The Demon CEO Finds Lost Love - Chapter 489
Ludius begitu mendapat telefon dari Azell segera melacak di mana keberadaan Azell. Ia yang saat ini masih dalam perjalanan segera membuka GPS dan menghubungannya dengan ponsel Azell untuk melacak di mana keberadaannya.
Sembari menyetir, Ludius melihat ke layar ponselnya yang tergeletak di depannya. Pada petunjuk yang GPS perlihatkan, ponsel terakhir kali berada di dekat Hutan Nanjiang sebelum akhirnya koneksi GPS terputus.
“Azell di bawa ke dekat hutan Nanjiang? Untuk apa penculik itu membawa Azell ke hutan Nanjiang. Jika Azell di hutan Nanjiang, pasti orang – orang yang ada di markas penjaga hutan dapat dengan mudah menemukannya. Lebih baik aku segera menghubungi orang – orang yang berjaga di markas Nanjiang”. Gumam Ludius,
Ia mempercepat laju mobilnya menuju area hutan Nanjiang untuk memastikan bahwa Azell benar – benar ada di sana. Sudah setengah jalan Ludius menuju hutan Nanjiang, namun di tengah jalan Ludius malah mendapat telefon dari mansion.
“Ada apalagi ini. Mengapa Mansion tiba – tiba memberi menelfon di saat seperti ini?”. gumam Ludius.
Ia tidak ada pilihan lain selain mengangkatnya, takutnya ini berhubungan dengan Silvia yang akhir – akhir ini sering sekali drop secara tiba – tiba.
[“Halo Tuan Lu, maaf mengganggu jam kerja anda di kantor”] terdengar suara Bibi Yun di ujung telefon.
[“Ada apa Bibi menelfonku di jam segini. Aku sedang mencari Azell yang tiba – tiba menghilang saat bersama sekretarisku. Aku harap Bibi tidak memberitahu Silvia akan hal ini. Aku khawatir kondisinya akan semakin memburuk jika mengetahuinya”.]
[“Tuan, sebenarnya saya menelfon anda karena Nyonya kembali drop saat mendengar Tuan Muda Azell hilang. Saat ini Nyonya sedang di tangani Dokter Martin, namun Nyonya belum sadar sampai sekarang, maka dari itu saya..”]
[“Aku mengerti. Aku akan segera kembali ke Mansion untuk melihat kondisi Silvia. Untuk hal ini, jangan sampai orang lain tahu tentang hilangnya Tuan Muda atau masalah ini akan di manfaatkan oleh seseorang untuk membuat konspirasi antara aku dengan Shashuang”]
[“Baik Tuan. Saya akan menutup semua informasi yang mengetahui akan hal ini!”]
Ludius menutup telefonnya dan membelokkan arah jalur yang ia lewati kembali ke mansion. Ia akhirnya menghubungi markas pusat Naga Imperial untuk mencari di mana keberadaan Azell.
“Mengapa di saat seperti ini, semua seakan terjadi secara bersamaan!”. Emosi Ludius seakan kehilangan kontrol. Ia hampir saja membanting stir dan berakibat menabrak sebuah trotoar. Beruntung ia masih ingat harus bertahan demi Silvia dan Azell yang saat ini belum di temukan.
***
Lama Azell bersandar di bawah pohon besar dengan menenggelamkan wajahnya di sela lipatan kedua tangannya demi menghindari kegelapan yang ada di hutan. Rasa takut yang hinggap di dalam hatinya mengalahkan semua keberanian yang selama ini Azell miliki.
“Pa.. mengapa Papa tidak juga datang kemari?”. Tgumam Azell. Ia mengambil ponsel dan ingin mencoba menelfon kembali Papanya, namun begitu Azell memasuki hutan justru tidak ada sinyal sama sekali.
“Yah.. mengapa bisa tidak ada sinyal di hutan ini sih? Seharusnya di pinggiran hutan tidak akan sulit untuk mencari sinyal kecuali jika hutan ini memang milik seseorang dan dengan sengaja di pasang pengaman dengan cara melumpuhkan semua jaringan yang memasuki hutan. Aku harus cepat mencari bantuan agar bisa keluar dari hutan gelap ini” gumam Azell.
Baru saja Azell ingin beranjak dari jongkoknya karena kaki mulai kesemutan, tapi nyalinya akan gelap memang tidak sebesar nyalinya saat melawan pak sopir atau Bianca Luze. Ia urungkan kembali niatnya untuk melangkah lebih jauh, karena takut justru semakin membawanya jauh ke dalam hutan.
“Pa.. cepatlah datang. Azell benar – benar takut”
–
I jam lamanya Azell terduduk bersandar di pohon besar dengan menyembunyikan wajahnya menunggu Ludius datang, tapi tidak ada satupun orang atau bantuan yang datang menolongnya. Waktu saat ini sudah menunjukkan pukul 02.30 sore waktu setempat.
Kryuukk..
Azell mulai kelaparan, namun ia masih tidak ingin beranjak dari tempatnya. Benar – benar kegelapan yang menyiksa Azell. Rasa lelah dan lemah mulai menyerang tubuh Azell, ia sama sekali tidak bisa berpikir jernih, bagaimana cara untuk keluar dari hutan.
Hingga beberapa menit berlalu, beberapa orang dengan senjata laras panjang datang samar – samar dari jauh sedang menghampirinya. ‘Apakah akhinya ada orang yang akan menyelamatkan Azell? Azell sudah lemas dan lapar’. Batin Azell.
“Lihat – lihat, ada anak kecil yang sedang bersandar di pohon. Cepat – cepat! Selamatkan anak kecil itu!”. Seru suara seseorang yang samar – samar terdengar oleh Azell yang mulai kehilangan kesadaran karena terlalu lama berada di area gelap.
Beberapa orang tersebut mendekat dan mengangkat Azell yang sudah tidak sadarkan diri serta membawa Azell ke suatu tempat.
–
Camp atau Markas rahasia pemantau Organisasi Naga Imperial
Hari telah berganti menjadi gelap. Kurang lebih sudah 5 jam berlalu Azell kehilangan kesadarannya dan sampai saat ini belum sadar juga. Para penjaga hutan Nanjiang sampai bingung bagaimana harus membangunkan Azell.
Karena mereka tidak mengetahui identitas Azell yang sebenarnya, mereka memeriksa apapun yang ada di tubuh Azell, mulai dari jam tangan digital keluaran terbaru, ponsel, alat kejut dan sepatu dengan kemampuan khusus.
“Gila! Siapa sebenarnya anak ini? bagaimana bisa memiliki berbagai alat yang sulit untuk di dapatkan oleh seorang anak umur enam tahunan.” Gumam salah satu orang dari Camp penjaga hutan Nanjiang.
Karena mereka penasaran dengan identitas dari Azell, mereka akhirnya memeriksa isi ponsel Azell. Di dalam ponsel tidak ada foto atau apapun yang menggambarkan anak itu dengan keluarganya, hanya ada beberapa kontak yang tertinggal dan di sana tertera sebuah nama ‘Papa’ di dalam kontak ponsel Azell.
“Ada kontak dari Ayahnya. Sebaiknya kalian cepat hubungi nomor tersebut menggunakan jaringan yang ada di camp. Orang tuanya pasti khawatir karena sudah seharian anak ini pingsan. Apalagi di hutan ini semua jaringan di blokir”.
Akhirnya pihak penjaga area hutan Nanjiang menghubungi nomor yang tertera di kontak ponsel Azell menggunakan jaringan khusus yang mereka punya. Namun siapa sangka, setelah di hubungi mereka justru mendengar suara yang sangat di kenal.
[“Selamat malam Tuan..”] sapa salah satu penjaga hutan Nanjiang.
[“Halo. Ada apa bagian dari hutan Nanjiang menelfonku! Apakah ada kabar terbaru dari musuh?”]
[“Musuh? Maaf.. kami menemukan seorang anak kecil dan kontak nomornya yang tertera adalah nomor anda, Tuan”]
[“Dimana Azell! Bagaimana Azell bisa berada di tangan kalian? Aku adalah adalah pemimpin Organisasi Naga Imperial, wajar jika kalian tidak mengetahui nomor ini. karena nomor ini aku gunakan khusus untuk anggota keluargaku”]
[“Master!”]
Author Note :
Hallo kakak readers semua di manapun kalian berada? bagaimana dengan bab kali ini? adakah yang bisa embun bantu. kalau ada yang perlu di pertanyakan silahkan tulis di kolom komentar atau di review yah.. embun bakal lihat satu persatu kok kalau ada waktu senggang.
ngomong – ngomong soal novel nya embun, menurut kalian bagian mana yah yang nggak menarik atau perlu di revisi? biar embun telaah lagi dan perbaiki kedepannya. embun usahakan dengan sepenuh hati kok. soalnya embun juga masih sibuk di kekhidupan nyata.
ada salamsalam nih dari pemain Novelnya embun, salam dari abang Lu, Silvia Zhuan, Longshang, Wangchu, Kakak Lian, Linzy abigail, Putri Nadia, Putri Emilia, Pangeran Richard.
kalau gitu, di tunggu kritik saran, Komentar, PS serta reviewnya dong. biar embun makin semangat ngetiknya. kalau bisa buka babnya pakai koin yah,,, biar embun dpt penghasilan walau dikit ttp di syukuri kok.
makasih buat yang udah kasih ps dan komen dan beli bab embuun dengan coin. jujur embun sangat bahagia dengan itu semua.
jadi jangan bosan – bosan untuk kasih komen dan review, soalnya embun menanti komentar kalian
salam sayang dan cinta dari embuun