawa alat medis atau sejenisnya.
Silvia yang mendengar sapaan Dokter Martin memicingkan matanya. Ia memperlihatkan ketidak nyamanannya pada Dokter Martin dengan memperlihatkan ke formalannya yang terkesan acuh.
“Siapa kau.. berani sekali datang di saat part time kami tanpa undangan dari siapapun!”. Balas Li thian yang berada paling dekat dengan Dokter Martin berada.
Hanson yang sedang berada di samping Li thian ikut menyahut. Ia terlihat sekali tidak respect terhadap orang yang datang dan Daniel tadi. Mungkin yang di pikirkan Hanson kali ini adalah bahwa semakin banyak pria yang ada di sisi Silvia, maka semakin banyak saingan cinta yang harus Hanson singkirkan.
‘Arrghh.. pemikiran konyol apa ini.. bersaing dengan Ludius saja aku kalah, sekarang datang dua pria entah dari mana asalnya.. :Ludius, sepertinya kau akan mendapatkan KERUGIAN BESAR karena telah mengambil keputusan pergi dan meninggalkan Silvia seorang diri.’ Batin Hans.
Ia tersenyum seringai dan menyahut perkataan Li thian. “Li thian, dia mungkin orang yang Silvia kenal. Biarkan saja dia datang dan serahkan semua keputusan pada Silvia”. cegah Hanson pada Li thian, lalu kembali menyapa tamu tak di undang yang masih berdiri di halaman depan Mansion.
“Kalau boleh tahu, siapa kau.. bagaimana bisa mengenal Silvia?!”. tanya Hanson pada Dokter Martin.
“Saya Dokter Martin yang di tugaskan oleh Pangeran Richard atas permintaan Tuan Lu untuk menjaga kondisi kesehatan Nyonya Lu.. saya datang sore ini hanya ingin menyerahkan daftar makanan yang di anjurkan dan di larang untuk di konsumsi.” Terang Dokter Martin pada Hans yang sedang meragukan kedatangannya.
“Dokter Martin, kondisi Silvia?! sebenarnya, apa yang terjadi dengan kesehatan Silvia, bagaimana bisa Ludius sampai mendatangkan Dokter khusus dari luar China” celetuk Li thian.
Kedatangan Dokter Martin dan mulutnya yang berbicara sembarangan mmembuat Silvia menghela napas pelan, karena memang kondisi dan kesehatan Silvia tidak semua orang mengetahui keadaan yang sebenarnya.
“Cukup Dokter Martin! Hentikan ucapanmu sampai di sini saja. Aku tidak ingin kau melanjutkannya dan membuat ribut di saat seperti ini”. Sela Silvia pada percakapan mereka. Ia melirik Dokter Martin, mempertegas perkataannya.
Hanson dan Li thian semakin di buat penasaran dengan kondisi sebenarnya dari Silvia, di tambah dengan kedatangan Dokter khusus yang semakin memperkuat argumen mereka.
Selama beberapa bulan ini mereka tidak pernah bertemu, bagaimana bisa kondisi Silvia semakin memburuk dan tidak ada yang mengetahui hal ini?!
Mungkin itu yang akan di pikirkan Hanson dan Li thian saat ini, dan mengalihkan perhatian mereka pada Silvia. Namun karena Silvia sudah memperingatkan sebelumnya untuk tidak membahasnya, Hanson dan Li thian lebih memilih untuk diam dan tidak melanjutkan pertanyaan mereka lebih jauh.
–
Keadaan di halaman samping Mansion sore ini memang sudang ramai di tengah pertanyaan yang menumpuk di kepala Hans dan Li thian. Apalagi pasangan Ling ling dan Bryan yang selalu melakukan apapun bersama.
Ah.. benar – benar membuat orang ngiri, apalagi bagi si JOMBLO dan Silvia yang sedang menjalani LDR an dan entah kapan suami bucinnya itu kembali. ‘Bikin orang ngenez kalau lihat Ling ling dan Bryan yang romantis gitu. Hiks.. kangen suami..” Gumam Silvia yang nyaris tak terdengar saat memperhatikan pasangan Ling ling dan senior Bryan bersama.
Bagi sebagian orang mungkin acara kali ini begitu menarik, tapi siapa sangka bagi Silvia ini sangat menyakitkan karena tidak ada Ludius di sisinya. Dia meracik bumbu dengan perasaan setengah enggan, padahal ia sendiri yang menginginkan acara ini terjadi.
‘Ludius.. sudah 2 hari kamu pergi. Apakah disana kamu juga merindukanku? Di sini begitu ramai dengan celetukan banyak orang, tapi hatiku sangat sepi tanpamu, suamiku..’ batin Silvia.
Li thian melihat Silvia begitu murung dan gelisah menghampirinya, mencoba menghibur wanita yang masih menarik – nari dalam hatinya. “Silvia, kau tampak murung. Perlu aku temani?” tanya Li thian seraya memegang kedua pundak Silvia dan mengalihkan pandangan ke arahnya.
Silvia tidak begitu saja menyahut pertanyaan Li thian, ia justru memilih membuang muka pada pria yang sudah di anggapnya sebagai seorang kakak.”Li thian, aku baik – baik saja. Kau nikmati saja acaranya, tidak perlu memperdulikanku”.
“Apa yang kamu katakan Silvia, kita sudah saling mengenal sejak lama. Aku tahu kamu sedang gelisah dan memikirkan sesuatu, apakah ini karena Ludius?”
Author Note :
hayo.. apa yang kalian pikirkan dengan keadaan kali ini, pertama Daniel datang, abis itu Dokter Martin. Eh.. saat semua lagi PACARAN, Silvia yang lagi LDR an cuma bisa murung mikirin Ludius.
Dan siapa tahu, ternyata Li thian memanfaatkan hal ini untuk mendekati Silvia kembali. Haduh.. cari kesempatan dalam kesempitan di saat sikon yang sangat tepat pula.
Ludius selalu punya seribu mata yang akan selalu mengintai nih, kira – kira menurut kalian, apakah hal ini akan di ketahui Ludius?
atau justru akan ada pria lain yang mencoba melakukan hal sama seperti yang di lakukan Li thian?!
di tunggu kakak, kritik saran, komentar, review nya dong. miris ini… komen sepi review sepi hiks
embun memang tidak bisa membuat kisah yang membuat orang naik darah gegara pelakor atau apalah itu, cuma lebih main realita lah. wkwkwkwk.. jadi nggak ada tindas – tindasan seperti season satu saat silvia statusnya belum jadi istri Ludius.
cuma bisa menceritakan bucinnya Ludius. selamat menikmati…