The Demon CEO Finds Lost Love - Chapter 469
“Benar, hanya saja kita belum benar – benar menemukan bukti yang kuat terkait hal ini. aku mengatakan ini untuk sekedar mengingatkanmu agar selalu waspada jika sewaktu – waktu mereka menyerang. Karena mungkin saja, tanpa kita sadari Pemimpin dari Organisasi Dark Phantom adalah salah satu anggota dari Keluarga Kerajaan”.
“Kau jangan bercanda Ludius, mana mungkin mereka berhubungan dengan Keluarga Kerajaan?! Opinimu sangat tidak masuk akal!”.
“Baiklah, aku juga hanya mengada – ada. Lupakanlah! Kita sudahi saja pembicaraannya sampai di sini. aku ingin istirahat, ini sudah siang”
Karena tidakk ingin mengatakan lebih jauh mengenai apa yang sedang mereka bahas, Ludius memilih menyudahi pembicaraan mereka. Karena jika Pangeran Richard mengorek lebih dalam infomasi ini, maka dia akan menyadari bahwa Silvia pernah di akui sebagai tunangan dari Pemimpin Dark Phantom, yang berarti orang tersebut pasti masih memiliki status tinggi yang tidak jauh dari status Silvia yang sebenarnya.
“Tunggu Ludius, katakan, apa yang kau ketahui sebenarnya?”. Cegah Pangeran Richard begitu Ludius pergi meninggalkan taman tersebut,
“Tidak ada, seperti kau lihat barusan. Itu hanya tebakanku saja. Lupakanlah!”. sahut Ludius, ia melanjutkan langkahnya meninggalkan taman Istana kembali ke kamarnya untuk istirahat lalu menyelesaikan kembali tugasnya.
menyelesaikan kembali tugasnya.
***
#China
Jika di Hardland saat ini waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 sore waktu setempat, maka saat ini di Chiina waktu sudah menunjukkan pukul 03.00 pagi.
Sudah lebih dari 1 minggu Longshang berada di Rumah Sakit untuk menjalani perawatan karena peluru yang melesat masuk ke dalam tubuh yang hampir mendekati organ vital. Beruntung nyawanya masih tertolong, tapi yaitu.. dia harus menjalani perawatan secara intensif.
Waktu memang masih menunjukkan pukul 03.00 pagi. Linzy yang setiap saat setia menunggu Longshang di tengah orang lain sibuk dengan tugas mereka membuat kondisinya cukup drop. Pagi buta seperti ini Linzy bahkan belum memejamkan mata barang sekejap karena harus mengerjakan banyak dokumen yang di kirim dari WMA (World Medical Association).
Mumpung Longshang masih tidur, Linzy meneruskan pekerjaannya, ia duduk manis di sofa dengan laptop di tangannya. Dengan sabar dan kantung mata yang sudah menghitam, Linzy memeriksa satu – persatu dokumen yang masuk. Rata – rata dari mereka meminta Linzy mengkaji ulang hasil riset yang sudah di lakukan.
“Mengapa para orang tua itu selalu merepotkanku! Bukankah laporan tersebut bisa langsung di serahkan pada atasan, mengapa masih harus memintaku untuk mengkaji ulang. Huffft… benar – benar menambah pekerjaanku saja” gerutu Linzy.
Namun setiap kali ia melihat ke arah Longshang yang bisa istirahat dengan tenang, perasaan gusar, lelah dan kesal karena di tumpuk pekerjaan seakan hilang. “Meski melelahkan, asal bisa menemanimu setiap hari seperti ini sudah cukup bagiku, Longshang. Aku akan menebus kesalahan 7 tahun yang lalu karena tidak mempercayaimu. Maafkan aku yang saat itu tidak bisa melihat ketulusanmu”. Gumam Linzy. Ia melanjutkan kembali berkutat dengan laptopnya.
–
Begitu selesai menggarap semua dokumen yang di kirim dari WMA Linzy langsung menutup laptopnya dan menaruhnya jauh – jauh dari pandangannya. Bayangkan saja, berkutat dengan laptop sudah 3 hari lamanya tanpa henti di sela waktunya merawat Longshang, meski keadaan Longshang memang sudah membaik, dan mungkin dalam waktu dekat sudah di perbolehkan kembali.
1 jam lamannya Linzy berkutat dengan laptopnya hingga waktu sudah menunjukkan pukul 04.00 pagi. Waktu yang di jalani terasa cukup panjang dan melelahkan.
“OMG.. tidak terasa aku sudah menghabiskan beberapa jam dari tadi malam hanya untuk mengurus dokumen dari WMA. Lebih baik aku melihat kondisi Longshang terlebih dahulu dan menyiapkan susu hangat sebelum memejamkan mata”.
Linzy beranjak dari duduknya menuju ke sudut ruangan rawat inap, karena di sana ada dispenser serta semua bahan untuk membuat minuman. Linzy mengambil susu bubuk terbaik dan mengambil beberapa sendok untuk di taruh pada gelas yang sudah tersedia, lalu terakhir tuangkan air panas.
“Yes.. susu panas sudah jadi untuk sarapan Longshang,” ujar Linzy dengan senyuman.
Baginya kehidupan seperti ini membuatnya merasa seperti pasangan suami istri hingga kadang – kadang muncul sebuah angan – angan untuk segera menikah dan menjadi milik Longshang seutuhnya. “Isshh.. mikirin apaan sih aku ini?! membayangkan nikah dengan Longshang, apakah Longshang masih ada pikiran ke situ setelah aku melakukan banyak kesalahan pdanya dan teman – temannya?”, tanya Linzy pada dirinya sendiri, seakan sedang berargumen mengenai dirinya di mata Longshang.
Segelas susu segera Linzy bawa ke meja dekat ranjang Longshang. Sebenarnya Linzy tidak ingin membangunkan Longshang, tapi dasar Linzy ceroboh. Tanpa sengaja dia menjatuhkan vas bunga kecil di meja tersebut.
Prank!!!
Vas bunga yang terbuat dari kaca hancur berkeping – keping hingga pecahannya tidak sengaja mengenai kaki Linzy. “Auughh..” teriak Linzy spontan.
Longshang yang tadiinya masih tidur dengan pulas terbangun secara tiba – tiba dan pandangannya yang masih kabur dan setengah sadar langsung ia alihkan ke arah Linzy.
“Zy, apa kau terluka? Mengapa sepagi ini kamu masih belum tidur?”. Tanya Longshang khawatir.
Pandangan matanya yang masih kabur ia paksakan untuk bisa melihat jelas wajah Linzy. Dengan kondisi tubuh masih lemah khas bangun tidur Longshang memaksakan dirinya untuk bangun.
“He he.. aku baik – baik saja. Hanya tidak sengaja memecahkan vas bunga saat menaruh gelas tadi. Tidurlah kembali Longshang, ini masih jam 04.00 pagi. Oh ya, tapi sebelum itu, cobalah susu yang baru saja aku buat” Ujar Linzy dengan senyum mengembang berusaha menutupi kondisi lemas dan mengantuknya yang sudah di ambang batas, bahkan Linzy ingin sekali menguap pun ia tahan agar Longshang tidak menyadari keadaannya.
“Zy, lebih baik kamu yang meminum susunya. Aku tahu kamu akhir – akhir ini kurang istirahat dan memaksakan diri untuk lembur.”
“Tahu dari mana aku kurang istirahat? Aku baik – baik saja kok. Lagian aku Cuma liat dokumen yang di kirim dari WMA. Sudah, itu saja kok, tidak lebih. Jadi kondisiku pasti baik – baikk saja”. Sebisa mungkin Linzy menunjukkan dirinnya sebaik mungkin.
Namun Longshang bukanlah pria yang mengenal Linzy sehari dua hari hingga mudah saja di bohongi oleh wanitanya. Longshang tahu pasti semua yang Linzy tunjukkan adalah sebuah kebohongan. Kondisinya saat ini pasti tidak dalam keadaan baik – baik saja.
“Jangan pernah berbohong di hadapanku, Zy. Karena aku sudah bisa menemukan jawabannya hanya melihat dari raut wajahmu. Minumlah susunya, atau aku bantu kamu meminumkannya?”. Tanya Longshang setengah berbisik.
“Cukup! jangan lanjutkan gombalanmu itu. Baiklah, aku akan meminum susunya karenamu”.
Belum juga Linzy mengambil gelas susunya, pandangannya tiba – tiba kabur. Dengan sigap Longshang beranjak dari tidurnya dan menangkap tubuh Linzy.
“Zy..!” teriak Longshang.
Author Note :
Hallo kakak, masih setia yah baca kisahnya Longshang dan Linzy. he he kemarin ada yang tanya, kok Longshang lama bener mbak sakitnya. emang dia sekarat waktu itu jadi lama sembuhnya.
kali ini embun munculin deh tuh si Longshang sama pasangannya si Linzy Abigail. demi Longshang, Linzy bela – belain nggak istirahat loh kakak readers. dia seolah sedang menebus kesalahan yang pernah di perbuat sama Longshang dan temen – temennya,
semoga ajh habis ini Longshang bisa sembuh total dan Ludius bisa secepatnya pulang dari Hardland biar bisa kumpul bareng kayak dulu.
eh ngomong – ngomong, kalau embun munculin Ludius tiba – tiba, kalian mau nggak kasih komen sampe penuh 50 komentar? eh jangan ding, 30komentar ajh. kalau komentar bisa sampai 30 aku kembaliin abang Lu ke China deh, bagaimana?
ditunggu kritik sarannya, komentar, review, PS serta ratingnya yah..
kalau bisa buka gemboknya dengan coin berbayar yah.. biar embun bisa dpt penghasilan meski dikit, tapi embun nggak maksa kok. semua kembali ke tangan kakak semua…
salam sayang dari Embun